Begini Cara Menghadapi Anak yang Clingy

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 November 2019
Begini Cara Menghadapi Anak yang ClingyBegini Cara Menghadapi Anak yang Clingy

Halodoc, Jakarta - Jangankan ditinggal seharian keluar rumah, di tinggal ke kamar mandi sebentar saja menangis. Si kecil maunya ngikutin ibu kemana-mana, bahkan tak mau ditinggal pergi walaupun hanya beberapa menit. Padahal seiring bertambahnya usia, seharusnya anak sudah lebih mandiri. Karena mau tidak mau, si kecil harus berpisah dengan ibunya, misalnya ketika akan masuk sekolah. Kalau anak sudah terlanjur nempel gini, ibu harus gimana ya?

Sebenarnya seorang anak yang menempel terus sama ibunya itu wajar karena orang terdekat sejak dia lahir ya ibu. Namun, jika kebiasaan ini terus dibiarkan akan berdampak buruk pada perkembangan sosialnya dan tidak bisa dipungkiri akan membuat ibu kewalahan. Maka dari itu, simak cara untuk menghadapi anak clingy berikut ini!

  1. Bersikap Tenang dan Jelaskan Perlahan

Ibu terlebih dahulu harus tenang dan menciptakan suasana aman. Jangan ikut-ikutan panik karena akan menimbulkan perasaan cemas dan gelisah. Perlu ibu ketahui, anak memiliki kepekaan yang tinggi terhadap ibunya, sehingga perasaan ibu bisa dirasakan oleh mereka. Hal ini akan membuat si kecil merasa takut ketika ditinggalkan ibunya.

Ketika ibu sudah tenang, coba jelaskan perlahan pada si kecil, "Sayang, ibu tinggal ke belakang sebentar ya. Ade jangan takut, sebentar aja kok." Lakukan perlahan dengan penuh kasih. Jika si kecil masih merengek dan tidak mau ditinggalkan, ulangi beberapa kali karena anak sedang dalam proses perkembangan verbal.

Baca juga: Ini yang Bikin Anak Tidak Bisa Lepas dari Ibu

  1. Beri Kesempatan si Kecil Bersama Orang Lain

Ibu bisa membujuk si kecil untuk beraktivitas bersama ayahnya, misalnya disuapi makanan. Untuk mengawalinya mungkin ibu bisa duduk berdekatan ketika sang ayah sedang menyuapinya. Setelah si kecil mau bersama ayahnya tanpa didampingi, ibu bisa meminta lebih, "Sayang, cobain deh bikin susu sama ayah. Susu buatan ayah lebih enak, lho!"

Ibu juga bisa meminta bantuan keluarga atau orang terdekat mendampinginya untuk memberi kesempatan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, ketika si kecil bermain tembak-tembakan, ajaklah anggota keluarga lainnya untuk bermain bersama-sama. Jika dia sudah terlihat nyaman dan memercayai “pengganti” ibu, coba tinggalkan mereka bermain bersama, "De, main dulu ya sama Ka Andi, Ibu mau pergi sebentar."

  1. Dampingi Anak saat Proses Adaptasi

Menumbuhkan kepercayaan Si Kecil tidak sekali jadi, sebab membutuhkan proses dan kesabaran. Jangan terburu-buru dan langsung ditinggalkan karena beradaptasi membutuhkan waktu. Ketika si kecil berinteraksi dengan orang baru, usahakan untuk mendampinginya terlebih dahulu. Buatlah si kecil mengenali orang tersebut dengan membangun komunikasi tiga arah antara ibu, dia, dan teman barunya.

Baca juga: Anak Hanya Dekat dengan Salah Satu Orangtua, Ini Solusinya

Selain itu, ibu juga harus meyakinkan si kecil kalau orang lain juga menyayanginya sama seperti ibu. Hal ini akan meningkatkan kepercayaannya untuk perlahan membuka diri. Ketika sudah menerima dan merasa nyaman bersama teman barunya, ibu bisa mulai meninggalkannya perlahan. Misalnya, dengan membiarkan mereka bermain dan duduk lebih jauh.

  1. Berpamitan Sebelum Akan Meninggalkannya

Meninggalkan si kecil secara diam-diam hanya akan membuatnya semakin tidak mau ditinggalkan karena tidak lagi percaya dengan ibu. Sampaikan perpisahan dengan cara yang menyenangkan. Ucapkan dengan penuh kasih dan beri sentuhan fisik pada anak, "Ibu tinggal ya sayang? Jangan takut gurunya baik dan sayang ko sama ade. Itu liat Ibu gurunya udah nungguin."

  1. Beri Pujian Ketika Anak Sudah Mau Ditinggalkan

Sampaikanlah pujian dan beri hadiah kecil ketika dia sudah mau ditinggalkan. "Anak ibu pinter ya, udah ga nangis kalau mau sekolah. Ibu makin sayang deh sama ade," ucapkan penuh kasih dengan kecupan manis pada keningnya. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri si kecil dan tentunya membuat dia tidak merengek lagi ketika ditinggalkan ibunya.

Baca juga: 5 Tanda Anak yang Kurang Mendapatkan Perhatian

Begitulah cara untuk menghadapi anak yang nempel terus sama ibunya. Kalau ibu ingin bertanya seputar pola asuh yang baik, coba deh tanyain ke dokter di Halodoc. Caranya mudah kok, ibu bisa diskusi kapan dan di mana saja dengan dokter anak pilihan melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NCT. Diakses pada 2019. Clingy Babies and Separation Anxiety: How to Cope.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan