Cek Fakta: Benarkah Minuman Berenergi Diperlukan Saat Berolahraga?

“Ketika berolahraga tubuh akan kehilangan cairan melalui keringat yang dikeluarkan. Untuk itu, mengganti cairan dengan mengonsumsi minuman perlu dilakukan agar dapat terhindar dari dehidrasi. Namun, tidak sedikit orang yang mengonsumsi minuman berenergi untuk menggantikan cairan yang hilang tersebut. Sebenarnya hal ini bersifat tentatif, karena minuman berenergi dapat dikonsumsi saat berolahraga latihan fisik berlangsung selama lebih dari 60 menit.”
Halodoc, Jakarta – Aktivitas fisik atau olahraga tentu perlu dilakukan secara rutin guna menjaga kesehatan tubuh. Selama berolahraga, tubuh membutuhkan asupan air yang lebih banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Oleh karena itu, setiap orang yang berolahraga disarankan untuk meminum lebih banyak air daripada biasanya.



Hal ini bertujuan agar tubuh terhindar dari dehidrasi yang dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan serius. Bila terjadi dehidrasi saat olahraga, hal ini dapat ditandai dengan munculnya gejala berupa sakit kepala, mulut kering, tubuh lemas, dan kelelahan otot atau kram.
Namun, tidak sedikit orang mengonsumsi minuman berenergi untuk menggantikan kebutuhan cairan saat berolahraga. Lantas, apakah mengonsumsi minuman berenergi diperlukan? Simak ulasannya di sini!
Baca juga: Sering Konsumsi Minuman Berenergi Bisa Sebabkan Hipertensi
Bisa Diperlukan Bisa Juga Tidak
Pada dasarnya minuman berenergi sebenarnya berbeda dengan sports drink atau minuman isotonik. Minuman berenergi diformulasikan untuk mengantarkan kafein dan stimulan lainnya. Seperti misalnya ginseng yang dapat memberikan lonjakan energi secara cepat kepada peminumnya. Melansir dari Very Well Fit, minuman berenergi sebenarnya tidak dirancang untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berolahraga. Selain itu, beberapa produk kalengan minuman berenergi mengandung tinggi kafein.
Akan tetapi, konsumsi minuman berenergi ketika berolahraga dapat memiliki jawaban yang tentatif. Sebab, minuman berenergi dapat diperlukan dan juga tidak diperlukan, tergantung dari intensitas olahraga yang dilakukan. Umumnya, pada olahraga ringan atau di bawah 60 menit, mengganti cairan tubuh cukup dengan minum air putih saja.
Pasalnya, minuman berenergi mengandung kalori dan gula yang tinggi. Bila olahraga yang dilakukan ringan, bisa saja kalori yang masuk menjadi lebih banyak ketimbang kalori yang keluar saat berolahraga, akibat mengonsumsi minuman berenergi.
Mengutip pernyataan Dana Ryan, Director Sport Performance and Education, Herbalife Nutrition, dirinya menuturkan bahwa ‘gula’ tidaklah buruk dalam minuman suplemen energi jika dikonsumsi dengan benar untuk penggunaan fungsionalnya. Namun, perlu diketahui bahwa minuman suplemen energi dapat menambah kalori berlebih ke dalam tubuh, bila tidak berolahraga cukup keras untuk menguras nutrisi dan cairan pada tubuh.
Adapun itu, ketika berolahraga dengan intensitas tinggi atau di atas 60 menit, tubuh akan kehilangan banyak elektrolit melalui keringat. Agar dehidrasi dapat dihindari, tubuh membutuhkan elektrolit tambahan. Sebab, elektrolit berfungsi untuk menjaga kadar cairan tetap seimbang dan mendukung performa aktivitas otot.
“Minuman karbohidrat-elektrolit meningkatkan kinerja atletik dengan meningkatkan gula darah dan mempertahankan tingkat oksidasi karbohidrat yang tinggi, yang pada akhirnya mencegah kelelahan dan kekurangan tenaga yang dirasakan,” ujar Dana Ryan.
Tips Memilih Minuman Berenergi yang Tepat
Untuk memilih minuman berenergi yang tepat, periksalah label minuman berenergi sebelum mengonsumsinya, guna mengetahui kandungan gizinya. Kandungan nutrisi yang disarankan pada minuman berenergi adalah 6-18 gram gula dari glukosa dan sukrosa, dalam larutan karbohidrat 3-6 persen, dan 80-160 miligram natrium.
Selain itu, kandungan elektrolit dan vitamin pada minuman berenergi juga harus diperiksa. Meski begitu, penting diingat bahwa minum air putih adalah cara paling aman untuk memenuhi asupan cairan pada tubuh dan mencegah dehidrasi saat berolahraga.
Baca juga: Banyak Berkeringat Saat Olahraga Berarti Membakar Kalori Lebih Tinggi?
Alternatif Minuman Lainnya
Selain minuman berenergi atau minuman olahraga, ada beberapa minuman yang baik untuk dikonsumsi bila durasi dan intensitas olahraga berlangsung lebih dari 60 menit. Melansir dari Health, bila olahraga lebih intens dan waktu yang dihabiskan lebih dari tiga jam, salah satu minuman yang direkomendasikan adalah susu coklat.
Susu cokelat dapat menggantikan natrium dan kalsium yang hilang ketika tubuh berkeringat. Selain itu, susu coklat juga mengandung karbohidrat yang dapat memberi energi. Namun, jika susu bukanlah pilihanmu, minuman olahraga, air kelapa, atau cukup air putih juga dapat menjadi pilihan.
Bila setelah berolahraga kamu mengalami dehidrasi, ada baiknya untuk segera beristirahat dan mengonsumsi air putih untuk meredakannya. Namun, bila gejala dehidrasi seperti sakit kepala dan lemas tidak kunjung hilang, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: 3 Minuman Sehat untuk Menambah Energi Sebelum Olahraga
Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter dan menanyakan solusi yang tepat terkait kondisimu. Lewat fitur chat/video call secara langsung. Nantinya dokter akan memberikan anjuran yang sesuai atau merekomendasikan pemeriksaan fisik. Bila pemeriksaan fisik diperlukan, kamu juga dapat membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu, melalui aplikasi Halodoc. Tanpa perlu mengantri atau menunggu berlama-lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc!

Referensi: