Bisakah Varian Omicron Menginfeksi Hingga Dua Kali?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Februari 2022

“Varian Omicron kini menjadi penyebab kenaikan kasus harian yang cukup tinggi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, ada kemungkinan kecil bahwa varian ini bisa menginfeksi seseorang sebanyak dua kali. Meski begitu, para ahli mengingatkan bahwa hal ini sangat jarang dan bahkan bisa saja terjadi karena kesalahan dalam pengujian.”

Bisakah Varian Omicron Menginfeksi Hingga Dua Kali?Bisakah Varian Omicron Menginfeksi Hingga Dua Kali?

Halodoc, Jakarta – Indonesia dan beberapa negara lainnya kini sedang menghadapi lonjakan kasus yang terjadi akibat kemunculan varian Omicron. Jika dilihat dari tingkat bahayanya, sebenarnya varian ini tidak jauh berbahaya daripada varian Delta. Namun, berkat vaksin, beberapa orang yang terinfeksi varian ini kebanyakan mengalami gejala yang ringan.

Salah satu hal yang membuat varian Omicron tergolong berbahaya karena beberapa ahli menemukan semakin banyak bukti bahwa varian ini dapat menginfeksi kembali. Artinya, kamu bisa dua kali terjangkit Omicron. Mari simak berbagai bukti yang sudah ditemukan sejauh ini mengenai kemungkinan infeksi ulang varian Omicron dan hal-hal lain yang perlu menjadi perhatian! 

Varian Omicron Bisa Dua Kali Menginfeksi, Mitos atau Fakta?

Stanley Weiss, seorang ahli epidemiologi dari Rutgers School of Public Health, mengatakan benar adanya bahwa seseorang bisa mengalami infeksi ulang Omicron. Ia juga menambahkan bahwa jika awalnya kamu memiliki infeksi ringan dan tidak mendapatkan respons imun yang sangat baik, maka sangat mungkin kamu terpapar lagi dengan virus dengan gejala yang lebih berat.  

Para ahli juga mengatakan pada bulan Januari potensi infeksi ulang cukup tinggi pada kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian Omicron, khususnya di antara mereka yang memiliki kekebalan alami atau tidak divaksin. Kondisi ini pun dikhawatirkan telah menandakan adanya pergeseran lain dalam pandemi virus corona. 

Dr. Amesh Adalja, ahli senior di  Johns Hopkins Center for Health Security, juga mengatakan bahwa para peneliti masih tidak yakin tentang kekebalan tubuh yang akan dihasilkan di antara pasien varian Omicron. Mereka curiga bahwa seiring waktu nanti, seseorang mungkin bisa terinfeksi ulang. Namun, mereka belum punya data yang membuktikan tingginya kasus reinfeksi ini karena varian Omicron baru ada sejak Oktober/November 2021.

Namun, Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Gedung Putih, mengakui bahwa meskipun mungkin, infeksi ulang dengan varian yang sama sangat jarang terjadi. Data juga menunjukkan bahwa infeksi ulang COVID umumnya ringan, apapun jenisnya. Pada bulan Desember, para peneliti di Qatar juga menemukan bahwa mereka yang terinfeksi ulang dengan varian COVID-19 apapun memiliki kemungkinan 90 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit daripada orang dengan infeksi pertama mereka.

Kesalahan Pengujian Juga Bisa Jadi Penyebabnya

Beberapa peneliti memperingatkan bahwa orang mungkin melebih-lebihkan kemungkinan infeksi ulang karena bisa saja ini terjadi sebagai akibat dari komplikasi atau kesalahan pengujian. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan infeksi ulang sebagai infeksi yang terjadi setelah seseorang terkena penyakit, pulih, dan kemudian dinyatakan positif lebih dari 90 hari setelah infeksi pertama. Definisi tersebut mencerminkan fakta bahwa orang dapat dites positif selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah mereka terinfeksi atau bergejala. 

Di antara pasien dengan viral load rendah, tes PCR, yang sangat akurat dan digunakan dalam pengaturan klinis, sering kali mendeteksi infeksi yang terlewatkan oleh tes antigen cepat yang kurang tepat. Perbedaan pengujian berarti bahwa pasien mungkin mengira mereka telah terinfeksi ulang dengan COVID varian Omicron, padahal sebenarnya mereka memiliki viral load yang tersisa dari infeksi awal mereka.

Sementara itu, CDC mengatakan bahwa pasien COVID-19 sebenarnya tidak perlu mendapatkan hasil tes PCR negatif sebelum akhirnya bisa melanjutkan kehidupan normal mereka. Sebaliknya, CDC mengatakan bahwa pasien COVID-19 hanya perlu melakukan isolasi mandiri selama lima hari setelah gejala COVID-19 mereda atau setelah mendeteksi infeksi tanpa gejala. Namun, pastikan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan. 

Untuk memperkuat kekebalan tubuh juga ada baiknya kamu tetap menerapkan pola hidup sehat seperti dengan mengonsumsi makanan bergizi dan konsumsi vitamin atau suplemen. Kamu pun bisa cek kebutuhan kesehatan di Halodoc untuk mendapatkan suplemen dan vitamin yang kamu butuhkan. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Deseret News. Diakses pada 2022. Can You Get Omicron Twice? It Appears So.
Fortune. Diakses pada 2022. Can You Catch Omicron Twice? Reinfections Can Occur, but They Appear to Be Rare and Not Dangerous.
Good Housekeeping. Diakses pada 2022. Can You Become Infected by Omicron Twice? COVID-19 Experts Examine the Possibility.