
Halodoc, Jakarta - Penyakit asam lambung memiliki nama lain, yaitu gastroesophageal reflux disease (GERD). Pada pengidapnya, gejala minimal muncul 2 kali dalam seminggu. Kondisi ini tidak pandang bulu, bisa dialami oleh siapa pun, tidak terkecuali anak-anak. Gejalanya nyeri dada yang muncul sering diduga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner.
Meski sekilas terlihat sama, tetapi gejala asam lambung tidak mematikan seperti penyakit jantung lainnya. Meski demikian, penanganan perlu segera dilakukan agar komplikasi tidak muncul pada pengidapnya. Jika gejala kambuh, berikut ini buah pantangan asam lambung yang perlu dihindari, dan alasannya.
Baca juga: Inilah Berbagai Pantangan untuk Pengidap GERD
Buah Pantangan Asam Lambung yang Harus Dihindari
Dari beribu jenis buah, buah-buahan citrus, seperti jeruk, lemon, maupun jeruk bali menjadi buah pantangan asam lambung. Buah-buahan tersebut memang mengandung tinggi vitamin C dan baik bagi kesehatan tubuh. Namun, jika dikonsumsi saat asam lambung naik, alih-alih sembuh, gejala justru semakin menjadi-jadi. Buah pantangan asam lambung tersebut dapat memicu sensasi rasa terbakar pada lambung semakin parah.
Dari penelitian yang dilakukan pada 382 peserta. Sebanyak 67 persen mengeluhkan mengalami keparahan gejala setelah mengonsumsi buah citrus. Rasanya seperti sensasi rasa terbakar pada dada. Mengapa buah citrus dicap sebagai buah pantangan asam lambung? Alasannya sendiri karena jumlah asam yang terkandung di dalamnya mampu melemahkan otot esofagus, sehingga asam lambung mudah naik.
Baca juga: Apa Dokter Spesialis yang Menangani Penyakit Refluks Gastroesofagus?
Makanan Lain yang Jadi Pantangan Asam Lambung
Bukan hanya buah citrus saja yang menjadi buah pantangan asam lambung, berikut ini sejumlah makanan yang harus dihindari saat asam lambung kambuh:
1. Tomat
Tomat memiliki kandungan asam yang tinggi seperti buah citrus. Bagi pengidap asam lambung, tomat dapat memicu naiknya asam lambung. Selain tomat segar, pengidap juga perlu menghindari berbagai olahan tomat, seperti saus.
2. Bawang Putih
Bawang putih menjadi bumbu dapur yang utama. Bahan alami ini juga baik bagi kesehatan jantung. Namun, tahukah kamu bahan alami ini dapat menyebabkan mulas? Di samping itu, bawang putih dapat berdampak pada naiknya asam lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.
3. Bawang Bombay
Sama halnya dengan bawang putih, bawang bombay menjadi bahan makanan yang mengandung asam. Terutama saat masih mentah. Jika ingin mengonsumsinya, disarankan dalam porsi tepat dan saat asam lambung tidak sedang kambuh, ya.
4. Merica
Merica memiliki rasa yang cenderung pedas. Oleh karena hal tersebut, membuat merica harus dihindari oleh pengidap asam lambung. Rempah yang satu ini dapat memicu naiknya kadar asam lambung, sehingga gejala pun muncul.
5. Makanan Pedas
Makanan pedas mengandung capsaicin, yaitu senyawa yang lambat dicerna oleh tubuh. Senyawa tersebut memicu naiknya asam lambung dengan cepat, bahkan mampu mengiritasi tenggorokan secara langsung.
6. Coklat
Coklat memang memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan. Namun, jika kamu rentan mengidap asam lambung, sebaiknya batasi jumlah konsumsinya, ya. Hal tersebut dikarenakan, coklat mengandung banyak lemak dan kafein, yaitu dua bahan yang menjadi pemicu utama asam lambung.
7. Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng atau cepat saji memang paling digemari. Namun, makanan jenis ini menjadi salah satu penyebab terbesar pemicu naiknya asam lambung. Jika kamu adalah pengidap asam lambung, coba untuk batasi dan hindari makanan jenis ini, ya.
8. Alkohol
Alkohol menjadi pantangan pengidap asam lambung. Hal tersebut dikarenakan, alkohol tidak hanya melemahkan katup sfingter pada tenggorokan saja, tetapi juga merangsang peningkatan produksi asam di perut.
Baca juga: Minuman yang Aman Dikonsumsi Pengidap Asam Lambung
Itulah buah pantangan asam lambung beserta makanan lain yang tidak boleh dikonsumsi saat asam lambung kambuh. Jika kamu mengalami gangguan kesehatan yang satu ini, silahkan diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menemukan langkah penanganan yang tepat, ya.