Biduran di Malam Hari: Kenali Penyebab dan Fakta Pentingnya
Biduran adalah reaksi alergi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol kemerahan disertai rasa gatal atau perih.

Daftar Isi:
- Apa Itu Biduran?
- Gejala Biduran
- Penyebab Biduran di Malam Hari
- Faktor Lain Pemicu Biduran
- Cara Mengatasi Biduran di Rumah
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pencegahan Biduran
- Hubungi Dokter Ini untuk Pengobatan Biduran yang Sering Kambuh di Malam Hari
- Kesimpulan
Biduran bisa muncul kapan saja, termasuk di malam hari. Hal ini tentunya bisa mengganggu waktu tidur, karena kulit terasa gatal dan perih.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan suhu hingga alergi.
Yuk, kenali penyebabnya agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Apa Itu Biduran?
Biduran atau dikenal juga dengan urtikaria adalah reaksi kulit yang menimbulkan bentol-bentol merah atau putih yang terasa gatal.
Bentol ini bisa muncul di satu area tubuh atau menyebar ke seluruh bagian tubuh. Ukuran bentol pun bervariasi, dari kecil seperti ujung jarum hingga besar sebesar telapak tangan.
Gejala Biduran
Gejala utama biduran adalah munculnya bentol (wheals) pada kulit. Berikut adalah beberapa gejala biduran yang umum terjadi:
- Bentol berwarna merah atau putih.
- Rasa gatal yang intens.
- Bentol bisa muncul di bagian tubuh mana saja.
- Bentol bisa berubah ukuran dan berpindah-pindah.
- Pembengkakan pada bibir, kelopak mata, atau lidah (angioedema).
Penyebab Biduran di Malam Hari
Biduran yang terjadi atau memburuk di malam hari bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Mengidentifikasi penyebabnya dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan yang tepat.
- Perubahan Suhu: Perubahan suhu yang drastis, misalnya dari ruangan yang panas ke ruangan ber-AC dingin, bisa memicu biduran. Suhu tubuh yang meningkat saat tidur juga dapat memperparah kondisi ini.
- Alergen di Tempat Tidur: Tungau debu, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari yang menempel di tempat tidur dapat menjadi pemicu alergi yang menyebabkan biduran.
- Makanan atau Minuman: Konsumsi makanan atau minuman tertentu sebelum tidur, terutama yang mengandung alergen seperti kacang, susu, atau makanan laut, dapat memicu reaksi alergi di malam hari.
- Stres: Stres dapat memicu pelepasan histamin dalam tubuh, yang dapat memicu atau memperburuk biduran.
- Keringat: Keringat berlebih saat tidur dapat memicu biduran, terutama pada orang yang memiliki urtikaria kolinergik.
Faktor Lain Pemicu Biduran
Selain penyebab yang lebih sering terjadi di malam hari, ada juga faktor lain yang dapat memicu biduran secara umum:
- Infeksi: Infeksi virus atau bakteri.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
- Gigitan Serangga: Reaksi terhadap gigitan serangga.
- Zat Kimia: Paparan zat kimia tertentu.
- Kondisi Medis Tertentu: Penyakit autoimun atau masalah tiroid.
- Pakaian yang Ketat: Pakaian ketat dapat mengiritasi kulit dan memicu biduran.
- Olahraga: Pada beberapa orang, olahraga dapat memicu biduran (urtikaria kolinergik).
Cara Mengatasi Biduran di Rumah
Biduran ringan seringkali dapat diatasi dengan perawatan rumahan. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
- Kompres Dingin: Kompres area yang gatal dengan air dingin untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa gatal.
- Mandi Air Hangat: Mandi dengan air hangat (bukan panas) dapat membantu menenangkan kulit. Hindari penggunaan sabun yang keras atau mengandung pewangi.
- Oatmeal: Tambahkan oatmeal koloid ke dalam air mandi. Oatmeal memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan gatal.
- Hindari Menggaruk: Menggaruk hanya akan memperburuk iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
- Pakaian Longgar: Kenakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan katun untuk menghindari iritasi pada kulit.
- Kelola Stres: Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk membantu mengelola stres.
- Antihistamin: Konsumsi obat antihistamin yang dijual bebas dapat membantu mengurangi rasa gatal dan bentol. Selalu ikuti dosis yang tertera pada kemasan.
Biduran mengganggu aktivitas sehari-hari? Simak selengkapnya, berikut 7 Obat Biduran yang Ampuh Redakan Gatal pada Kulit.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun biduran seringkali dapat diobati di rumah, ada beberapa kondisi di mana perlu mencari pertolongan medis:
- Biduran berlangsung lebih dari beberapa hari.
- Gejala semakin parah.
- Muncul gejala angioedema (pembengkakan pada bibir, kelopak mata, atau lidah).
- Kesulitan bernapas atau menelan.
- Pusing atau pingsan.
Pencegahan Biduran
Pencegahan biduran melibatkan identifikasi dan menghindari pemicu. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Jaga Kebersihan Tempat Tidur: Cuci sprei, sarung bantal, dan guling secara teratur dengan air panas untuk membunuh tungau debu.
- Hindari Alergen: Jika memiliki alergi makanan atau zat tertentu, hindari konsumsi atau paparan terhadap alergen tersebut.
- Gunakan Produk Hypoallergenic: Pilih produk perawatan kulit dan deterjen yang hypoallergenic dan bebas pewangi.
- Jaga Suhu Ruangan: Usahakan menjaga suhu ruangan tetap stabil, terutama saat tidur.
- Kelola Stres: Cari cara yang sehat untuk mengelola stres, seperti olahraga, meditasi, atau menghabiskan waktu dengan orang tersayang.
Mungkin kamu selama ini penasaran Biduran, Alergi atau Sakit Kulit? Simak informasi selengkapnya dari Halodoc.
Hubungi Dokter Ini untuk Pengobatan Biduran yang Sering Kambuh di Malam Hari
Jika kamu mengalami biduran yang seringkali kambuh di malam hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam.
Dokter spesialis di Halodoc berpengalaman menangani kasus biduran berulang, serta memperoleh rating positif dari pasien sebelumnya.
Inilah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Handoko Tejo Utomo, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 16 tahun, lulusan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (2009) dan Universitas Sam Ratulangi (2019). Saat ini praktik di Jebres, Surakarta, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Yosa Tamia Marisa, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 14 tahun, lulusan Universitas Andalas (2010, 2020). Saat ini praktik di Agam, Sumatra Barat, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Vera Bahar, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Saat ini praktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Dokter tersebut siap memberikan pengobatan yang sesuai serta memberikan tips pencegahan agar gejala tidak mudah kambuh, khususnya di malam hari.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Biduran yang kambuh di malam hari dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan suhu, alergen di tempat tidur, atau stres.
Mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat adalah kunci untuk mengatasi masalah ini.
Jika gejala biduran tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


