Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol? Ini Faktanya
“Jengkol kerap dianggap tabu untuk dikonsumsi ibu hamil. Padahal, makanan ini aman dikonsumsi ibu hamil asalkan tidak berlebihan.”

Halodoc, Jakarta – Bagi ibu hamil yang menyukai jengkol mungkin berpikir dua kali untuk mengonsumsinya. Sebab, banyak anggapan yang berseliweran soal makanan yang berbau menyengat ini. Jengkol dianggap tabu untuk dikonsumsi ibu hamil. Muncul kekhawatiran kalau makanan ini bisa memicu kontraksi atau masalah kehamilan.
Namun, mitos ini perlu diluruskan. Faktanya, ibu hamil tetap boleh, kok, mengonsumsi jengkol, asalkan tidak berlebihan. Justru, jengkol punya sederet manfaat kesehatan untuk ibu hamil, lho!
Dalam 100 gram jengkol mengandung vitamin C sebanyak 80 miligram. Nah, kandungan vitamin C didalamnya mampu menjaga daya tahan tubuh bumil. Alhasil, ibu tidak mudah sakit dan janin bisa berkembang dengan optimal.
Manfaat Jengkol untuk Ibu Hamil
1. Membantu pembentukan tulang
Jengkol mengandung fosfor dan kalsium yang lumayan tinggi. Nah, sebesar 85 persen fosfor dalam tubuh terletak pada tulang dan gigi. Itu sebabnya, angka ini perlu dipenuhi untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Melansir dari Merrion Fetal Health, kedua nutrisi tersebut membantu pembentukan tulang pada janin dan mencegah pengeroposan tulang pada ibu hamil.
2. Mencegah sembelit
Sembelit termasuk kondisi yang kerap menimpa para bumil. Sebab, hormon kehamilan bisa menghambat pergerakan usus. Biasanya, masalah ini kian memburuk setelah memasuki trimester ketiga. Pasalnya, ukuran rahim yang semakin besar bisa menekan usus maupun organ pencernaan lainnya.
Nah, jengkol mengandung serat tidak larut yang cukup tinggi sehingga bisa meminimalisir kondisi tersebut. Jenis serat tersebut mampu meningkatkan massa feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.
3. Mencegah anemia
Jengkol juga kaya akan zat besi. Nutrisi ini bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi kekurangan produksi sel-sel darah merah dalam tubuh alias anemia. Nah, ibu hamil termasuk kelompok individu yang rentan mengalami anemia.
Sebab, produksi sel darah merah mengalami peningkatan untuk kebutuhan perkembangan janin. Oleh sebab itu, mengonsumsi jengkol juga bisa dijadikan solusi untuk mengatasinya.
4. Mencegah komplikasi kehamilan
Antioksidan yang terkandung dalam jengkol juga membantu mencegah komplikasi kehamilan. Jenis antioksidan yang ada dalam jengkol, di antaranya polifenol, flavonoid, terpenoid, dan alkaloid.
Zat antioksidan tersebut mampu melindungi tubuh dari efek samping radikal bebas penyebab masalah kehamilan, misalnya diabetes gestasional. Masalah tersebut bisa menyebabkan bayi lahir prematur atau bayi berat badan lahir rendah.
5. Mencegah naiknya asam lambung
Menurut percobaan yang pernah dilakukan pada tikus, ditemukan bahwa tikus yang makan jengkol cenderung terhindar dari masalah pencernaan, salah satunya adalah sakit maag. Kelompok tikus yang mengonsumsi jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase (SOD), yaitu enzim yang berperan dalam mencegah dinding lambung terluka akibat asam lambung.
Nah, salah satu masalah kesehatan yang bisa menimpa ibu hamil adalah naiknya asam lambung. Sebab, ukuran rahim yang membesar bisa menekan organ-organ disekitarnya dan memicu naiknya asam lambung. Meski belum ada penelitian terhadap manusia langsung, tidak ada salahnya untuk mencoba jengkol untuk mengatasi asam lambung.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!
