Halodoc, Jakarta – Spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi ketika tulang belakang bayi tidak terbentuk dengan sempurna, saat masih dalam kandungan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan saraf, kelumpuhan, dan masalah fungsi kandung kemih dan usus. 

Sampai saat ini belum ada obat yang membuatnya sembuh secara total. Meskipun begitu, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini terjadi. 

Mau tahu bagaimana cara mencegah Spina bifida? Ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan!

Apa itu Spina Bifida?

Spina bifida adalah kelainan kelahiran yang melibatkan perkembangan tulang belakang yang tidak lengkap. Pada bulan pertama kehamilan normal, satu set sel khusus membentuk “tabung saraf”, sedangkan pada spina bifida tabung saraf tidak menutup sepenuhnya dan beberapa tulang tulang belakang tidak menutup di belakang.

Hal ini dapat mengakibatkan pembukaan di sepanjang tulang belakang dan dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang dan saraf.

Bayi yang lahir dengan kondisi ini dapat mengalami kerusakan saraf di bawah area sumsum tulang belakang yang terkena. Beberapa kasus akan memiliki ketidakmampuan belajar atau ketidakmampuan intelektual. 

Pencegahan Terjadinya Spina Bifida

Berikut adalah beberapa fakta tentang cara pencegahannya.

1. Asupan asam folat yang cukup

Asam folat merupakan jenis vitamin B kompleks yang penting untuk perkembangan janin yang sehat. Kekurangan asam folat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko spina bifida dan cacat lahir lainnya. 

Karenanya, penting bagi wanita hamil untuk mengonsumsi asam folat dalam jumlah yang cukup. Asam folat dapat berasal dari suplemen vitamin dan makanan seperti sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Nah, kamu bisa dapatkan suplemen vitamin asam folat dari Toko Kesehatan Halodoc. Simak berbagai Rekomendasi Suplemen Asam Folat untuk Bumil di artikel ini. 

2. Kehidupan sehat dan menghindari zat berbahaya

Kehidupan sehat selama kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir. Wanita hamil sebaiknya menghindari merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan terlarang. Selain itu, pemaparan pada bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan cat harus dihindari juga.

3. Tes prenatal

Tes prenatal dapat membantu mengetahui apakah bayi memiliki risiko spina bifida atau cacat lahir lainnya. Nah, tes ini dapat dilakukan pada trimester pertama atau kedua kehamilan. Jika hasil tes menunjukkan risiko tinggi, dokter dapat merekomendasikan tindakan medis seperti operasi sebelum atau setelah bayi lahir.

Untuk mengetahui lebih lanjut, bisa juga membaca artikel mengenai Begini Cara Mendiagnosis Spina Bifida pada Bayi.

4. Perawatan medis

Jika seorang bayi lahir dengan spina bifida, perawatan medis dapat membantu mengurangi risiko masalah kesehatan yang serius. Bayi dengan kondisi ini sering memerlukan operasi untuk menutup celah di tulang belakang dan memulihkan fungsi saraf. Terapi fisik dan obat-obatan juga dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup.

Bulan Oktober telah menjadi Bulan Kesadaran Spina Bifida di seluruh dunia, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat tentang cara mencegah kondisi ini.

Dengan meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini dan langkah-langkah pencegahannya, harapannya dapat membantu mencegah terjadinya kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup bagi para penderitanya.

Jika kamu memiliki keluhan saat masa kehamilan, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut melalui Halodoc.

Selain itu juga, bisa membeli kebutuhan suplemen asam folat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang janin di Toko Kesehatan Halodoc. 

Kamu juga bisa dapatkan informasi lainnya terkait pencegahan Spina bifida dengan konsultasi bersama dokter spesialis tepercaya di Halodoc.

Referensi:

Beaumont. Diakses pada 2024. Prevention of Neural Tube Defects (Spina Bifida).

Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Spina Bifida.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2024. Spina Bifida.