Berbagai Komplikasi Hepatitis pada Ibu Hamil
“Hepatitis yang terjadi pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi berbahaya. Dampak buruk yang terjadi tergantung dari jenis hepatitis yang menyerang. Hepatitis B atau C adalah jenis yang rentan terjadi.”

Halodoc, Jakarta – Hepatitis adalah salah satu gangguan yang bisa terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini dapat membahayakan ibu hamil dan juga janin jika tidak segera mendapatkan pengobatan. Ada berbagai macam dampak serius yang dapat terjadi pada ibu hamil terkait hepatitis. Untuk lebih lengkapnya, ketahui selengkapnya di sini!
Berbagai Dampak Buruk Hepatitis pada Ibu Hamil
Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan hati serius dan dapat menular dengan mudah, termasuk juga ke wanita hamil. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Jenis yang paling rentan terjadi pada wanita hamil adalah hepatitis B dan C.
Penyebaran dari hepatitis B dan C melalui darah atau cairan tubuh dari seseorang yang mengidap penyakit tersebut. Beberapa gejala yang dapat terjadi pada ibu hamil adalah mual, muntah, mudah merasa lelah, hingga kehilangan nafsu makan.
Tidak sedikit ibu hamil yang sadar jika dirinya terinfeksi virus hepatitis. Sebab, kondisi ini bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali hingga berbulan-bulan setelah virus tersebut menyebarkan infeksi. Maka dari itu, wanita yang mengalaminya kerap terlambat mendapatkan penanganan hingga menimbulkan komplikasi.
Nah, berikut ada beberapa dampak buruk atau komplikasi hepatitis pada ibu hamil, antara lain:
- Hepatitis A
Hepatitis A pada ibu hamil dapat menimbulkan komplikasi atau dampak buruk berupa kontraksi prematur, plasenta yang terpisah, ketuban pecah dini, hingga perdarahan pada vagina. Selain itu, komplikasi lainnya dalam kasus yang jarang adalah asites janin dan peritonitis mekonium.
- Hepatitis B
Efek merugikan lainnya dari hepatitis ini pada ibu hamil adalah peningkatan risiko terjadinya kematian maternal dan juga perinatal akibat infeksi virus. Dampak buruk lainnya yang dapat terjadi adalah kelahiran prematur, solusio plasenta, hipertensi gestasional, dan pembatasan terkait pertumbuhan janin. Meski begitu, semua dampak tersebut terbilang jarang terjadi, terlebih jika diobati segera.
- Hepatitis C
Pembatasan pertumbuhan janin, cedera pleksus brakialis, cephalohematoma, kejang neonatal, hingga perdarahan intraventrikular adalah komplikasi kehamilan yang dapat terjadi pada wanita hamil yang terinfeksi hepatitis C. Ada baiknya setiap ibu hamil berhati-hati terinfeksi virus inil.
- Hepatitis D
Jenis hepatitis ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit hati kronis parah pada wanita hamil.
- Hepatitis E
Pada ibu hamil yang terserang hepatitis E, beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah ketuban pecah dini, perdarahan antepartum dan postpartum, koagulasi intravaskular diseminata, kematian janin intrauterin, lahir mati, dan lainnya. Untuk janin, komplikasinya adalah prematur dan berat badan lahir rendah.
Untuk menghindari berbagai dampak buruk akibat hepatitis pada ibu hamil, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Saat pemeriksaan dilakukan, hepatitis bisa jadi terdeteksi segera dan penanganan dini bisa dilakukan. Dengan begitu, kehamilan yang lebih sehat didapatkan dan terhindar dari segala macam masalah terkait kehamilan.
Ibu juga bisa lho melakukan pemeriksaan kesehatan di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc melalui fitur janji medis. Untuk mendapatkan fitur ini, download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan. Maka dari itu, segera gunakan aplikasinya sekarang juga!