Cara Diagnosis Penyakit Crohn
Halodoc, Jakarta – Penyakit Crohn adalah peradangan kronis saluran cerna, mulai dari mulut hingga ke anus. Sebagian besar kasus penyakit Crohn terjadi pada usus kecil, tepatnya bagian ileum dan usus besar (kolon). Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit Crohn adalah penyempitan ruang usus dan terbentuknya saluran (fistula) yang menghubungkan ujung usus dengan permukaan kulit dekat anus dan Miss V.
Baca Juga: 7 Fakta tentang Penyakit Crohn yang Perlu Diketahui
Kenali Gejala Penyakit Crohn
Gejala penyakit Crohn bervariasi (ringan hingga berat) dapat menyerang seluruh bagian saluran cerna. Secara umum, penyakit Crohn menyebabkan nyeri perut, diare, kelelahan, feses bercampur lendir dan darah, nafsu makan menurun, dan berat badan menurun. Gejala lain yang muncul adalah demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius), mual, muntah, nyeri dan pembengkakan sendi, peradangan dan iritasi pada mata (uveitis), dan sariawan. Pada anak - anak, penyakit Crohn menghambat penyerapan nutrisi sehingga rentan menyebabkan kekurangan gizi dan mengganggu tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Lebih Sehat, Waspadai 5 Tanda Crohn’s Disease Ini
Ketahui Cara Diagnosis Penyakit Crohn
Risiko penyakit Crohn meningkat karena faktor genetik, adanya gangguan sistem kekebalan tubuh, kebiasaan merokok, dan riwayat infeksi penyakit. Deteksi dini perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi penyakit Crohn. Caranya dengan bicara pada dokter untuk segera dilakukan diagnosis. Berikut langkah pemeriksaan penyakit Crohn untuk penetapan diagnosis:
1. Pemeriksaan Awal
Dokter menanyakan gejala dan penyebab kemunculannya. Kondisi kesehatan diperiksa untuk diagnosis penyakit Crohn, yaitu lewat pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh, tekanan darah, dan pemeriksaan perut.
2. Pemeriksaan Darah
Tujuannya untuk mengetahui tingkat peradangan dalam tubuh. Pemeriksaan darah dapat mengetahui infeksi tubuh lain, seperti anemia yang rentan menyebabkan perdarahan saluran cerna dan kekurangan gizi.
3. Pemeriksaan Feses
Penyakit Crohn ditandai adanya lendir dan darah pada feses, sehingga pemeriksaan ini berfungsi mengetahui apakah gejala yang muncul disebabkan oleh parasit cacing gelang atau kondisi lainnya.
4. Kolonoskopi
Kolonoskopi adalah pemeriksaan untuk mengetahui adanya kelainan pada usus besar dan rektum. Caranya dengan memasukkan selang fleksibel yang dilengkapi kamera dan lampu ke dalam usus besar melalui anus dan bagian akhir saluran cerna (rektum). Pengambilan sampel jaringan (biopsi) dapat dilakukan pada prosedur ini. Tujuannya untuk melihat perubahan sel - sel dinding saluran cerna secara mikroskopis.
5. Kapsul Endoskopi Nirkabel
Kamu diminta menelan kapsul yang masuk ke dalam usus kecil. Kapsul nantinya memberikan gambar ke alat perekam. Kamu tidak perlu khawatir karena setelah beberapa hari, kapsul keluar dari tubuh saat buang air besar.
6. CTE dan MRE
Keduanya singkatan dari computed tomography enterography. Tujuannya untuk mendiagnosis penyakit Crohn pada usus halus. Prosedur ini menggunakan cairan kontras diminum atau dimasukkan lewat hidung agar mencapai usus halus menggunakan selang. Kemudian, usus halus dipindai menggunakan metode resonansi magnetik (MRE) atau sinar-X (CTE).
Baca Juga: Radang Usus Bisa Sebabkan Kolitis Ulseratif dan Penyakit Crohn
Kalau kamu mengalami gejala penyakit Crohn, tanya dokter Halodoc terkait cara penanganan yang tepat. Kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!