Benarkah Tamsulosin Bisa Menghancurkan Batu Ginjal?
"Tamsulosin umumnya dokter resepkan untuk mengatasi masalah buang air kecil akibat pembesaran prostat. Obat ini juga kerap diresepkan sebagai terapi pendukung untuk mengatasi batu ginjal"

Halodoc, Jakarta – Tamsulosin adalah obat golongan antagonis reseptor adrenergik alfa-1 yang berfungsi meredakan gejala pembesaran prostat pada pria. Beberapa orang mengira obat ini bisa menghancurkan batu ginjal
Fungsi kerjanya memang mengendurkan otot-otot pada kandung kemih dan saluran kemih bagian bawah, sehingga mempermudah aliran urin. Namun, ketahui fakta tentang tamsulosin untuk atasi batu ginjal berikut ini!
Benarkah Tamsulosin Bisa Menghancurkan Batu Ginjal?
Faktanya, obat ini tidak dirancang untuk menghancurkan batu ginjal secara langsung. Tamsulosin hanya meredakan gejala benign prostatic hyperplasia (BPH) alias pembesaran prostat. Meski begitu, ada beberapa bukti bahwa obat ini membantu pengobatan batu ginjal.
Dokter bisa menggunakannya sebagai terapi tambahan dalam pengobatan batu ginjal. Namun, dengan catatan batu ginjal masih berukuran kecil, sekitar 10 milimeter. Letaknya juga harus masih berada di ureter, saluran kemih yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih).
Nantinya, obat akan mengendurkan otot-otot di sekitar ureter, sehingga memungkinkan batu ginjal lebih mudah keluar dari tubuh. Alhasil, nyeri bisa berkurang dan batu ginjal bisa lebih cepat keluar.
Ketahui bahwa penggunaan tamsulosin untuk batu ginjal hanya sebagai terapi pendukung dan tidak selalu diperlukan untuk setiap kasus batu ginjal. Dokter akan mengevaluasi ukuran, lokasi, dan karakteristik batu ginjal serta mempertimbangkan faktor-faktor individu pasien sebelum meresepkan obat ini.
Ini Manfaat Utama Tamsulosin
Bukan untuk menghancurkan batu ginjal, manfaat utama obat ini adalah memperlancar aliran urine akibat pembesaran prostat. Nah, berikut penjelasannya lebih lanjut:
1. Meredakan gejala BPH
Obat ini membantu meredakan gejala pembesaran prostat yang tidak bersifat kanker. Contoh gejalanya yaitu kesulitan buang air kecil, aliran urine lemah, sering buang air kecil (terutama pada malam hari), sensasi tidak selesai setelah buang air kecil, dan perasaan perlu segera buang air kecil terus menerus.
2. Memperlancar aliran urine
Tamsulosin mengendurkan otot-otot pada kandung kemih dan saluran kemih. Dengan begitu, gejala pembesaran prostat seperti di atas bisa teratasi.
3. Mencegah komplikasi BPH
Dengan meredakan gejala BPH dan meningkatkan aliran urine, obat ini bisa mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan pembesaran prostat.
Potensi komplikasinya bisa berupa infeksi saluran kemih, pembesaran kandung kemih, pembesaran ginjal, batu ginjal, atau retensi urine (ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya).
4. Meningkatkan kualitas hidup
Masalah buang air kecil yang tidak tuntas tentu saja bisa mengganggu kualitas hidup. Dengan mengurangi gejala BPH, obat ini bisa membantu seseorang untuk menjalankan aktivitasnya secara normal.
Pengidapnya bisa lebih nyaman untuk buang air kecil dan frekuensi BAK yang mengganggu berkurang. Potensi komplikasinya juga bisa menurun dengan bantuan obat ini.
Dosis dan Cara Pemakaian Tamsulosin
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan biasanya diminum sekali sehari. Kamu harus menelan tablet secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet yang bisa menurunkan efektivitasnya.
Lantas, Kapan Waktu Terbaik untuk Konsumsi Tamsulosin? Ini Faktanya. Ikuti jadwal konsumsi yang telah dokter anjurkan. Dokter juga akan menentukan dosisnya sesuai dengan kondisi pasien.
Dosis awal umumnya 0,4 miligram yang diminum sekali sehari. Kemudian, dokter bisa menyesuaikan dosisnya sesuai dengan respons pasien terhadap pengobatan. Jika kamu punya pertanyaan tentang dosis obat ini, hubungi dokter di Halodoc saja!
