Advertisement

Bullying Verbal: Kenali, Lawan, dan Pulihkan Diri!

5 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 September 2025

Bullying verbal adalah perilaku agresif yang menggunakan kata-kata untuk merendahkan, menghina, atau menyakiti perasaan orang lain.

Bullying Verbal: Kenali, Lawan, dan Pulihkan Diri!Bullying Verbal: Kenali, Lawan, dan Pulihkan Diri!

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Bullying Verbal?
  2. Bentuk-Bentuk Bullying Verbal yang Sering Terjadi
  3. Dampak Bullying Verbal pada Kesehatan Mental
  4. Penyebab Bullying Verbal: Mengapa Ini Terjadi?
  5. Cara Menghadapi Bullying Verbal: Strategi Efektif
  6. Mendukung Korban Bullying Verbal: Apa yang Bisa Dilakukan?
  7. Pencegahan Bullying Verbal: Mulai dari Mana?
  8. Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
  9. Kesimpulan

Bullying verbal adalah tindakan agresi yang menggunakan kata-kata untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang. Dampaknya bisa sangat merusak kesehatan mental dan emosional korban.

Mengenali, menghadapi, dan mencegah bullying verbal adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan suportif.

Apa Itu Bullying Verbal?

Bullying verbal adalah bentuk kekerasan psikologis yang diekspresikan melalui kata-kata. Ini mencakup ejekan, hinaan, ancaman, pernyataan diskriminatif, atau komentar tidak pantas yang ditujukan untuk merendahkan atau menyakiti seseorang.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bullying termasuk bullying verbal, dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, terutama pada anak-anak dan remaja.

Bentuk-Bentuk Bullying Verbal yang Sering Terjadi

Bullying verbal dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, antara lain:

  • Ejekan dan hinaan. Menggunakan nama panggilan yang merendahkan atau mengolok-olok penampilan fisik, kemampuan, atau latar belakang seseorang.
  • Ancaman. Mengucapkan kata-kata yang mengancam keselamatan atau kesejahteraan seseorang.
  • Komentar seksual yang tidak pantas. Membuat lelucon atau komentar yang bersifat seksual dan tidak diinginkan.
  • Diskriminasi. Menggunakan kata-kata yang merendahkan berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
  • Penyebaran gosip dan rumor. Menyebarkan informasi palsu atau membesar-besarkan keburukan seseorang untuk merusak reputasinya.

Dampak Bullying Verbal pada Kesehatan Mental

Dampak bullying verbal bisa sangat signifikan dan merusak. Korban bullying verbal seringkali mengalami:

  • Depresi dan kecemasan: Kata-kata kasar dapat memicu perasaan sedih, putus asa, dan khawatir berlebihan.
  • Penurunan harga diri: Hinaan dan ejekan terus-menerus dapat membuat korban merasa tidak berharga dan tidak percaya diri.
  • Masalah tidur: Stres dan kecemasan akibat bullying dapat mengganggu pola tidur.
  • Isolasi sosial: Korban mungkin menarik diri dari pergaulan karena merasa malu atau takut menjadi sasaran bullying.
  • Pikiran untuk bunuh diri: Dalam kasus yang parah, bullying verbal dapat memicu pikiran untuk bunuh diri.

Menurut WHO, bullying adalah faktor risiko utama untuk masalah kesehatan mental pada remaja.

Orang tua juga perlu mengajarkan anak supaya bisa memberikan bantuan saat melihat bullying. Ini Cara Ajarkan Anak Membela Diri saat Di-bully.

Penyebab Bullying Verbal: Mengapa Ini Terjadi?

Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang melakukan bullying verbal, di antaranya:

  • Kurangnya empati: Pelaku bullying mungkin tidak memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain.
  • Pengalaman pribadi: Pelaku bullying mungkin pernah menjadi korban bullying atau mengalami kekerasan di rumah.
  • Tekanan teman sebaya: Pelaku bullying mungkin merasa tertekan untuk melakukan bullying agar diterima oleh kelompoknya.
  • Ketidakseimbangan kekuatan: Pelaku bullying mungkin merasa berkuasa dengan merendahkan orang lain.
  • Lingkungan yang tidak mendukung: Lingkungan yang mentolerir atau bahkan mendorong perilaku agresif dapat memicu terjadinya bullying.

Cara Menghadapi Bullying Verbal: Strategi Efektif

Menghadapi bullying verbal bukanlah hal yang mudah, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu:

  • Tetap tenang dan percaya diri: Jangan terpancing emosi atau menunjukkan rasa takut.
  • Tegaskan batasan: Katakan dengan tegas bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima. Contohnya, “Berhenti menghinaku. Aku tidak suka dengan perkataanmu.”
  • Jauhi situasi: Jika memungkinkan, jauhi pelaku bullying dan hindari situasi yang berpotensi memicu bullying.
  • Cari dukungan: Bicarakan masalah ini dengan orang yang dipercaya, seperti teman, keluarga, guru, atau konselor.
  • Laporkan: Jika bullying berlanjut atau semakin parah, laporkan kepada pihak yang berwenang, seperti sekolah atau polisi.

Simak selengkapnya, Ini 5 Tanda-Tanda Bullying pada Anak yang Perlu Diketahui.

Mendukung Korban Bullying Verbal: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jika Anda mengetahui seseorang menjadi korban bullying verbal, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu:

  • Dengarkan dengan empati: Berikan kesempatan kepada korban untuk berbicara dan tunjukkan bahwa Anda peduli.
  • Yakinkan korban: Yakinkan korban bahwa mereka tidak bersalah dan tidak sendirian.
  • Tawarkan bantuan: Tawarkan bantuan praktis, seperti menemani korban melapor atau mencari bantuan profesional.
  • Jadilah sekutu: Jika Anda melihat bullying terjadi, jangan diam saja. Bela korban dan laporkan kejadian tersebut.

Pencegahan Bullying Verbal: Mulai dari Mana?

Pencegahan bullying verbal membutuhkan upaya bersama dari semua pihak, termasuk:

  • Edukasi: Meningkatkan kesadaran tentang bullying verbal dan dampaknya melalui program edukasi di sekolah dan masyarakat.
  • Membangun empati: Mengajarkan anak-anak dan remaja untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain.
  • Menciptakan lingkungan yang aman: Membangun lingkungan yang suportif dan inklusif di sekolah, rumah, dan masyarakat.
  • Menegakkan aturan: Menetapkan aturan yang jelas tentang bullying dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku bullying.
  • Intervensi dini: Mengidentifikasi dan menangani perilaku bullying sejak dini sebelum menjadi lebih parah.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika bullying verbal menyebabkan masalah kesehatan mental yang signifikan atau sulit diatasi sendiri, penting untuk mencari bantuan profesional.

Psikolog atau psikiater dapat membantu korban untuk mengatasi trauma, membangun harga diri, dan mengembangkan strategi untuk menghadapi bullying di masa depan.

Kesimpulan

Bullying verbal adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan emosional korban.

Dengan memahami definisi, bentuk, dampak, dan penyebab bullying verbal, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasinya.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menjadi korban bullying verbal, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bicarakan dengan orang yang dipercaya, laporkan kejadian tersebut, dan cari bantuan profesional jika diperlukan. Menciptakan lingkungan yang aman dan suportif adalah tanggung jawab kita bersama.

Konsultasi dengan psikolog kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Diakses pada 2024. Bullying.
Verywell Family. Diakses pada 2024. 10 Ways to Help Your Child Overcome Bullying.
Help Guide. Diakses pada 2024. Deal with a Bully and Overcome Bullying.
UNICEF. Diakses pada 2024. Cara Membicarakan Bullying dengan Anak Anda.
Kids Health. Diakses pada 2024. Helping Kids Deal With Bullies.