Cara Menggunakan Alat Tensi Digital Mandiri di Rumah
Alat tensi digital memiliki manset yang membungkus lengan dan cara memakainya sangat mudah.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Alat Tensi Digital?
- Jenis-Jenis Alat Tensi Digital
- Keunggulan Menggunakan Alat Tensi Digital di Rumah
- Persiapan Sebelum Mengukur Tekanan Darah
- Langkah-Langkah Menggunakan Alat Tensi Digital dengan Benar
- Cara Membaca Hasil Pengukuran Tekanan Darah
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Pengukuran
- Tips Menggunakan Alat Tensi Darah Agar Akurat
- Hubungi Dokter Ini Jika Kamu Mengalami Gangguan Tekanan Darah
- Interpretasi Hasil dan Kapan Harus ke Dokter
- Pemeliharaan Alat Tensi Digital
Tekanan darah adalah indikator penting kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pemantauan tekanan darah secara rutin membantu mendeteksi dini potensi masalah kesehatan seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) atau hipotensi (tekanan darah rendah).
Dengan alat tensi darah digital, pemantauan ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan mudah dan akurat.
Simak panduan lengkap tentang cara menggunakan alat tensi digital dengan benar.
Apa Itu Alat Tensi Digital?
Alat tensi digital, atau sphygmomanometer digital, adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Alat ini bekerja dengan mendeteksi getaran arteri menggunakan sensor elektronik dan menampilkannya dalam bentuk angka pada layar digital.
Pengukuran tekanan darah terdiri dari dua angka: tekanan sistolik (saat jantung memompa darah) dan tekanan diastolik (saat jantung beristirahat di antara detak).
Jenis-Jenis Alat Tensi Digital
Terdapat dua jenis utama alat tensi digital yang umum digunakan:
- Alat tensi lengan atas: Manset dipasang di lengan atas dan memberikan hasil yang lebih akurat karena dekat dengan jantung.
- Alat tensi pergelangan tangan: Lebih portabel dan mudah digunakan, tetapi mungkin kurang akurat dibandingkan alat tensi lengan atas.
Kamu Punya Pertanyaan Terkait Cek Darah? Hubungi 5 Dokter Ini.
Keunggulan Menggunakan Alat Tensi Digital di Rumah
Menggunakan alat tensi digital di rumah menawarkan berbagai keuntungan:
- Praktis dan mudah digunakan: Pengukuran dapat dilakukan kapan saja tanpa bantuan tenaga medis.
- Pemantauan rutin: Memungkinkan pemantauan tekanan darah secara berkala untuk deteksi dini masalah kesehatan.
- Mengurangi white coat hypertension: Pengukuran di lingkungan yang nyaman dapat mengurangi kecemasan dan memberikan hasil yang lebih akurat.
Persiapan Sebelum Mengukur Tekanan Darah
Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Istirahat: Duduk dengan tenang selama 5-10 menit sebelum pengukuran.
- Posisi tubuh: Duduk tegak dengan kaki menapak lantai dan lengan disandarkan pada meja setinggi jantung.
- Hindari: Hindari merokok, minum kopi, atau berolahraga setidaknya 30 menit sebelum pengukuran.
- Kondisi: Pastikan kandung kemih kosong sebelum memulai pengukuran.
Langkah-Langkah Menggunakan Alat Tensi Digital dengan Benar
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan alat tensi digital yang benar:
- Pasang manset: Pasang manset pada lengan atas (atau pergelangan tangan, tergantung jenis alat) sesuai petunjuk. Pastikan manset tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
- Posisi manset: Letakkan tepi bawah manset sekitar 2-3 cm di atas lipatan siku.
- Mulai pengukuran: Tekan tombol “Start” atau “On” pada alat tensi.
- Tetap tenang: Selama pengukuran, usahakan untuk tetap tenang dan tidak berbicara.
- Catat hasil: Setelah pengukuran selesai, catat hasil tekanan sistolik dan diastolik serta denyut nadi.
Pahami lebih dalam tentang Apa Itu Gangguan Pembekuan Darah? Gejala dan Pengobatannya berikut ini.
Cara Membaca Hasil Pengukuran Tekanan Darah
Hasil pengukuran tekanan darah terdiri dari dua angka, misalnya 120/80 mmHg. Angka pertama (120) adalah tekanan sistolik, dan angka kedua (80) adalah tekanan diastolik.
Berikut adalah kategori tekanan darah menurut Kementerian Kesehatan RI:
- Normal: Kurang dari 120/80 mmHg
- Pra-hipertensi: 120-139/80-89 mmHg
- Hipertensi tingkat 1: 140-159/90-99 mmHg
- Hipertensi tingkat 2: 160/100 mmHg atau lebih tinggi
WHO juga memberikan standar klasifikasi tekanan darah, yang penting untuk dipahami agar dapat mengambil tindakan yang tepat sesuai kondisi kesehatan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Pengukuran
Beberapa faktor dapat memengaruhi akurasi pengukuran tekanan darah:
- Posisi tubuh: Posisi yang tidak tepat dapat memengaruhi hasil pengukuran.
- Ukuran manset: Manset yang tidak sesuai ukuran lengan dapat memberikan hasil yang tidak akurat.
- Kondisi emosional: Stres atau kecemasan dapat meningkatkan tekanan darah.
- Gerakan: Bergerak selama pengukuran dapat memengaruhi hasil.
Tips Menggunakan Alat Tensi Darah Agar Akurat
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, perhatikan tips berikut:
- Gunakan alat yang terkalibrasi: Pastikan alat tensi digitalmu terkalibrasi secara berkala.
- Ukur pada waktu yang sama: Lakukan pengukuran pada waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan data yang konsisten.
- Ukur beberapa kali: Ambil beberapa kali pengukuran dengan interval beberapa menit dan ambil rata-ratanya.
Hubungi Dokter Ini Jika Kamu Mengalami Gangguan Tekanan Darah
Jika kamu mengalami gejala usus buntu, seperti nyeri perut kanan bawah, demam, atau kehilangan nafsu makan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter di Halodoc berpengalaman menangani berbagai masalah tekanan darah dan telah mendapatkan ulasan positif dari pasien sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya (2012) dan Universitas Sam Ratulangi (2020). Saat ini praktik di Cikarang, Jawa Barat, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Maya Puspita Sari, Sp.PD, AIFO-K: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 9 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2015) dan Universitas Hasanuddin (2023). Saat ini praktik di Lampung Tengah, Lampung, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Vera Bahar, Sp.PD: Dokter spesialis penyakit dalam dengan pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Saat ini praktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Dokter tersebut siap membantu kamu mengatasi gangguan tekanan darah.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!
Interpretasi Hasil dan Kapan Harus ke Dokter
Jika hasil pengukuran tekanan darah secara konsisten berada di atas normal, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai.
Perhatikan juga gejala lain seperti sakit kepala, pusing, atau pandangan kabur, dan segera cari pertolongan medis jika mengalaminya.
Pemeliharaan Alat Tensi Digital
Agar alat tensi digital tetap berfungsi dengan baik, lakukan perawatan berikut:
- Simpan di tempat yang kering dan bersih: Hindari menyimpan alat di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.
- Bersihkan manset secara berkala: Gunakan kain lembut yang dibasahi dengan air sabun untuk membersihkan manset.
- Ganti baterai secara teratur: Pastikan baterai selalu dalam kondisi baik untuk memastikan pengukuran yang akurat.
Jika terdapat hasil yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pemantauan tekanan darah yang teratur adalah investasi penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk tanya dokter di Halodoc!

Referensi:
MedlinePlus. Diakses pada 2025. Blood pressure monitors for home.
Nature.com. Diakses pada 2025. Diagnostic accuracy of mercurial versus digital blood pressure measurement devices: a systematic review and meta-analysis.
Family Doctor.org. Diakses pada 2025. Blood Pressure Monitoring at Home.
FAQ
1. Apakah alat tensi digital akurat?
Alat tensi digital umumnya akurat jika digunakan dengan benar dan terkalibrasi secara berkala.
Namun, faktor-faktor seperti posisi tubuh, ukuran manset, dan kondisi emosional dapat memengaruhi akurasi pengukuran.
2. Berapa kali sehari sebaiknya saya mengukur tekanan darah?
Frekuensi pengukuran tekanan darah tergantung pada kondisi kesehatanmu.
Jika kamu memiliki hipertensi, dokter mungkin menyarankan untuk mengukur tekanan darah setiap hari.
Apabila tekanan darahmu normal, pengukuran rutin seminggu sekali atau sebulan sekali mungkin sudah cukup.
3. Apakah tekanan darah normal berbeda untuk setiap orang?
Tekanan darah normal umumnya sama untuk semua orang dewasa, yaitu kurang dari 120/80 mmHg.
Namun, dokter mungkin memiliki target tekanan darah yang berbeda untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau penyakit ginjal.


