Berbagai Penyebab Gangguan Makan yang Perlu Dipahami

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Oktober 2023

“Penyebab gangguan makan bisa dipicu oleh kombinasi berbagai faktor. Mulai dari genetik, lingkungan, kondisi fisik atau pengalaman traumatis di masa lalu.”

Berbagai Penyebab Gangguan Makan  yang Perlu DipahamiBerbagai Penyebab Gangguan Makan  yang Perlu Dipahami

Halodoc, Jakarta – Penyebab gangguan makan bisa dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, paling sering akibat tekanan sosial. Gangguan makan sendiri merupakan perilaku makan yang tidak normal sehingga memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Ada banyak jenis gangguan makan, misalnya seperti anoreksia nervosa, bulimia, hingga binge eating disorder. Sejauh ini, penyebab gangguan makan cukup kompleks dan hasil dari berbagai faktor. Mulai dari lingkungan, genetik atau psikologis.

Berbagai Penyebab Gangguan Makan

Nah, berikut sejumlah faktor yang bisa memicu gangguan makan:

1. Genetik

Penelitian telah menunjukkan adanya faktor genetik dalam perkembangan gangguan makan.

Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat gangguan makan, punya risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. 

Namun, belum ada penelitian yang mengungkapkan kalu ada gen spesifik penyebab gangguan makan. 

2. Psikologis

Kondisi ini juga seringkali berkaitan dengan masalah psikologis seperti rendahnya harga diri, perasaan tidak berharga, dan kecemasan. 

Perasaan-perasaan ini dapat memengaruhi hubungan seseorang dengan makanan dan tubuhnya.

Alhasil, makan dapat menjadi cara seseorang untuk mengatasi stres dan tekanan emosional.

3. Tekanan sosial dan budaya

Lingungkan terutama jika adanya tekanan sosial dan budaya bisa memicu terjadinya gangguan makan.

Biasanya, kondisi ini rentan muncul di lingkungan yang terobsesi dengan citra tubuh yang sempurna.

Media sosial yang mempromosikan gambar tubuh yang ideal dan tekanan untuk menurunkan berat badan juga bisa mendorong sesorang untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis. 

Pengaruh teman sebaya dan keluarga juga bisa berperan dalam perkembangan gangguan makan.

Tekanan dari teman-teman untuk menurunkan berat badan atau makan secara ekstrem dapat memengaruhi kebiasaan makan seseorang.

Alhasil, hal ini dapat memicu perasaan tidak aman terkait dengan berat badan dan bentuk tubuh.

4. Pengalaman traumatis

Pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual atau fisik juga bisa memicu masalah perilaku makan ini.

Perceraian atau kehilangan yang mendalam pun bisa memicu perkembangan gangguan makan. 

Sebab, makan bisa menjadi cara seseorang untuk mengatasi emosi dan trauma yang mereka alami. Nah, berikut 8 Gangguan Makan yang Merugikan Kesehatan.

5. Persepsi terhadap tubuh

Cara individu mempersepsikan tubuh mereka juga dapat meningkatkan risiko gangguan makan.

Orang yang memiliki citra tubuh negatif atau merasa tidak puas dengan penampilan fisiknya lebih rentan terhadap kondisi ini.

6. Diet ekstrem dan pola makan

Melakukan diet yang sangat ketat, pembatasan makanan tertentu, atau pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko gangguan makan. 

Orang yang terlalu terobsesi dengan makanan, kalori, atau berat badan mereka sendiri bisa terjebak dalam siklus yang berpotensi membahayakan mental maupun fisik.

7. Mengidap masalah mental

Gangguan makan seringkali muncul bersamaan dengan gangguan mental lain seperti depresi, kecemasan, atau gangguan obsesif-kompulsif.

Hubungan antara gangguan mental ini dapat menjadi rumit dan memengaruhi perkembangan kondisi ini.

8. Kondisi kesehatan

Penyakit, seperti diabetes tipe 1, juga dapat meningkatkan risiko gangguan makan. 

Ketidakseimbangan kimia otak atau masalah hormonal juga dapat memengaruhi kebiasaan makan.

Itulah berbagai penyebab gangguan makan yang perlu kamu ketahui.

Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
National Eating Disorders Association. Diakses pada 2023. Eating Disorders.
American Psychiatric Association. Diakses pada 2023. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).