Catat, Ini 5 Komplikasi Sifilis yang Perlu Diwaspadai
“Sifilis merupakan infeksi menular seksual yang ditandai dengan adanya luka terbuka di area kelamin, rektum, dan mulut. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa memicu komplikasi serius seperti meningitis, HIV, hingga gangguan kehamilan dan persalinan.”

“Sifilis merupakan infeksi menular seksual yang ditandai dengan adanya luka terbuka di area kelamin, rektum, dan mulut. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa memicu komplikasi serius seperti meningitis, HIV, hingga gangguan kehamilan dan persalinan.”
DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual, yang bisa menyebabkan kerusakan serius di berbagai sistem tubuh seiring berjalannya waktu. Penyakit yang dikenal dengan nama raja singa ini disebabkan oleh infeksi bakteri, dengan gejala berupa munculnya luka di area kelamin, rektum, dan mulut.
Sifilis bisa menyebabkan komplikasi pada beberapa kasus, terutama jika sudah masuk tahap tersier. Kira-kira apa saja komplikasi sifilis yang perlu diwaspadai? Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Sifilis?
Sifilis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh lewat adanya luka kecil, ruam, selaput lendir, atau lecet di jaringan dalam mulut atau kelamin.
Sifilis bisa menular dari penderita ke orang lain melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka yang terbuka. Sebagian besar orang tertular sifilis disebabkan oleh hubungan seksual dengan pengidapnya.
Jika didiagnosis dengan cepat, penyakit ini bisa sembuh dengan bantuan obat antibiotik. Namun, penyakit ini bisa merusak organ dalam seperti otak, jantung, hingga mengancam nyawa, bila dibiarkan tanpa penanganan.
Nah, ada beberapa opsi obat-obatan yang bisa dikonsumsi berdasarkan resep dokter untuk mengatasi penyakit ini. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Obat Sifilis di Apotek yang Ampuh Redakan Gejala”.
Komplikasi Sifilis yang Perlu Diwaspadai
Sifilis yang sudah sampai di tahap tersier, jika tidak diobati bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Berikut ini beberapa komplikasi sifilis yang perlu diwaspadai:
1. Gumma
Gumma merupakan benjolan kecil atau tumor yang muncul sebagai bentuk komplikasi sifilis. Gumma yang berisi jaringan mati ini banyak ditemukan di organ hati, jantung, otak, kulit, tulang, mata, hingga testis.
2. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena bakteri penyebab sifilis telah menginfeksi lapisan jaringan yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini masih bisa diobati, namun tak sedikit kasus yang sampai mengancam jiwa.
3. HIV (human immunodeficiency virus)
Orang dengan sifilis memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Sebab, luka yang muncul karena sifilis memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit lainnya. Perlu diketahui bahwa, hingga kini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV.
4. Gangguan saraf
Sifilis yang tidak ditangani dengan tepat berisiko menyebabkan sejumlah gangguan saraf seperti impotensi, gangguan saluran kemih, penurunan fungsi pendengaran, melemahnya fungsi mata, demensia, hingga stroke.
5. Komplikasi pada kehamilan dan persalinan
Ibu hamil yang menderita sifilis berisiko tinggi mengalami sejumlah komplikasi. Misalnya keguguran, kematian janin dalam kandungan, bayi lahir cacat, kematian bayi setelah persalinan, hingga komplikasi persalinan yang mengancam nyawa Ibu dan bayi.
Gejala Sifilis yang Perlu Diketahui
Penyakit sifilis memiliki gejala berupa luka yang tidak nyeri, yang biasanya muncul pada alat kelamin, rektum atau mulut. Namun, selain itu ada beberapa gejala lain yang perlu kamu ketahui, di antaranya:
- Sifilis primer. Ditandai dengan munculnya luka kecil di kulit, mulut, alat kelamin, atau dubur. Luka muncul 10-90 hari setelah tertular sifilis dan biasanya akan menghilang dalam 3-6 minggu. Namun ini bukan berarti penderita sembuh dari sifilis. Jika tidak diobati, kondisi ini justru bisa semakin parah, hingga berkembang dari primer ke sekunder.
- Sifilis sekunder. Ditandai dengan adanya ruam yang muncul di beberapa area tubuh, terutama telapak tangan dan kaki. Ruam ini terkadang disertai dengan kutil pada kelamin dan mulut, namun tidak menyebabkan gatal. Pada tahap ini, penderita juga berisiko mengalami demam, nyeri otot, sakit di tenggorokan, pusing, kerontokan rambut, penurunan berat badan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sifilis laten. Pada tahap ini penderita tidak mengalami gejala apapun selama bertahun-tahun. Namun, pada 12 bulan pertama, infeksi masih bisa ditularkan. Setelah 2 tahun, infeksi masih terjadi di tubuh, namun tidak bisa menular kepada orang lain.
- Sifilis tersier. Ditandai dengan adanya kerusakan permanen pada organ seperti mata, otak, pembuluh darah, jantung, tulang, hingga sendi. Bahkan tak jarang di tahap ini sifilis bisa sampai mengancam nyawa.
- Sifilis kongenital. Kondisi sifilis yang terjadi pada Ibu hamil, yang kemudian ditularkan kepada janin. Risiko ini baru bisa berkurang, ketika Ibu hamil melakukan pengobatan sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.
Jika kamu mencurigai kondisi ini atau memiliki risiko tinggi tertular sifilis, jangan ragu untuk segera konsultasikan diri ke dokter di Halodoc. Kamu tak perlu khawatir terkait pembelian obat sifilis dan vitamin lainnya, karena kini semua bisa dengan mudah kamu dapatkan melalui Toko Kesehatan Halodoc.