Advertisement

Cek Demam Berdarah: Kenali Gejala dan Cara Memastikannya

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   02 Mei 2025

Demam berdarah dengue (DBD) bisa didiagnosis dini melalui tes darah seperti NS1, IgM/IgG, dan CBC untuk mencegah komplikasi serius.

Cek Demam Berdarah: Kenali Gejala dan Cara MemastikannyaCek Demam Berdarah: Kenali Gejala dan Cara Memastikannya

DAFTAR ISI


Demam yang disertai nyeri sendi dan muncul ruam di permukaan kulit adalah gejala demam berdarah dengue (DBD) yang paling khas.

Meski demikian, masih banyak juga orang yang ragu apakah kondisi yang dialaminya adalah benar gejala DBD atau bukan.

Jangan dibiarkan saja, ketahui cara untuk memastikan gejala DBD di sini agar pengobatan bisa dilakukan secepat mungkin.

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue.

Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus, yang banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropis. 

DBD sempat disebut juga penyakit “break bone”, karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot yang membuat tulang terasa, seperti mau patah.

Pada tahap awal, DBD biasanya menimbulkan gejala berupa demam tinggi, ruam, serta nyeri otot dan sendi.

Sedangkan pada kasus yang lebih parah, yang dikenal juga sebagai dengue hemorrhagic fever (demam dengue), gejala yang ditimbulkan juga lebih serius, seperti perdarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, bahkan kematian.

Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai

Demam berdarah adalah kondisi yang bisa mengakibatkan kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah, serta membuat trombosit atau sel keping darah menurun.

Bila kondisi ini tidak segera ditangani, maka bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian.

Gejala DBD yang perlu diwaspadai, antara lain demam, sakit perut, muntah, dan lemas.

Pengidap DBD juga bisa mengalami perdarahan pada hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak, seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses, ataupun muntahan.

Kamu dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis, bila mulai mengalami sesak napas atau keringat dingin.

Sedangkan pada demam dengue, yang adalah bentuk ringan dari infeksi virus dengue, biasanya dimulai dengan gejala demam.

Gejala tersebut baru muncul 4–7 hari setelah gigitan nyamuk dan bisa berlangung selama 10 hari. Berikut ini beberapa gejala demam dengue:

  • Demam hingga mencapai 40 derajat Celsius atau lebih
  • Sakit kepala berat
  • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
  • Tidak ada nafsu makan
  • Nyeri pada bagian belakang mata
  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Ruam kemerahan yang muncul sekitar 2–5 hari setelah demam.

Supaya makin waspada, pahami lebih dalam tentang penyakit Demam Berdarah – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.

Cek Demam Berdarah yang Bisa Dilakukan

Mendiagnosis demam berdarah sedini mungkin sangat penting agar bisa diobati segera, sehingga dapat mencegah pengidap mengalami fase kritis yang bisa menyebabkan kematian.

Adapun demam berdarah memiliki beberapa fase, mulai dari fase awal yang ditandai dengan demam cukup tinggi hingga 40 derajat Celsius yang berlangsung selama 1 sampai 7 hari. 

Kalau kamu mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot atau sendi, sakit kepala hebat, ruam kulit, atau mimisan, jangan anggap sepele itu bisa jadi tanda demam berdarah dengue (DBD).

Nah, untuk memastikan benar atau tidaknya, kamu perlu menjalani pemeriksaan medis yang tepat.

Dokter biasanya akan mengevaluasi gejala, memeriksa kondisi fisik kamu secara langsung, dan jika dicurigai DBD, akan merekomendasikan beberapa tes laboratorium.

Pemeriksaan ini penting untuk menegakkan diagnosis secepat mungkin, agar penanganannya juga bisa dimulai lebih dini.

Berikut beberapa jenis tes yang biasa dilakukan untuk memastikan apakah kamu terinfeksi virus dengue:

1. Tes Darah Lengkap (Complete Blood Count/CBC)

Tes ini berguna untuk melihat kondisi komponen darah kamu, terutama jumlah trombosit (platelet). Pada penderita DBD, trombosit biasanya turun drastis, bahkan bisa di bawah ambang normal.

Selain itu, hasil tes darah lengkap juga bisa menunjukkan peningkatan hematokrit yang menandakan adanya kebocoran plasma darah, ciri khas fase kritis DBD.

2. Tes Serologi (IgM dan IgG Dengue)

Tes serologi dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus dengue dalam darah.

  • IgM biasanya muncul lebih awal, sekitar 3–5 hari setelah infeksi, dan menandakan infeksi baru.
  • IgG muncul lebih lambat, tapi bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh, bahkan bertahun-tahun. Kadar IgG yang tinggi bisa mengindikasikan infeksi dengue sekunder atau yang berulang.

Pemeriksaan ini penting untuk membedakan antara infeksi dengue pertama dan kedua, karena infeksi sekunder bisa lebih berat dan berisiko komplikasi.

3. Tes NS1 Antigen

Tes ini mendeteksi antigen (protein virus) dengue yang disebut NS1 di dalam darah. NS1 biasanya muncul di awal infeksi dan bisa dideteksi sejak hari pertama sampai hari ke-5 demam.

Karena hasilnya cepat dan akurat di fase awal, tes ini sering direkomendasikan sebagai metode skrining dini untuk mendeteksi DBD.

Untuk lebih jelasnya, pahami Tes DBD (Dengue): Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya berikut ini.

Cara Efektif Mencegah Demam Berdarah (DBD)

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati terutama untuk penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) yang bisa berkembang cepat dan berisiko serius.

Virus dengue ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, dan salah satu cara paling ampuh untuk melindungi diri serta keluarga adalah dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk ini.

Berikut langkah-langkah pencegahan DBD yang bisa kamu lakukan:

1. Lakukan Gerakan 3M Plus Secara Rutin

Gerakan 3M Plus adalah strategi yang sudah terbukti efektif untuk mengendalikan populasi nyamuk pembawa virus dengue. Apa saja yang termasuk dalam 3M Plus?

  • Menguras: Bersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, atau toren air setidaknya seminggu sekali agar jentik nyamuk tidak berkembang biak.
  • Menutup: Tutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur di sana.
  • Mendaur Ulang: Buang atau daur ulang barang-barang bekas seperti kaleng, botol, atau ban bekas yang bisa menampung air hujan.
  • Plus:
    • Gunakan kelambu saat tidur, terutama pada siang hari saat nyamuk Aedes paling aktif.
    • Taburkan larvasida (abate) di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
    • Pelihara ikan pemakan jentik, seperti ikan cupang atau ikan guppy, di kolam atau tempat air terbuka.
    • Gunakan obat nyamuk oles atau semprot untuk melindungi diri dari gigitan.
    • Hindari aktivitas di luar ruangan saat pagi dan sore hari di area yang banyak nyamuk.

2. Vaksinasi Dengue

Selain pencegahan lingkungan, kamu juga bisa mempertimbangkan vaksinasi dengue sebagai perlindungan tambahan—terutama jika kamu tinggal di daerah endemis DBD.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin dengue adalah upaya yang menjanjikan untuk mengurangi beban penyakit dengue.

Vaksin ini direkomendasikan untuk orang yang sudah pernah terinfeksi sebelumnya, karena dapat membantu mencegah infeksi berat di kemudian hari.

Namun, kamu tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksin ini. Pahami lebih lanjut seputar Vaksin Dengue – Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya berikut ini.

Komplikasi DBD yang Harus Kamu Waspadai

Sebagian besar kasus DBD bisa sembuh dengan penanganan yang tepat.

Tapi, pada beberapa kondisi, demam berdarah bisa berkembang menjadi bentuk yang lebih parah dan menimbulkan komplikasi serius.

1. Sindrom Syok Dengue (Dengue Shock Syndrome/DSS)

Komplikasi ini terjadi ketika tubuh kehilangan banyak cairan akibat kebocoran plasma darah, sehingga tekanan darah turun drastis.

Jika tidak segera ditangani, DSS bisa menyebabkan kerusakan organ bahkan mengancam jiwa. Curiga alami gejala DBD? Ini Daftar Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Pengobatannya.

2. Perdarahan Hebat

DBD bisa menyebabkan gangguan pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko perdarahan, baik di kulit, saluran pencernaan, otak, atau organ lainnya.

Ini bisa ditandai dengan mimisan, muntah darah, atau tinja berwarna hitam.

3. Kerusakan Organ Vital

Dalam kasus berat, infeksi dengue bisa menyebabkan kerusakan pada organ penting seperti hati, ginjal, dan jantung.

Gejala bisa meliputi nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, pembesaran hati, dan gangguan fungsi ginjal.

Itulah penjelasan seputar cek demam berdarah yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait DBD, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Dengue and severe dengue.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Dengue Symptoms and Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Dengue fever: Diagnosis & treatment.