Bisakah Enuresis Terjadi pada Orang Dewasa?
“Enuresis juga bisa terjadi pada orang dewasa. Biasanya, kondisi ini terjadi akibat adanya beberapa gangguan kesehatan, seperti gangguan hormon dan sleep apnea.”

Halodoc, Jakarta – Mengompol adalah kebiasaan yang biasanya hanya terjadi selama masa kanak-kanak. Dalam bahasa medis, kebiasaan ini dikenal juga sebagai enuresis. Bukan hanya saat tertidur, tetapi kebiasaan mengompol juga kerap terjadi saat anak-anak terbangun atau siang hari.
Ada dua jenis enuresis, yaitu enuresis primer dan sekunder. Nah, keduanya bisa terjadi pada orang dewasa. Enuresis bisa terjadi pada orang dewasa akibat berbagai pemicu. Yuk, cari tahu penyebab dan pemicu enuresis pada orang dewasa berikut ini!
Bisakah Enuresis Dialami Orang Dewasa?
Mengompol adalah ketidakmampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar. Kondisi ini memiliki istilah medis yang dikenal dengan enuresis.
Enuresis menjadi hal normal yang kerap dialami anak-anak. Biasanya kebiasaan ini terjadi hingga anak-anak memasuki usia lima tahun. Penyebab enuresis pada anak-anak terjadi karena kurangnya kemampuan untuk menahan pipis atau urine yang akan keluar.
Namun, seiring bertambahnya usia, biasanya anak-anak mulai memiliki kemampuan untuk menahan pipis sehingga kebiasaan ini akan berkurang. Selain anak-anak, nyatanya enuresis juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Jika kamu mengalami 1-2 kali mengompol saat dewasa, hal ini merupakan kondisi yang normal. Namun, enuresis yang terjadi berulang kali bisa menjadi tanda gangguan kesehatan sehingga memerlukan penanganan dokter secara tepat.
Penyebab Enuresis pada Orang Dewasa
Ada berbagai penyebab yang dapat memicu enuresis terjadi pada orang dewasa, seperti:
1. Sleep Apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang dapat menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sebentar saat tertidur. Gangguan tidur ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen serta memengaruhi kontrol kandung kemih.
Hal ini membuat orang dewasa yang mengidap sleep apnea lebih rentan mengalai enuresis.
2. Gangguan Hormon
Hormon antidiuretik memberikan sinyal pada ginjal untuk memperlambat produksi urine. Pada saat malam hari, tubuh dapat mengeluarkan hormon ini lebih banyak sehingga membantu tubuh untuk mengontrol keluarnya urine.
Namun, pada beberapa orang, tubuhnya tidak dapat memproduksi hormon antidiuretik dengan baik atau tubuh tidak dapat merespon dengan baik.
3. Gangguan pada Kandung Kemih
Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada kandung kemih. Gangguan ini menyebabkan kandung kemih terasa penuh meskipun jumlah urine sedikit. Hal ini membuat pengidapnya sulit untuk mengontrol urine yang keluar.
4. Otot yang Terlalu Aktif
Pada kandung kemih terdapat otot yang dikenal sebagai otot detrusor. Otot ini akan rileks saat kandung kemih terisi, tetapi akan mengalami kontraksi saat kandung kemih kosong. Jika otot ini mengalami kontraksi pada waktu yang salah, maka kamu akan kesulitan untuk menahan urine.
Kontraksi pada otot kandung kemih dapat terjadi akibat munculnya sinyal saraf abnormal antara otak dan kandung kemih.
5. Infeksi Saluran Kemih
Penyakit ini dapat memengaruhi sistem saluran kemih keseluruhan. Gejala ISK termasuk peningkatan keinginan untuk buang air kecil dan kesulitan mengendalikan buang air kecil. Kondisi ini yang dapat menyebabkan orang dewasa mengalami enuresis.
6. Diabetes Melitus
Ketika kadar gula darah darah meningkat, hal ini meningkatkan urine dalam ginjal karena mencoba untuk mengatur kadar gula. Akibatnya, pengidap diabetes rentan mengalami enuresis.
Itulah berbagai penyebab enuresis pada orang dewasa. Jika enuresis semakin memburuk, segera cari tahu lokasi rumah sakit terdekat menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.