Berbagai Jenis Perawatan Inhaler untuk Mengobati Bronkitis

Halodoc, Jakarta - Bronkitis adalah infeksi saluran pernapasan yang menyerang bronkus, cabang batang tenggorokan yang terletak setelah trakea sebelum paru-paru. Peradangan atau inflamasi yang terjadi pada bronkus kemudian akan menimbulkan gejala yang mengganggu pernapasan. Seseorang yang mengalami bronkitis umumnya mengeluh batuk, nyeri dada dan kelelahan.
Bronkitis juga dibedakan menjadi dua tipe, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Sedangkan bronkitis kronis perlu diobati dengan perawatan ekstra. Inhaler adalah salah satu opsi perawatan untuk mengobati bronkitis. Berikut berbagai jenis inhaler untuk mengobati bronkitis.
Baca juga: Benarkah Bronkitis Ringan Bisa Sembuh dengan Sendirinya?
Jenis Perawatan Inhaler untuk Mengobati Bronkitis
Inhaler adalah sebuah alat berbentuk corong pendek yang terhubung ke tabung kecil yang bisa kamu tekan. Cara menggunakannya, kamu hanya perlu menekan inhaler ke arah mulut, lalu tarik napas kemudian obat akan masuk ke mulut dan turun ke paru-paru. Berikut beberapa jenis obat inhaler yang biasanya diresepkan oleh dokter:
1. Agonis Beta-2 Kerja Pendek
Agonis beta-2 kerja pendek, seperti albuterol dan salbutamol adalah jenis inhaler yang sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati bronkitis akut. Bukan hanya untuk mengobati bronkitis, agonis beta-2 juga kerap diresepkan untuk mengobati asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Obat-obatan ini bekerja dengan merelaksasikan saluran napas di paru-paru, sehingga pengidap bronkitis lebih mudah bernapas.
2. Kortikosteroid Inhalasi
Kortikosteroid inhalasi, seperti budesonide dan flutikason membantu mengurangi peradangan saluran napas, sehingga cocok diresepkan untuk pengidap bronkitis. Jenis inhaler ini dapat membantu pengidap bronkitis karena biasanya bronkitis mampu membuat paru-paru sangat teriritasi. Namun, jenis inhaler ini tidak akan langsung meredakan serangan mengi, tetapi dapat membantu mengurangi saluran napas yang bengkak, mengurangi produksi lendir yang berlebihan dan melegakan saluran udara di paru-paru.
3. Agonis Beta-2 Kerja Panjang
Obat-obatan ini mirip dengan agonis beta-2 kerja pendek seperti albuterol. Bedanya, agonis beta-2 kerja panjang tidak ditujukan untuk serangan mengi yang akut, melainkan untuk mengurangi risiko mengi kronis atau mengi yang terjadi sepanjang hari. Contoh obat-obatan agonis beta-2 kerja panjang adalah arformoterol tartrate dan formoterol fumarate Dokter biasanya meresepkan ini bersamaan dengan kortikosteroid inhalasi.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Bronkitis dengan Asma
Perawatan Nebulizer untuk Pengidap Bronkitis
Perawatan nebulizer adalah bentuk lain dari inhaler. Walaupun fungsinya mirip seperti inhaler, nebulizer punya bentuk yang berbeda, yakni corong yang lebih panjang dan kompresor udara yang membantu mengubah obat menjadi kabut halus. Dokter biasanya meresepkan nebulizer untuk anak-anak yang kesulitan menggunakan inhaler dengan benar.
Untuk menggunakannya, kamu hanya perlu menarik napas dalam-dalam untuk minum obat. Nebulizer juga berguna untuk orang-orang yang mungkin membutuhkan obat hirup dalam jumlah yang lebih besar guna mengobati serangan asma akut, radang paru-paru dan PPOK. Nebulizer juga sering diresepkan untuk anak-anak yang mengidap bronkitis akut atau orang dewasa yang mengidap bronkitis kronis.
Terapi Uap untuk Melegakan Pernapasan
Terkadang udara dingin dapat mengiritasi paru-paru dan memperburuk batuk saat kamu mengidap bronkitis. Udara yang hangat dan lembap dapat membantu merasa lebih baik dan mengurangi batuk. Selain nebulizer dan inhaler, beberapa orang mungkin lebih suka menghirup udara hangat di rumah untuk melegakan pernapasan. Berikut adalah beberapa cara melakukan terapi uap untuk meringankan bronkitis:
- Menghirup uap dari semangkuk air mendidih
- Mandi air hangat
- Gunakan humidifier
Baca juga: Bronkitis Akut dan Kronis, Mana yang Menular?
Itulah berbagai jenis perawatan hirup untuk mengatasi bronkitis yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami masalah pernapasan, hindari menggunakan inhaler tanpa resep dokter. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu terkait perawatan yang aman dan tepat. Kini, kamu bisa menghubungi dokter untuk bertanya seputar masalah kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Hanya dengan smartphone yang kamu punya, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.