Berbagai Dampak Buruk Akibat Menunda Berbuka Puasa
“Ada banyak sekali dampak buruk yang bisa terjadi jika menunda buka puasa sering dilakukan. Di antaranya adalah dehidrasi, kram perut, dan tukak lambung”

Halodoc, Jakarta – Selama Ramadan, apabila kamu sudah mendengar azan magrib, tandanya sudah diperbolehkan untuk berbuka puasa. Namun, beberapa orang ada yang sengaja maupun tidak sengaja menunda berbuka puasa.
Perlu diketahui jika menunda buka puasa dapat menimbulkan beberapa dampak buruk, terutama jika terlalu sering dilakukan. Untuk mengetahui berbagai akibat menunda buka puasa, baca di sini!
Dampak Buruk Akibat Menunda Buka Puasa
Perlu diketahui jika menunda berbuka puasa termasuk perbuatan yang makruh. Maka dari itu, ada baiknya untuk berbuka dahulu sedikit, lalu melakukan salat dan makan dengan santai.
Dari sisi kesehatan, menunda berbuka puasa adalah kebiasaan yang tidak baik. Pasalnya, setelah tidak mengonsumsi makanan dan minuman apapun selama kurang lebih 12 jam, tubuh pasti sudah membutuhkan asupan nutrisi. Hal ini untuk mengembalikan energi yang hilang setelah seharian beraktivitas.
Kamu pasti tidak mau kan ibadah puasamu nantinya akan terganggu? Nah, berikut ini adalah dampak menunda buka puasa yang akan terjadi pada tubuhmu:
1. Dehidrasi Semakin Parah
Dehidrasi adalah hal yang umum terjadi pada tubuh saat berpuasa. Sebab, tidak adanya asupan air yang masuk ke tubuh selama kurang lebih 12 jam, sehingga tubuh kekurangan cairan. Lalu, jika kamu menunda berbuka puasa, risiko kamu terserang dehidrasi yang lebih parah bisa terjadi. Apabila kondisi dehidrasi terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kamu akan semakin lemas dan aktivitas organ tubuh serta otakmu akan terganggu.
Maka dari itu, segera konsumsi air putih saat mendengar azan magrib. Apabila kamu sedang di jalan, pastikan sebelumnya sudah menyiapkan air putih dan beberapa makanan kecil saat sudah tiba waktunya berbuka puasa. Beberapa makanan kecil yang baik untuk dikonsumsi adalah kurma atau roti.
2. Menurunnya Kadar Gula Darah
Pada saat sedang tidak berpuasa, asupan makanan segera diolah oleh tubuh. Salah satunya yaitu glukosa menjadi energi yang akan digunakan otak dan tubuh untuk menjalankan aktivitas. Dalam keadaan normal, tubuh dapat menjaga asupan gula darah antara 70 hingga 110 miligram/dL.
Namun, saat berpuasa, kadar gula darah dapat menurun karena tidak adanya asupan nutrisi yang masuk ke tubuh. Dengan begitu, sistem organ tubuh dapat mengalami kelainan fungsi. Beberapa gejala yang dapat terjadi adalah kelelahan, konsentrasi menurun, berkeringat, gemetar, sakit kepala, dan masih banyak lagi.
3. Kram Perut
Banyak orang yang menyangka dengan menunda waktu berbuka puasa dapat membantu dalam penurunan berat badan. Faktanya, hal tersebut tidak benar adanya. Dengan menunda konsumsi makanan, sistem pencernaan menjadi rentan terserang Irritable Bowel Syndrome yang gejalanya meliputi kram perut dan nyeri, diare, dan kembung. Gejala ini muncul karena ususmu mengalami iritasi akibat pola makan yang berantakan.
4. Tukak Lambung
Selain kram perut, penyakit berbahaya lain yang dapat menyerang sistem pencernaan adalah tukak lambung atau peradangan pada lambung. Gangguan ini dapat terjadi akibat menunda berbuka puasa, sehingga lambung mengalami iritasi akibat cairan lambung yang berlebih.
Jika menunda berbuka puasa sudah menjadi kebiasaan, peningkatan beban asam juga dapat terjadi pada usus 12 jari. Jika terus dibiarkan, keadaan dari sistem pencernaan tersebut dapat menjadi lebih buruk. Gejala yang bisa dirasakan adalah nyeri hingga ke ulu hati setelah makan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu bahaya dari menunda berbuka puasa. Selain dapat membuatmu semakin lemas dan stres, sistem pencernaanmu ternyata juga memiliki risiko terserang penyakit seperti yang disebutkan sebelumnya. Maka dari itu, pastikan untuk segera berbuka puasa jika sudah waktunya. Dengan begitu, manfaat puasa bisa didapatkan, bukan malah dampak buruknya.
Jika kamu ingin memastikan kesehatan tubuh karena pernah menunda berbuka puasa, pemeriksaan di rumah sakit pilihan melalui Halodoc bisa dilakukan. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa dilakukan.