Catat, Ini Penyebab Telat Haid 1 Bulan yang Perlu Diwaspadai
Gangguan hormonal merupakan salah satu penyebab haid telat 1 bulan.

DAFTAR ISI
Telat haid selama satu bulan bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan, terutama bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Meskipun telat haid terkadang bisa disebabkan oleh faktor alami seperti stres atau perubahan berat badan, ada juga kondisi medis yang perlu diperhatikan.
Kondisi-kondisi ini dapat memengaruhi sistem reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan, sehingga penting untuk memahami penyebab telat haid agar bisa mengambil langkah yang tepat.
Apabila telat haid disertai gejala lain seperti nyeri perut, perubahan berat badan drastis, atau tanda-tanda kehamilan, sebaiknya segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang akurat.
Waspadai Penyebab Telat Haid 1 Bulan
Telat haid selama satu bulan bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang perlu diperhatikan, baik yang bersifat alami maupun medis.
Berikut adalah beberapa penyebab telat haid yang perlu kamu waspadai:
1. Kehamilan
Salah satu penyebab utama telat haid adalah kehamilan. Jika kamu aktif secara seksual dan mengalami keterlambatan menstruasi, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah kemungkinan hamil.
Tes kehamilan bisa menjadi langkah awal untuk memastikan hal ini.
Gejala lain yang sering menyertai kehamilan, seperti mual, perubahan sensitif terhadap bau, dan perubahan pada tubuh, bisa lebih memperkuat kecurigaan ini.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi yang sering menyebabkan gangguan hormonal pada wanita.
Pada PCOS, ovarium menghasilkan lebih banyak hormon pria (androgen) daripada hormon wanita, yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi, termasuk telat haid.
Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan kesulitan hamil.
3. Stres Emosional atau Fisik
Stres, baik emosional maupun fisik, dapat berpengaruh besar pada siklus menstruasi.
Ketika tubuh menghadapi stres yang tinggi, produksi hormon stres, seperti kortisol, meningkat.
Hal ini dapat mengganggu fungsi hormon-hormon lain yang mengatur ovulasi dan siklus haid, yang pada akhirnya menyebabkan telat haid.
4. Perubahan Berat Badan yang Drastis
Penurunan atau peningkatan berat badan yang cepat dan ekstrem bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
Diet ketat yang menyebabkan penurunan berat badan drastis, atau peningkatan berat badan yang berlebihan, bisa menyebabkan gangguan pada produksi hormon, sehingga mengganggu siklus menstruasi.
5. Penggunaan Obat-obatan atau Kontrasepsi
Beberapa jenis obat-obatan, terutama yang mempengaruhi sistem hormon, seperti pil KB, dapat menyebabkan perubahan pada pola menstruasi.
Alat kontrasepsi atau perubahan metode kontrasepsi juga bisa mempengaruhi siklus haid, terutama di awal penggunaannya, yang bisa menyebabkan telat haid.
6. Masalah Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, atau stres berkelanjutan, bisa mempengaruhi siklus menstruasi.
Kondisi mental yang tidak stabil dapat mengubah cara otak mengirim sinyal ke sistem endokrin, yang mengatur produksi hormon reproduksi.
Ini dapat mengarah pada terlambatnya haid atau bahkan berhentinya haid sementara.
7. Penyakit Berat atau Infeksi
Penyakit berat, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau infeksi pada organ reproduksi, dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh dan sistem reproduksi.
Penyakit seperti ini sering kali mempengaruhi metabolisme tubuh dan dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.
8. Perimenopause atau Menopause
Wanita yang berusia di atas 40 tahun sudah mulai memasuki perimenopause, periode transisi menuju menopause.
Selama fase ini, kadar hormon estrogen dalam tubuh mulai menurun, yang bisa menyebabkan perubahan dalam siklus haid, termasuk haid yang terlambat atau tidak teratur.
Hal ini merupakan kondisi yang normal dan merupakan bagian dari proses penuaan.
9. Gangguan Tiroid
Tiroid yang tidak berfungsi dengan baik, baik itu hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) atau hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid), dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Tiroid yang tidak seimbang dapat menyebabkan perubahan dalam kadar hormon yang mengatur menstruasi, yang mengarah pada haid yang terlambat, tidak teratur, atau bahkan berhenti sementara.
10. Penggunaan Alkohol atau Obat Terlarang
Konsumsi alkohol berlebihan atau penggunaan obat-obatan terlarang dapat berdampak buruk pada sistem hormonal tubuh.
Alkohol, misalnya, bisa mengganggu fungsi hati yang berperan dalam metabolisme hormon, sementara obat-obatan terlarang bisa langsung memengaruhi fungsi sistem endokrin, menyebabkan siklus menstruasi menjadi terganggu.
Telat haid yang disebabkan oleh faktor-faktor di atas biasanya bisa diatasi dengan perawatan yang tepat.
Namun, jika telat haid berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera periksakan pada dokter untuk memperoleh penanganan tepat.
Fakta Menarik
1. Telat haid satu bulan umumnya disebabkan oleh gangguan hormonal yang mempengaruhi pola menstruasi.
2. Penyakit tertentu seperti PCOS dan gangguan tiroid juga berpotensi menjadi penyebab terlambatnya menstruasi.
Apa Kata Riset?
Mengutip studi yang dimuat dalam jurnal Cureus pada 2023, siklus menstruasi yang tidak teratur dan ditandai dengan panjang siklus yang di luar rentang normal atau pendarahan adalah hal yang umum.
Kondisi ini pun dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
Prevalensi siklus menstruasi yang tidak teratur bervariasi di berbagai negara, dan ketidakteraturan ini telah dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan serius.
Ini termasuk sindrom metabolik, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, dan arthritis rheumatoid.
Selain itu, gangguan menstruasi juga terbukti berhubungan dengan anemia, osteoporosis, infertilitas, dan masalah psikologis.
Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko gangguan hipertensi terkait kehamilan dan hasil kehamilan yang negatif.
Diagnosis dan penanganan gangguan menstruasi sejak dini sangat penting untuk mengurangi risiko infertilitas dan kondisi kesehatan serius lainnya.
Hubungi Dokter Ini Jika Telat Haid 1 Bulan
Jika kamu telat haid 1 bulan, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG

Dokter Marsell Phang Sp.OG merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Ia saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Memiliki pengalaman selama 12 tahun, ia mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar haid telat.
Dokter Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
2. dr. Lucia Leonie Sp.OG

Kamu juga bisa menghubungi dr. Lucia Leonie Sp.OG.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017.
Dokter Lucia Leonie Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 13 tahun yang ia miliki, dr. Lucia Leonie Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar keterlambatan menstruasi.
Ia juga bisa memberikan saran terkait masalah reproduksi lainnya ataupun kesehatan kandungan.
Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
3. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Kemudian, kamu juga bisa menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022.
Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang cara menangani haid telat.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesehatan kandungan, kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana dan program hamil.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis obgyn yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan saran mengatasi haid telat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Attia GM, Alharbi OA, Aljohani RM. Diakses pada 2024. The Impact of Irregular Menstruation on Health: A Review of the Literature.
National Health Service UK. Diakses pada 2024. Irregular Periods.
Verywell Health Diakses pada 2024. 14 Reasons for Why Your Period’s Late.
WebMD. Diakses pada 2024. Irregular Periods: Possible Causes of a Missed Period.
FAQ
Telat datang bulan 1 bulan apakah bisa hamil?
Ya, jika seorang wanita telat haid selama 1 bulan, kehamilan bisa menjadi salah satu penyebabnya, terutama jika sebelumnya melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi.
Namun, telat haid juga bisa disebabkan oleh stres, perubahan hormon, pola makan, atau gangguan kesehatan lainnya.
Berapa lama telat haid dinyatakan hamil?
Umumnya, jika haid terlambat lebih dari 1–2 minggu, disarankan untuk melakukan tes kehamilan (test pack).
Hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang menandakan kehamilan biasanya sudah terdeteksi dalam urin sekitar 10–14 hari setelah pembuahan.
Berapa batas wajar telat datang bulan?
- Telat 1–7 hari: Masih dianggap normal, bisa disebabkan oleh faktor seperti stres atau perubahan pola hidup.
- Telat lebih dari 7 hari: Bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau kondisi medis tertentu.
- Telat lebih dari 3 bulan (amenore): Perlu pemeriksaan lebih lanjut, bisa disebabkan oleh kehamilan, gangguan hormon, PCOS, atau kondisi medis lainnya.


