Berat Badan Turun saat Tak Diet, Awas TBC

Halodoc, Jakarta – Pengidap tuberkulosis ternyata dapat mengalami penurunan berat badan. Ini dikarenakan TBC menekan sistem kekebalan tubuh ketika komplikasi penyakit sudah mencapai tahap parah.
Tuberkulosis dapat memengaruhi hormon leptin yang terlibat dalam pengaturan berat badan. Hilangnya lemak tubuh menyebabkan konsentrasi leptin plasma yang rendah, dan peradangan yang berkepanjangan selanjutnya dapat menekan produksi leptin. Leptin penting untuk imunitas, sedangkan orang dengan tuberkulosis mengalami penurunan produksi leptin. Informasi selengkapnya mengenai penurunan berat badan saat TBC bisa dibaca di sini!
Baca juga: Cari Tahu Tentang Penularan TBC dari Orang ke Orang
Tuberkulosis dan Penurunan Berat Badan
Tuberkulosis merupakan infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Mycobacterium tuberculosis). TBC kerap menyerang paru-paru dan salah satu tanda ataupun gejala dari infeksi tuberkulosis adalah penurunan berat badan.
Tuberkulosis dapat menyerang siapa saja. Namun, orang dengan kondisi tertentu yang sistem kekebalan tubuhnya melemah karena kondisi seperti diabetes, HIV/AIDS, penyakit ginjal, kanker tertentu, kekurangan gizi, lebih mungkin terkena penyakit ini.
Selain penurunan berat badan, tanda dan gejala tuberkulosis adalah:
1. Batuk yang berlangsung selama 3 minggu atau lebih.
2. Batuk darah.
3. Kelelahan.
4. Demam.
4. Nyeri dada.
5. Penurunan berat badan.
6. Keringat pada malam hari.
Jika kamu mengalami gejala yang disebutkan di atas, ada baiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter di Halodoc. Biasanya, ketika kamu memeriksakan diri ke dokter, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk tes darah, tes kulit, rontgen, dan tes lainnya untuk mendiagnosis penyakit.
TBC bisa mematikan, tetapi dapat disembuhkan sepenuhnya jika obat resep atau antibiotik diminum secara teratur selama durasi penuh. Tuberkulosis membutuhkan setidaknya 6 bulan pengobatan untuk kesembuhan yang akurat.
Baca juga: Ketahui Perbedaan antara Bronkitis dan TBC
TBC Terkadang Tidak Bergejala
Salah satu gejala TBC adalah penurunan berat badan, tetapi terkadang serangan TBC bisa tidak bergejala. Pada kebanyakan orang yang menghirup bakteri TBC dan terinfeksi, tubuh mampu melawan bakteri tersebut untuk menghentikan pertumbuhannya.
Bakteri menjadi tidak aktif, tetapi mereka tetap hidup di dalam tubuh dan dapat menjadi aktif kemudian. Ini disebut infeksi TB laten. Orang dengan infeksi TB laten tidak mengalami gejala, tidak merasa sakit, bahkan tidak dapat menyebarkan bakteri TBC ke orang lain.
Orang dengan TBC laten biasanya memiliki reaksi tes kulit positif atau tes darah TBC positif dan dapat mengembangkan penyakit TBC jika mereka tidak menerima pengobatan untuk infeksi TBC laten.
Baca juga: Sering Naik Angkutan Umum? Waspadai Gejala TBC
Banyak orang yang mengalami infeksi TBC laten tidak mengembangkan penyakit TBC. Pada orang-orang ini, bakteri TB tetap tidak aktif seumur hidup tanpa menyebabkan penyakit. Namun pada orang lain, terutama orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, bakteri tersebut menjadi aktif, berkembang biak, dan menyebabkan penyakit TBC.
Jika sistem kekebalan tidak dapat menghentikan pertumbuhan bakteri TBC, bakteri mulai berkembang biak di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit TBC. Bakteri menyerang tubuh dan menghancurkan jaringan.
Beberapa orang mengembangkan penyakit TBC segera setelah terinfeksi sebelum sistem kekebalan tubuhnya dapat melawan bakteri TBC. Orang lain mungkin sakit beberapa tahun kemudian, ketika sistem kekebalan mereka menjadi lemah karena penyebab lain.