CDC Perbarui Definisi "Kontak Dekat" Terkait COVID-19

Halodoc, Jakarta - Pada Rabu (21/10) lalu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah memperbarui definisi kontak dekat terkait COVID-19, dengan menambahkan paparan singkat yang perlu diwaspadai.
Sebelumnya, CDC mendefinisikan kontak dekat yaitu berada pada jarak 1,8 meter dari orang yang terinfeksi selama 15 menit atau lebih. Pedoman baru CDC mengungkapkan, kontak dekat kini termasuk dalam pertemuan singkat, hingga total kumulatif 15 menit atau lebih berada pada jarak sekitar 1,8 meter dengan orang yang terinfeksi.
Pedoman ini diperbarui setelah seorang pekerja penjara Vermont yang diduga terinfeksi setelah melakukan kontak dekat yang singkat dengan pengidap COVID-19 dalam sehari. Lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Baca juga: Ini Cara Virus Corona Menyerang Tubuh
Interaksi Singkat saat Kontak Dekat Bisa Tularkan COVID-19
CDC mengubah definisi “kontak dekat” setelah mendapat laporan dari Vermont, tentang petugas koreksi yang terinfeksi setelah melakukan beberapa interaksi singkat dengan narapidana yang positif COVID-19.
Dalam laporan tersebut, tidak ada interaksi dan kontak dekat yang berlangsung selama 15 menit, hanya saja dilakukan interaksi cukup sering dalam sehari.
Diungkapkan Julia Pringle, seorang petugas CDC, Petugas pemasyarakatan tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan narapidana tertentu. Mereka biasanya hanya membuka dan menutup pintu sel, mengumpulkan linen kotor, membuka pintu kamar mandi dan ruang rekreasi untuk narapidana, melakukan pemeriksaan kesehatan dan membagikan obat-obatan.
Saat itu, terdapat 6 narapidana yang positif COVID-19, tetapi tidak memiliki gejala. Mereka melakukan perjalanan dari fasilitas luar negara, sementara menunggu hasil tes virus corona. Data menunjukkan setidaknya satu dari 6 narapidana menularkan virus ke petugas selama salah satu pertemuan singkat ini.
Beberapa dari 6 narapidana tersebut mengenakan masker kain mikrofiber, tetapi tidak semua berinteraksi dengan petugas. Selama berinteraksi, petugas lapas mengenakan masker kain mikrofiber, baju pelindung, dan kacamata. Hal ini yang mendesak CDC untuk mengubah definisi kontak dekat dalam laman resminya.
Baca juga: Ini Masker yang Tepat untuk Cegah Virus Corona
Awalnya, kontak dekat yang dianggap berisiko tinggi untuk penularan COVID-19 adalah yang dilakukan dalam jarak 6 kaki atau 1,8 meter, selama lebih dari 15 menit atau lebih.
Namun, saat ini, CDC dan pejabat kesehatan Vermont mengungkapkan pedoman baru terkait kontak dekat yang bisa menularkan COVID-19. Interaksi singkat dengan pengidap COVID-19 yang tidak berturut-turut dalam kurun waktu 24 jam, hingga total 15 menit atau lebih, juga bisa menyebabkan penularan.
Tetap Jaga Jarak dan Pakai Masker
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan kontak dekat. Dalam hal ini termasuk jarak (semakin dekat, semakin berisiko tertular), durasi paparan atau interaksi, dan faktor lingkungan lainnya, seperti apakah ventilasi memadai, interaksi dilakukan di dalam atau luar ruangan, serta berapa banyak orang yang berkerumun.
Meski mengubah sedikit pedomannya, CDC masih terus menekankan penggunaan masker dan jaga jarak fisik dengan orang lain sebagai langkah paling efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Masker dapat melindungi orang lain dari partikel yang mengandung virus yang dihembuskan oleh pengidap COVID-19.
Baca juga: 3 Fakta Terbaru Penyebaran Virus Corona
Terlebih, adanya fakta bahwa banyak dari pengidap COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala. Jadi, penting untuk selalu memakai masker meski merasa sehat sekalipun, karena kamu bisa saja membawa virus dan tidak mengetahuinya.
Itulah sedikit penjelasan mengenai perubahan definisi kontak dekat terkait COVID-19, yang dikemukakan oleh CDC. Pastikan kamu menjaga pola hidup sehat dan bersih, selalu pakai masker saat beraktivitas, rutin cuci tangan, dan jaga jarak fisik dengan orang lain. Kalau merasa tidak enak badan, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter, ya.