Halodoc, Jakarta – Memasuki trimester kedua, ibu hamil mungkin sudah mulai memikirkan bahkan menyiapkan segala hal untuk menyambut kehadiran Sang Buah Hati. Mulai dari belanja untuk berbagai keperluan bayi, memikirkan nama bayi, hingga merencanakan proses dan prosedur persalinan nanti. 

Jenis persalinan tentu nanti akan disesuaikan pada kebutuhan dan kondisi kesehatan ibu hamil. Jika ibu dan calon buah hati dalam kondisi sehat, maka persalinan secara normal bisa dipilih. Namun, jika ibu dan buah hati mengalami kondisi kesehatan tertentu, maka biasanya dokter akan merekomendasikan persalinan dengan cara operasi Caesar. Yuk, pelajari persalinan sejak trimester kedua di sini.

Kapan Waktu yang Tepat Memutuskan Metode Persalinan?

Tidak ada kata terlalu awal untuk mempelajari tentang persalinan bagi ibu hamil. Ibu sebaiknya sudah mulai mempelajari mengenai proses persalinan sejak kehamilan trimester kedua. Persiapan persalinan yang dilakukan sejak dini dapat membantu ibu lebih memahami prosesnya. Dengan begitu, ketika hari kelahiran Si Kecil makin mendekat, ibu tidak akan merasa khawatir atau gelisah.

Untuk memutuskan jenis persalinan yang dipilih ibu, sebaiknya diskusikanlah dengan dokter. Kondisi kesehatan ibu yang stabil selama kehamilan bisa berubah begitu memasuki trimester ketiga. Akhirnya, bukan tidak mungkin ibu yang tadinya sudah memutuskan untuk melakukan persalinan secara normal, tapi akan disarankan untuk melakukan operasi Caesar oleh dokter.

Hal-hal Tentang Persalinan yang Perlu Diketahui Di Trimester Kedua

Persalinan merupakan proses mengeluarkan bayi dari dalam rahim ibu. Ketika waktunya sudah tiba, ibu akan mengalami tanda-tanda persalinan seperti kontraksi yang menjadi lebih teratur dan berdekatan, ketuban pecah, dan kram. Persalinan juga akan diawali dengan proses pembukaan. 

Nah, jika pembukaan sudah lengkap, maka itulah saat yang tepat bagi Si Kecil untuk lahir. Namun, proses pembukaan lengkap ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan kontraksi yang luar biasa. 

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan ibu selama proses pembukaan berlangsung:

• Sakit akibat kontraksi akan terasa sangat tidak nyaman, namun ibu bisa menyiasatinya dengan memikirkan hal-hal yang membuat ibu bahagia. Lalu perbanyak waktu istirahat meskipun sulit. Lakukan hal yang bisa membuat ibu rileks seperti mandi air hangat, latihan relaksasi, dan minum air hangat.
• Ingat untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik, jadi minum air putih yang cukup. Atau bisa juga konsumsi buah-buahan yang mengandung air.
• Saat kontraksi terjadi, sistem pencernaan bekerja lebih lambat. Hal itu membuat ibu merasa mual. Karena ibu tetap harus makan, jadi pilihlah makanan yang mudah dicerna dan ringan. Hindari makanan yang mengandung lemak karena sulit dicerna.
• Percaya atau tidak, ketika proses kontraksi terjadi, tubuh akan bergerak secara alami untuk membantu pergerakan Si Kecil dalam tulang panggul. Jadi, ibu dapat memilih posisi apapun yang menurut ibu nyaman selama kontraksi.
• Untuk mengalihkan pikiran dari rasa sakit kontraksi, ibu bisa mendengarkan musik atau mengompres bagian tubuh dengan air panas atau dingin sesuai keinginan. Memijat dan sedikit teknik pernapasan yoga pun bisa membantu untuk menenangkan diri.
• Teknik pernapasan bisa membantu saat kontraksi, tapi jangan selalu melakukannya ketika kontraksi terjadi, ya. Sebaiknya “simpan” agar bisa digunakan saat benar-benar persalinan terjadi.
• Dukungan secara moril bagi ibu yang sedang mengalami proses kontraksi sangat diperlukan. Ini agar proses melahirkan Si Kecil menjadi lebih mudah dan nyaman.
• Jangan lupa untuk selalu meminta saran dari dokter atau bidan agar memberikan saran yang tepat untuk menghadapi proses persalinan.

Persiapan Persalinan yang Bisa Dilakukan di Trimester Kedua

Selama menunggu hari kelahiran , berikut hal-hal yang bisa ibu lakukan di trimester kedua sebagai persiapan persalinan nanti:

• Pilih nama bayi

Menentukan nama bayi memang gampang-gampang susah, jadi tidak ada salahnya ibu dan suami mulai mempersiapkan nama anak sejak trimester kedua kehamilan. 

• Tentukan orang yang akan menemani saat persalinan nanti

Kehadiran seseorang yang menemani ibu saat persalinan nanti bisa memberi ibu dukungan dan semangat saat melahirkan nanti. Bila suami tidak bisa menemani bumil di ruang operasi, bumil mungkin bisa mempertimbangkan untuk mengundang orangtua, mertua, anggota keluarga lainnya, atau sahabat.

• Persiapkan anak untuk kelahiran adiknya

Bila ibu sudah memiliki anak, cobalah untuk mempersiapkan Si Kecil untuk kelahiran adiknya nanti. Di trimester kedua ini, ibu mungkin bisa meminta sang kakak untuk mengelus perut ibu sebagai tanda sayang pada calon adiknya.

• Siapkan tempat tidur bayi yang aman

Selama enam bulan pertama setelah lahir, sebaiknya bayi tidur di kamar yang sama dengan ibu dan suami. Ibu bisa mempersiapkan boks bayi dengan desain yang aman untuknya nanti.

• Mempersiapkan barang-barang kebutuhan bayi

Selain membelinya di toko perlengkapan bayi, ibu juga bisa bertanya pada teman atau keluarga tentang perlengkapan bayi yang sudah tidak terpakai.

• Pikirkan cuti melahirkan

Jika ibu bekerja, mulailah merencanakan cuti melahirkan sejak trimester kedua dan cari tahu berapa banyak yang menjadi hak ibu.

Jika bumil mengalami masalah kesehatan yang membuat khawatir, ibu bisa segera memeriksakan diri ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan ibu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Referensi:

Verywell Health. Diakses pada 2022. What You Need to Know About Giving Birth.

Baby Centre. Diakses pada 2022. Second trimester: your essential pregnancy to-do list