Berbagai Jenis Keju dan Manfaatnya untuk Kesehatan

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Oktober 2023

“Keju terdiri dari banyak jenis dan memiliki berbagai manfaat. Contohnya menguatkan tulang, menjaga kesehatan gigi, hingga meningkatkan massa tubuh tanpa lemak.”

Berbagai Jenis Keju dan Manfaatnya untuk KesehatanBerbagai Jenis Keju dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Halodoc, Jakarta –  Keju adalah makanan olahan susu yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses koagulasi atau pengentalan. Proses pengentalan ini melibatkan bantuan bakteri atau enzim tertentu yaitu rennet

Nantinya, hasil pengentalan tersebut akan melalui proses pengeringan, pengolahan lanjutan dan pengeringan. Nah, berdasarkan proses pengolahannya, ada berbagai variasi produk olahan dari susu ini.

Karena itu ketahuilah berbagai jenis keju dan manfaatnya untuk kesehatan. 

Beberapa Jenis Keju

Produk olahan susu ini juga memiliki banyak varian tekstur, rasa, dan aroma. Kalau di Indonesia, kebanyakan produk olahan susu ini yang dijual di pasaran adalah cheddar, parmesan dan mozarella

Ada ribuan jenis keju di seluruh dunia yang terbuat dari susu sapi, domba, kambing dan hewan lainnya. Jenis-jenis keju ini punya beragam rasa dari yang ringan hingga matang, dan komposisi lemak dari yang rendah sampai tinggi.

Meskipun ada ribuan jenisnya, produk ini umumnya terbagi menjadi beberapa tipe berikut:

1. Keju susu murni

Mengandung 6 – 10 gram lemak per 1 onsnya. Dari jumlah tersebut, 4 – 6 gramnya merupakan lemak jenuh.

2. Keju rendah lemak

Keju rendah lemak

Jenis keju ini rendah lemak, karena umumnya mengandung 2 persen susu saja. Namun, keju ini berbeda dengan keju tanpa lemak yang biasanya terbuat dengan kandungan 0 persen susu atau menggunakan susu skim.

3. Keju segar

Jenis keju ini biasanya belum berumur atau terbilang belum matang. Kadar airnya juga lebih tinggi, tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih lembut ketimbang jenis yang tua. 

Beberapa jenis segar ini mungkin kamu ketahui contohnya seperti ricotta, cottage, dan mascarpone.

4. Keju tua

Produk olahan susu ini terbilang tua jika produsennya membiarkannya minimal selama 6 bulan dalam pengolahan. Keju tua biasanya memiliki tekstur yang lebih keras. Semakin lama proses penuaan, akan semakin pekat atau tajam rasanya. 

Jenis ini mungkin kamu ketahui contohnya, keju cheddar, Swiss, parmesan, dan Gruyere.

5. Keju non-susu

Keju non-susu

Nah, kalau yang satu ini tidak terbuat dari produk hewani. Keju non susu biasanya terbuat dari susu kedelai.

Manfaat Keju bagi Kesehatan Tubuh

Nutrisi dalam keju bervariasi tergantung jenisnya. Dalam 28 gram keju keras mengandung nutrisi:

  • Kalori: 120.
  • Protein: 8 gram.
  • Lemak jenuh: 6 gram.
  • Kalsium: 180 mg.

Sedangkan untuk keju cottage memiliki nutrisi:

  • Kalori: 120.
  • Protein: 14 gram.
  • Lemak jenuh: 3 gram.
  • Kalsium: 80 mg.

Sebagian besar keju mengandung natrium tinggi dengan 300-450 mg per porsinya. Sebab, garam adalah bahan utama untuk menahan kelembapan dan mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan. 

Namun, beberapa keju seperti kambing, mozzarella susu murni, dan keju Swiss, mengandung sodium hanya 50-100 mg saja. 

Meski kandungan nutrisi setiap jenis keju dapat berbeda, namun ada sejumlah manfaat mengonsumsi keju bagi kesehatan secara umum. Berikut sejumlah manfaat tersebut: 

1. Menguatkan tulang

Kandungan kalsium, protein, magnesium, seng, vitamin A, D, dan K dari keju dapat membantu perkembangan tulang yang sehat pada anak-anak maupun orang dewasa. Karena itu, konsumsi keju secara rutin dalam porsi yang moderat membuat makanan ini  mampu mencegah pengeroposan tulang alias osteoporosis. 

Menurut hasil penelitian yang terbit dalam BMJ Nutrition Prevention & Health, konsumsi 57 gram keju Jarlsberg setiap hari dapat membantu mencegah penipisan tulang (osteopenia/osteoporosis), tanpa meningkatkan kolesterol densitas rendah yang berbahaya.

Tak hanya berperan dalam menjaga kesehatan tulang, nyatanya kalsium juga bermanfaat dalam memberikan manfaat lain bagi kesehatan. Simak selengkapnya pada artikel: Tak Hanya Jaga Kesehatan Tulang, Ini 7 Fungsi Kalsium bagi Tubuh

2. Meningkatkan kesehatan gigi

Tak cuma bermanfaat untuk tulang, nyatanya kalsium juga berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan gigi. Nah, sebagai salah satu sumber kalsium yang baik, mengonsumsi keju dapat meningkatkan pH gigi. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko gigi berlubang. 

3. Menjaga tekanan darah

Selain mampu menguatkan tulang dan gigi, keju juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, tidak semua keju dapat memberikan manfaat ini. Hanya keju rendah lemak dan sodium yang menjadi rekomendasi. 

Beberapa contoh keju yang rendah lemak adalah cottage, keju ricotta, parmesan dan feta.

4. Menjaga kesehatan jantung

Salah satu studi yang terbit dalam The Lancet melibatkan lebih dari 136.000 orang dari 21 negara. Setelah masa tindak lanjut yang berlangsung rata-rata sembilan tahun, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi dua porsi produk susu atau lebih setiap harinya memiliki risiko penyakit jantung 22 persen lebih rendah. 

Mereka juga memiliki risiko stroke 34 persen lebih rendah dan 23 persen risiko kematian terkait jantung lebih rendah. 

Studi observasional seperti ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat. Namun makanan berbahan dasar susu mengandung vitamin D dan K, kalsium, dan nutrisi lain yang dianggap baik untuk kesehatan jantung. 

Temuan ini mendukung manfaat semua jenis produk susu, termasuk versi penuh lemak. Namun pedoman saat ini tetap merekomendasikan susu, yogurt, dan keju tanpa lemak atau rendah lemak, yang mengandung lebih sedikit kalori dan lebih sedikit lemak jenuh.

Seperti halnya keju, cokelat juga baik untuk kesehatan jantung. Baca informasi lengkapnya di artikel ini: Mampu Meningkatkan Kognitif, Ini 11 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan.

5. Menyehatkan pencernaan

Sebagai makanan sehat berfermentasi, produk olahan ini dapat membantu meningkatkan bakteri usus yang sehat. Peningkatan bakteri baik di dalam usus tentunya dapat melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. 

Selain mengonsumsi keju, pastikan juga untuk memenuhi segala nutrisi penting yang tubuh butuhkan melalui konsumsi suplemen. Dapatkan vitamin dan suplemen kesehatan sesuai pilihan melalui Toko Kesehatan Halodoc

6. Mencegah peradangan

Lemak susu dalam keju mengandung asam linoleat terkonjugasi. Asam ini dapat membantu meredakan peradangan. Tak hanya itu, senyawa yang memiliki nama conjugated linoleic acid (CLA) ini juga dapat membantu mencegah penyakit jantung dan obesitas.  

7. Sumber protein tinggi

Menurut salah satu jurnal ilmiah yang terbit dalam The Journal of Nutrition, keju merupakan sumber protein yang sangat baik. Tubuh membutuhkan protein untuk pembentukan, pengaturan, perbaikan, dan perlindungan. 

Tanpa asupan protein yang tepat, kamu berisiko mengalami retensi cairan dan penyusutan jaringan otot. Konsumsi protein meningkatkan tingkat sintesis protein otot.

8. Meningkatkan imun tubuh

Keju mengandung bakteri probiotik, dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah imunosenesens. Adapun, imunosenesens adalah kondisi penurunan imun tubuh akibat pertambahan usia. 

Probiotik mirip dengan bakteri dalam usus manusia, tempat sebagian besar sistem kekebalan tubuh berada. Kekebalan tubuh alami pada lansia dapat meningkat dengan memberikan asupan probiotik, salah satunya keju. 

Hal ini berdasarkan jurnal ilmiah berjudul Cheese — acting as ‘carrier’ for probiotic bacteria — found to improve immune response of elderly yang terbit pada FEMS Immunology & Medical Microbiology

Pertambahan usia dapat menghilangkan kemampuan tubuh membunuh sel tumor dan mengurangi respon imun terhadap vaksinasi dan infeksi. Di sinilah peranan konsumsi keju, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bahkan, mengatasi kerusakan sistem kekebalan pada lansia. 

9. Meningkatkan massa tubuh tanpa lemak

Kaya akan asam lemak esensial, seperti CLA membuat produk ini juga baik untuk kesehatan. Pasalnya, senyawa ini dapat mengaktifkan mekanisme pertahanan alami. Hal tersebut dapat mencegah beberapa gangguan kesehatan. 

Misalnya seperti menghambat perkembangan aterosklerosis, mendukung metabolisme tubuh, sekaligus meningkatkan massa tubuh tanpa lemak.

Tanyakan langsung pada dokter di Halodoc jika kamu atau anggota keluargamu mengalami gejala alergi saat mengonsumsi keju. Dapatkan saran kesehatan yang tepat dari dokter tepercaya dengan klik gambar di bawah ini:

chat dengan dokter di Halodoc
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. Is cheese good or bad for you?
WebMD. Diakses pada 2023. Cheese: Are There Health Benefits?
Healthline. Diakses pada 2023. Is Cheese Bad for You?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Is Cheese Good for You?
Stylecraze.com. Diakses pada 2023. 11 Health Benefits Of Cheese, Different Types, Tips, & Recipes.
Livelyrun.com. Diakses pada 2023. 15 Health Benefits of Cheese.
FEMS Immunology & Medical Microbiology. Diakses pada 2023. Cheese — acting as ‘carrier’ for probiotic bacteria — found to improve immune response of elderly.
BMJ Nutrition Prevention & Health. Diakses pada 2023. Effect on bone anabolic markers of daily cheese intake with and without vitamin K2 : a randomised clinical trial.
Harvard School of Public Health. Diakses pada 2023. Cheese.
The Journal of Nutrition. Diakses pada 2023. Cheese Ingestion Increases Muscle Protein Synthesis Rates Both at Rest and During Recovery from Exercise in Healthy, Young Males: A Randomized Parallel-Group Trial.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan