Advertisement

Cacar Api vs Cacar Air? Ini Bedanya!

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   13 Mei 2025

Meski disebabkan oleh virus yang sama, cacar air dan cacar api memiliki perbedaan pada gejala dan cara penularannya.

Cacar Api vs Cacar Air? Ini Bedanya!Cacar Api vs Cacar Air? Ini Bedanya!

DAFTAR ISI

  1. Definisi Cacar Air dan Cacar Api
  2. Perbedaan Gejala Cacar Air dan Cacar Api
  3. Penyebab Cacar Air dan Cacar Api
  4. Cara Penularan Cacar Air dan Cacar Api
  5. Diagnosis Cacar Air dan Cacar Api
  6. Pengobatan Cacar Air dan Cacar Api
  7. Komplikasi Cacar Air dan Cacar Api
  8. Pencegahan Cacar Air dan Cacar Api
  9. Vaksin Herpes Zoster
  10. Kapan Harus ke Dokter?
  11. Kesimpulan

Cacar air dan cacar api adalah dua penyakit berbeda yang berasal dari virus yang sama yaitu Varicella-zoster.

Cacar air biasanya muncul saat masa kanak-kanak dengan ruam gatal yang menyebar di seluruh tubuh.

Sedangkan cacar api, herpes zoster, atau disebut juga penyakit dompo muncul kembali di usia dewasa sebagai reaktivasi virus, ditandai dengan ruam terbatas dan nyeri hebat.

Yuk, simak informasi secara mendalam terkait perbedaan cacar api dan cacar air, mulai dari gejala, penyebab, hingga penanganannya.

Definisi Cacar Air dan Cacar Api

Cacar air atau varicella adalah infeksi virus yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster.

Kondisi ini umumnya menyerang anak-anak, meskipun dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi.

Sementara itu, cacar api atau herpes zoster adalah reaktivasi dari virus Varicella zoster yang tidak aktif (laten) dalam tubuh seseorang yang sebelumnya pernah menderita cacar air.

Cacar api menyebabkan ruam yang menyakitkan, biasanya pada satu sisi tubuh.

Sebagian besar orang yang pernah terkena cacar api (herpes zoster), sebelumnya pernah mengalami cacar air.

Cari tahu juga, ini beberapa Faktor Risiko Seseorang Mengalami Herpes Zoster

Perbedaan Gejala Cacar Air dan Cacar Api

Gejala cacar air dan cacar api berbeda, berikut ini perbedaan utamanya:

1. Cacar air

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Ruam gatal yang menyebar ke seluruh tubuh, dimulai dengan bintik-bintik merah kecil yang berkembang menjadi lepuh berisi cairan.

2. Cacar api

  • Nyeri, gatal, atau kesemutan pada satu area kulit.
  • Ruam yang muncul sebagai garis atau area kecil pada satu sisi tubuh, seringkali di sekitar dada atau perut.
  • Lepuh berisi cairan yang pecah dan mengering.
  • Demam ringan, sakit kepala, dan kelelahan (kadang-kadang).

Penyebab Cacar Air dan Cacar Api

Baik cacar air maupun cacar api disebabkan oleh virus Varicella zoster. Cacar air terjadi ketika seseorang terinfeksi virus ini untuk pertama kalinya.

Setelah sembuh dari cacar air, virus dalam kondisi tidak aktif di dalam sel saraf.

Cacar api terjadi ketika virus yang tidak aktif ini aktif kembali. Reaktivasi ini sering terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melemah karena usia, stres, penyakit, atau pengobatan tertentu.

Cara Penularan Cacar Air dan Cacar Api

Cacar air sangat menular dan menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan ruam cacar air.
  • Udara melalui batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi.

Penularan cacar api tidak semudah cacar air. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan lepuh cacar api.

Seseorang yang terinfeksi cacar api dapat menularkan virus Varicella zoster kepada orang yang belum pernah menderita cacar air atau belum divaksinasi. Hal ini menyebabkan seseorang bisa dengan mudah terkena cacar air, bukan cacar api.

Diagnosis Cacar Air dan Cacar Api

Diagnosis cacar air dan cacar api biasanya dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dokter dapat mengidentifikasi kondisi ini berdasarkan tampilan khas ruam.

Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin mengambil sampel cairan dari lepuh untuk pengujian laboratorium guna memastikan diagnosis.

Pengobatan Cacar Air dan Cacar Api

Pengobatan untuk cacar air dan cacar api bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi:

1. Cacar air

  • Istirahat yang cukup.
  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
  • Pemberian paracetamol untuk menurunkan demam.
  • Losion kalamin untuk mengurangi gatal.
  • Obat antivirus (seperti acyclovir) dapat diresepkan oleh dokter, terutama pada orang dewasa atau mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi.

2. Cacar api

  • Obat antivirus (seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir) untuk mengurangi keparahan dan durasi infeksi.
  • Obat pereda nyeri (seperti ibuprofen atau paracetamol) untuk mengurangi nyeri.
  • Kompres dingin untuk meredakan nyeri dan gatal.
  • Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.

Komplikasi Cacar Air dan Cacar Api

Cacar air dan cacar api dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah:

1. Cacar air

  • Infeksi bakteri pada kulit.
  • Pneumonia (radang paru-paru).
  • Ensefalitis (radang otak).
  • Sindrom Reye (terutama pada anak-anak yang mengonsumsi aspirin).

Kira-kira Mitos atau Fakta, Cacar Air Sebabkan Ensefalitis? Simak selengkapnya di Halodoc!

2. Cacar api

  • Neuralgia postherpetik (nyeri kronis setelah ruam sembuh).
  • Komplikasi mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Infeksi bakteri pada kulit. – Kelumpuhan wajah (sindrom Ramsay Hunt).

Pencegahan Cacar Air dan Cacar Api

Pencegahan terbaik untuk cacar air dan cacar api adalah vaksinasi:

  • Vaksin cacar air: Vaksin varicella sangat efektif dalam mencegah cacar air. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah menderita cacar air.
  • Vaksin cacar api: Vaksin zoster direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, bahkan jika mereka pernah menderita cacar air. Vaksin ini membantu mencegah reaktivasi virus dan mengurangi risiko neuralgia postherpetik.

Menurut WHO, vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus varicella-zoster dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga merekomendasikan vaksinasi sebagai langkah penting dalam pengendalian penyakit menular seperti cacar air.

Vaksin Herpes Zoster

Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc

Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.

Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Tanpa perlu antre menunggu.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?

Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala cacar air atau cacar api, terutama jika:

  • Gejala sangat parah.
  • Mengalami komplikasi seperti infeksi kulit, pneumonia, atau ensefalitis.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Sedang hamil.

Kesimpulan

Meskipun disebabkan oleh virus yang sama, cacar air dan cacar api memiliki perbedaan dalam gejala, kelompok usia yang rentan, dan cara penularan.

Vaksinasi adalah langkah pencegahan terbaik untuk kedua kondisi ini.

Jika kamu atau orang yang kamu kenal mengalami gejala cacar air atau cacar api, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Konsultasi dengan dokter spesialis kulit kini lebih mudah dan praktis di Halodoc.

Namun, jika virus telah menyebar dan menyerang saraf tepi, yang biasanya ditandai dengan nyeri berlebihan pada area lesi, maka kamu memerlukan penanganan gabungan dengan dokter spesialis saraf untuk mengelola nyeri saraf yang lebih kompleks.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Varicella (Chickenpox).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Shingles.