Advertisement

Bisu: Definisi, Penyebab, Penanganan, dan Informasi Lengkap

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   14 Mei 2025

Bisu adalah kondisi tidak mampu berbicara yang dapat disebabkan oleh gangguan neurologis, fisik, atau psikologis.

Bisu: Definisi, Penyebab, Penanganan, dan Informasi LengkapBisu: Definisi, Penyebab, Penanganan, dan Informasi Lengkap

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Bisu? Definisi dan Klasifikasi
  2. Penyebab Bisu: Faktor Biologis dan Lingkungan
  3. Gejala Bisu: Identifikasi dan Karakteristik
  4. Diagnosis Bisu: Proses Evaluasi Medis
  5. Penanganan dan Terapi untuk Bisu
  6. Pencegahan Bisu: Langkah-langkah Preventif
  7. Strategi Komunikasi dengan Individu Bisu
  8. Dukungan dan Sumber Daya untuk Individu Bisu
  9. Kesimpulan

Bisu adalah kondisi ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan fisik hingga masalah perkembangan.

Mari pahami secara mendalam mengenai definisi, penyebab, gejala, diagnosis, penanganan, dan pencegahan bisu.

Apa Itu Bisu? Definisi dan Klasifikasi

Secara etimologis, “bisu” merujuk pada ketidakmampuan untuk menghasilkan suara atau berbicara. Dalam konteks medis, bisu lebih sering disebut sebagai mutisme atau afasia, tergantung pada penyebab dan karakteristiknya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bisu adalah keadaan tidak dapat berkata-kata, baik karena gangguan pada alat bicara atau karena tuli sejak kecil.

Bisu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:

  • Mutisme Selektif: Kondisi di mana seseorang dapat berbicara dalam situasi tertentu tetapi tidak dalam situasi lain.
  • Afasia Motorik: Gangguan bicara akibat kerusakan pada area Broca di otak, yang memengaruhi kemampuan menghasilkan kata-kata.
  • Afasia Sensorik: Gangguan bicara akibat kerusakan pada area Wernicke di otak, yang memengaruhi kemampuan memahami bahasa.

Ibu Harus Tahu, Ini 7 Gejala Tuna Wicara pada Anak yang perlu diketahui.

Penyebab Bisu: Faktor Biologis dan Lingkungan

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi bisu. Berikut adalah beberapa penyebab umum:

  • Gangguan Neurologis: Kerusakan pada otak akibat stroke, cedera kepala, atau tumor dapat memengaruhi kemampuan bicara.
  • Gangguan Perkembangan: Kondisi seperti autisme atau cerebral palsy dapat menyebabkan kesulitan dalam perkembangan bahasa dan bicara.
  • Gangguan Pendengaran: Tuli sejak lahir atau masa kanak-kanak dapat menghambat perkembangan bicara.
  • Faktor Psikologis: Trauma emosional atau stres berat dapat menyebabkan mutisme selektif.
  • Kelainan Fisik: Cacat lahir pada organ bicara seperti langit-langit mulut sumbing atau gangguan pada pita suara.

Nah, gangguan pendengaran yang tidak ditangani sejak dini dapat menyebabkan masalah bicara pada anak-anak. Deteksi dini dan intervensi sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih besar.

Gejala Bisu: Identifikasi dan Karakteristik

Gejala utama bisu adalah ketidakmampuan untuk berbicara. Namun, gejala lain yang mungkin menyertai meliputi:

  • Kesulitan Memahami Bahasa: Individu mungkin kesulitan memahami perintah atau pertanyaan sederhana.
  • Kesulitan Mengulang Kata-kata: Mereka mungkin tidak dapat mengulang kata-kata atau frasa yang diucapkan oleh orang lain.
  • Frustrasi atau Kecemasan: Karena kesulitan berkomunikasi, individu mungkin merasa frustrasi atau cemas.
  • Penggunaan Isyarat: Mereka mungkin menggunakan bahasa isyarat atau gestur untuk berkomunikasi.

Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi.

Diagnosis Bisu: Proses Evaluasi Medis

Diagnosis bisu melibatkan serangkaian evaluasi medis dan neurologis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengevaluasi riwayat medis, dan melakukan tes berikut:

  • Evaluasi Bicara dan Bahasa: Terapis bicara akan mengevaluasi kemampuan bicara, pemahaman bahasa, dan kemampuan komunikasi.
  • Tes Pendengaran: Untuk memastikan bahwa gangguan pendengaran bukan penyebab bisu.
  • Pencitraan Otak: MRI atau CT scan dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan atau kelainan pada otak.
  • Evaluasi Psikologis: Untuk mengidentifikasi faktor psikologis yang mungkin berkontribusi pada kondisi tersebut.

Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan rencana penanganan yang tepat.

Penanganan dan Terapi untuk Bisu

Penanganan bisu bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa opsi penanganan meliputi:

  • Terapi Bicara: Terapis bicara akan membantu individu mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa. Pahami lebih dalam tentang Terapi Wicara – Manfaat, Tujuan, dan Prosedurnya berikut ini.
  • Terapi Okupasi: Terapi ini dapat membantu individu meningkatkan keterampilan motorik yang diperlukan untuk berbicara.
  • Terapi Perilaku: Untuk mengatasi masalah emosional atau perilaku yang mungkin berkontribusi pada mutisme selektif.
  • Penggunaan Alat Bantu Komunikasi: Alat seperti tablet dengan aplikasi komunikasi dapat membantu individu menyampaikan pesan.
  • Intervensi Bedah: Dalam kasus kelainan fisik pada organ bicara, pembedahan mungkin diperlukan.

Pencegahan Bisu: Langkah-langkah Preventif

Tidak semua penyebab bisu dapat dicegah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  • Perawatan Prenatal yang Baik: Memastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan perawatan medis yang tepat dapat mengurangi risiko cacat lahir.
  • Vaksinasi: Vaksinasi dapat melindungi dari penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau kerusakan otak.
  • Deteksi Dini Gangguan Pendengaran: Skrining pendengaran pada bayi baru lahir dapat membantu mengidentifikasi masalah pendengaran sejak dini.
  • Lingkungan yang Mendukung: Menciptakan lingkungan yang mendukung dan merangsang perkembangan bahasa pada anak-anak.

Strategi Komunikasi dengan Individu Bisu

Berkomunikasi dengan individu bisu memerlukan kesabaran dan pemahaman. Berikut adalah beberapa tips:

  • Gunakan Bahasa Tubuh: Gestur, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh dapat membantu menyampaikan pesan.
  • Gunakan Alat Bantu Visual: Gambar, kartu, atau papan tulis dapat digunakan untuk berkomunikasi.
  • Ajukan Pertanyaan Tertutup: Pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak” dapat memudahkan komunikasi.
  • Bersabar: Beri individu waktu yang cukup untuk merespons dan jangan terburu-buru.

Dukungan dan Sumber Daya untuk Individu Bisu

Ada banyak organisasi dan sumber daya yang tersedia untuk mendukung individu bisu dan keluarga mereka:

  • Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan dapat memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari orang lain.
  • Terapis Bicara dan Bahasa: Terapis bicara dapat memberikan terapi dan dukungan individu.

Kesimpulan

Bisu adalah kondisi kompleks yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu individu mencapai potensi penuh mereka.

Itulah penjelasan seputar bisu yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Aphasia.
American Speech-Language-Hearing Association. Diakses pada 2025. Selective Mutism.
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD). Diakses pada 2025. Speech and Language Developmental Milestones.