Benarkah Syok Hipovolemik Bisa Berakibat Fatal?
Halodoc, Jakarta - Syok hipovolemik adalah kondisi darurat saat jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang. Kondisi kurangnya darah ini terjadi akibat kondisi perdarahan seperti akibat kecelakaan atau perdarahan dalam misalnya akibat perdarahan saluran pencernaan. Selain itu, penurunan pasokan darah bisa terjadi saat tubuh kekurangan banyak cairan, misalnya akibat dehidrasi atau luka bakar.
Bila perdarahan terjadi, maka pasokan darah yang dipompa oleh jantung berkurang secara drastis dan organ tidak mendapat pasokan zat-zat yang dibutuhkan tadi secara cukup. Akibatnya, organ-organ dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Keadaan ini yang disebut syok hipovolemik yang ditandai dengan penurunan tekanan darah. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, kondisi ini menyebabkan kondisi fatal bahkan kematian.
Baca Juga: Dehidrasi Bisa Sebabkan Syok Hipovolemik
Apa Saja Gejala Syok Hipovolemik?
Gejala utama syok hipovolemik adalah penurunan tekanan darah dan suhu tubuh secara drastis. Selain itu ada beberapa gejala lainnya yang menyertai kondisi ini, di antaranya:
-
Pucat.
-
Badan lemas.
-
Keluar keringat secara berlebihan.
-
Tampak bingung dan gelisah.
-
Nyeri dada.
-
Pusing.
-
Suhu tubuh rendah.
-
Sesak.
-
Denyut nadi lemah.
-
Berdebar-debar.
-
Bibir dan kuku tampak biru.
-
Produksi urine berkurang.
Baca Juga: Ini Alasan Orang Terluka Sering Kehilangan Kesadaran
Penanganan Syok Hipovolemik
Mereka yang mengalami gejala syok hipovolemik wajib diberikan pertolongan dengan terlebih lagi apabila pengidapnya mengalami pendarahan yang hebat. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan sambil menunggu pertolongan medis datang antara lain:
-
Menghindari pemberian cairan ke dalam mulut pengidap syok hipovolemik.
-
Jaga suhu tubuhnya agar tetap hangat untuk mencegah hipotermia, dan jaga agar pengidap dapat tetap dalam kondisi yang nyaman.
-
Jangan ubah posisi pada bagian yang mengalami cedera seperti di bagian kepala, kaki, leher dan punggung.
-
Tekan titik pendarahan dengan handuk agar volume darah yang terbuang dapat berkurang.
-
Apabila terdapat benda tajam yang menancap, jangan dicabut.
-
Usahakan pengidap syok hipovolemik berbaring dengan posisi kaki ditinggikan agar peredaran darah meningkat.
-
Beri penyangga khusus pada bagian cedera di leher atau kepala, sebelum pengidap syok hipovolemik dipindahkan ke ambulans.
-
Jika seseorang positif terkena syok hipovolemik, umumnya dokter akan memberikan transfusi penggantian darah.
Langkah Penanganan untuk Atasi Syok Hipovolemik
Penanganan medis pada kasus syok hipovolemik dimaksudkan untuk memaksimalkan pasokan oksigen, mengembalikan volume cairan dalam tubuh, serta mengendalikan kehilangan darah tersebut. Mereka bisa diberikan pemasangan alat bantu napas dan pemberian cairan infus secara cepat ataupun transfusi darah guna membantu tubuh untuk mengembalikan volume cairan.
Untuk menghentikan perdarahan, dapat dilakukan tindakan operasi, terutama bila perdarahan terjadi akibat cedera dan mengenai organ dalam. Syok hipovolemik yang ringan biasanya lebih berpeluang untuk pulih. Sementara syok hipovolemik yang berat cenderung bisa menyebabkan kematian, apalagi jika dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Baca Juga: Enggak Banyak yang Tahu, Syok Hipovolemik Berbahaya Kalau Pingsan
Jika suatu hari kamu menemukan seseorang mengalami syok hipovolemik, segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui Halodoc. Praktis, bukan? Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play, ya!