Benarkah Transplantasi Rambut Mengatasi Kebotakan Permanen?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 September 2022

“Prosedur transplantasi rambut dianggap dapat mengatasi kebotakan secara permanen. Namun, benarkah demikian? sebaiknya ketahuilah faktanya di sini.”

Benarkah Transplantasi Rambut Mengatasi Kebotakan Permanen?Benarkah Transplantasi Rambut Mengatasi Kebotakan Permanen?

Halodoc, Jakarta – Masalah rambut seperti garis rambut yang semakin mundur, hingga penipisan rambut yang berujung pada kebotakan, merupakan dilema banyak pria. Terutama jika masalah rambut tersebut dialami seseorang ketika usianya masih relatif muda. Tak jarang kondisi tersebut mengganggu rasa kepercayaan diri seseorang. 

Akibatnya, banyak orang yang melakukan prosedur transplantasi rambut untuk mengatasi penipisan atau kebotakan rambut. Sebab, prosedur ini diyakini dapat mengatasi kebotakan secara permanen. Namun, benarkah demikian? Yuk, ketahui penjelasannya di sini! 

Transplantasi Rambut Bersifat Permanen

Transplantasi rambut, atau yang kadang disebut hair transplant merupakan prosedur rawat jalan yang menggunakan teknologi micrografting. Prosedur ini dilakukan dengan menyumbangkan folikel rambut sendiri ke area lain pada kulit kepala yang rambutnya menipis atau sudah botak. Hasil hair transplant terlihat tahan lama dan dianggap permanen. Prosedur ini juga memakan waktu dan melibatkan proses penyembuhan dan pemulihan. 

Beberapa helai rambut dapat rontok selama tiga bulan pertama setelah prosedur sebagai hal yang normal. Sementara itu, penyembuhan dari prosedur ini membutuhkan waktu antara 6-12 bulan. Namun, ketika proses penyembuhan selesai, folikel yang dicangkok ke area kulit yang mengalami penipisan atau kebotakan, akan mulai menumbuhkan rambut. Nantinya, rambut tersebut akan terus tumbuh secara alami seiring berjalannya waktu. 

Perlu diketahui bahwa pergerakan folikel rambut bersifat permanen, sehingga tidak ada cara untuk membalikan efek dari prosedur transplantasi. Kendati demikian, folikel rambut yang dicangkokan juga memiliki umur. Alhasil, folikel tersebut bisa saja secara bertahap berhenti memproduksi rambut sebanyak biasanya. Artinya, seseorang bisa saja menjalani prosedur transplantasi rambut lagi, karena rambutnya kembali mengalami penipisan akibat terhentinya produksi rambut. 

Jenis-Jenis Prosedur Transplantasi Rambut 

Hingga saat ini, terdapat dua jenis prosedur transplantasi rambut “modern” yang lazim dilakukan. Pertama, adalah jenis prosedur Transplantasi Unit Follicular (FUT) yang dilakukan dengan mentransplantasikan potongan folikel rambut sendiri. Di mana folikel tersebut diambil dari kulit kepala di bagian belakang kepala, ke area rambut yang menipis atau botak. 

Sementara jenis hair transplant satunya lagi, adalah Follicular Unit Extraction (FEU). Prosedur hair transplant ini dilakukan dengan menggunakan tusukan kecil untuk mentransplantasikan folikel dari seluruh kepala. Nantinya, folikel tersebut juga akan dicangkokan ke area di mana rambut menipis atau botak. Kedua jenis prosedur transplantasi rambut ini dianggap permanen.

Siapakah yang Dapat Menjadi Kandidat Prosedur ini?

Pria dan wanita dari semua ras dapat menjadi kandidat yang baik untuk transplantasi rambut. Meski begitu, untuk dipertimbangkan sebagai kandidat transplantasi rambut, seseorang memerlukan dua hal:

  • Cukup rambut sehat di kulit kepala yang dapat ditransplantasikan ke area yang membutuhkan rambut. 
  • Kemampuan untuk menumbuhkan rambut di area yang menipis di kulit kepala. 

Oleh sebab itu, pastikan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter kulit, untuk mengetahui apakah kamu memiliki keduanya. Selain itu, pastikan juga untuk mengetahui apa penyebab dari penipisan rambut yang dialami. Sebab, kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, stres, atau gaya hidup yang tak sehat. 

Itulah penjelasan mengenai pertanyaan apakah transplantasi rambut bersifat permanen atau tidak. Jawabannya, iya, dianggap permanen. Sebab, hasil transplantasi rambut akan terlihat tahan lama. Kendati demikian, folikel rambut yang dicangkokan juga memiliki umur. Alhasil, folikel tersebut bisa saja secara bertahap berhenti memproduksi rambut sebanyak biasanya. 

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar transplantasi rambut atau mengalami masalah rambut, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter spesialis tepercaya untuk mendapatkan informasi atau saran medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2022. Is a Hair Transplant Permanent?
AAD. Diakses pada 2022. A HAIR TRANSPLANT CAN GIVE YOU PERMANENT, NATURAL-LOOKING RESULTS. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan