Advertisement

Brain Rot Akibat Kecanduan Gadget, Ini Fakta yang Perlu Diketahui

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   03 Juni 2025

Brain rot dapat terjadi karena konsumsi konten internet secara berlebihan.

Brain Rot Akibat Kecanduan Gadget, Ini Fakta yang Perlu DiketahuiBrain Rot Akibat Kecanduan Gadget, Ini Fakta yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Brain Rot?
  2. Tanda Kamu Mengalami Brain Rot
  3. Tips Mencegah Brain Rot

Scroll tanpa henti, binge-watching video pendek, atau main gim sampai lupa waktu mungkin terdengar sepele. 

Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa memicu kondisi yang dikenal sebagai brain rot?

Istilah ini memang belum digunakan secara medis, tapi belakangan ramai dibahas di media sosial sebagai sindrom kehilangan fokus, motivasi, dan ketajaman berpikir akibat terlalu lama terpapar konten instan dari gadget.

Apa Itu Brain Rot?

Brain rot secara harfiah berarti “pembusukan otak”, namun dalam konteks ini merujuk pada penurunan fungsi kognitif yang bersifat bertahap dan dipicu oleh konsumsi konten berlebihan, khususnya yang pendek, cepat, dan dangkal secara informasi. 

Aktivitas otak yang seharusnya terlibat dalam pemrosesan mendalam dan refleksi tergantikan oleh stimulus cepat dan sesaat. 

Akibatnya, otak jadi malas berpikir kritis, mudah terdistraksi, dan lambat merespons situasi kompleks.

Sama seperti kecanduan lainnya, otak menjadi ketergantungan pada rangsangan cepat, dan kehilangan sensitivitas terhadap aktivitas biasa yang membutuhkan fokus lebih lama, seperti membaca buku atau menyelesaikan tugas penting.

Tanda Kamu Mengalami Brain Rot

Tanpa disadari, brain rot bisa berkembang perlahan. Inilah beberapa tanda umum yang sebaiknya kamu waspadai:

  • Sulit fokus bahkan untuk membaca satu paragraf panjang.
  • Sering membuka aplikasi media sosial atau hiburan tanpa tujuan jelas.
  • Merasa cepat bosan saat tidak memegang gadget.
  • Kehilangan motivasi belajar atau bekerja.
  • Merasa otak seperti “kosong”, lamban, atau tidak segesit dulu saat berpikir.
  • Kerap menunda tugas dan menggantinya dengan konsumsi konten ringan.
  • Gangguan tidur karena paparan layar hingga larut malam.

Kondisi ini sering dialami oleh pelajar, mahasiswa, maupun pekerja muda yang waktunya banyak tersita oleh ponsel dan internet. 

Meski tampak ringan, jika dibiarkan terus-menerus, brain rot bisa menurunkan kualitas hidup dan produktivitas.

Baca juga: Agar Selalu Fokus, Ini 8 Cara Tingkatkan Konsentrasi.

Tips Mencegah Brain Rot

Kamu tidak perlu khawatir, sebab brain rot bisa dicegah dan dikendalikan. 

Beberapa langkah berikut ini bisa membantu otakmu tetap tajam dan sehat di era digital:

1. Batasi Waktu Layar

Gunakan fitur pembatas waktu di ponsel atau aplikasi untuk mengontrol durasi penggunaan media sosial. 

Sisihkan waktu khusus untuk digital detox, misalnya satu hari tanpa media sosial setiap minggu.

2. Latih Fokus dengan Aktivitas Bermakna

Luangkan waktu untuk aktivitas yang menantang otak, seperti membaca buku, menulis jurnal, belajar hal baru, atau bermain alat musik. 

Semakin sering otak digunakan secara aktif, semakin kecil risiko brain rot berkembang.

3. Terapkan Rutinitas Tidur yang Sehat

Paparan cahaya biru dari layar gadget di malam hari bisa mengganggu produksi melatonin. 

Matikan layar setidaknya 1 jam sebelum tidur dan alihkan ke rutinitas relaksasi seperti membaca buku fisik atau meditasi ringan.

Baca selengkapnya: Waspada Radiasi Blue Light pada Mata Akibat Gadget.

4. Lakukan Interaksi Sosial Nyata

Berbincang dengan orang terdekat, hangout bersama teman, atau diskusi langsung tanpa layar bisa membantu otak memproses komunikasi secara mendalam, sekaligus memperkaya sisi emosional dan sosial.

5. Olahraga Secara Rutin

Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk tubuh, tapi juga merangsang pelepasan endorfin dan memperbaiki sirkulasi darah ke otak. 

Ini penting untuk mempertahankan fungsi kognitif dan suasana hati yang stabil.

Nah, kamu bisa memulainya dengan melakukan 3 Jenis Olahraga yang Paling Cocok untuk Pemula.

Terlalu lama berkutat dengan gadget bisa membuat otak “mati rasa” dan kehilangan kepekaan terhadap hal-hal yang membutuhkan kedalaman berpikir. 

Jika kamu mulai merasa kesulitan fokus, mudah cemas, atau kehilangan motivasi tanpa sebab yang jelas, mungkin sudah waktunya untuk bicara dengan psikolog.

Kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog berpengalaman melalui aplikasi Halodoc—mudah, aman, dan bisa dilakukan dari mana saja.

Yuk, lindungi kesehatan mentalmu dari sekarang!

Referensi: 
BBC. Diakses pada 2025. What is brain rot, the Oxford University Press 2024 word of the year?. 
Healthline. Diakses pada 2025. How the Internet Affects Your Mental Wellbeing.
Newsport Institute. Diakses pada 2025. Brain Rot: The Impact on Young Adult Mental Health.
Verywell Mind. Diakses pada 2025. Is Social Media Giving You Brainrot?