Cek Fakta: Vaksin Novavax Mengandung DNA Laba-Laba

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Maret 2022

“Muncul sebuah informasi yang mengatakan bahwa vaksin Novavax mengandung DNA Laba-Laba dan ngengat. Bahkan, dalam unggahan tersebut penulis mengatakan bahwa vaksin ini menimbulkan efek samping serius. Sebelum menelan informasi ini secara mentah-mentah, ketahui faktanya terlebih dahulu.”

Cek Fakta: Vaksin Novavax Mengandung DNA Laba-LabaCek Fakta: Vaksin Novavax Mengandung DNA Laba-Laba

Halodoc, Jakarta – Vaksin Novavax adalah salah satu vaksin yang digunakan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020. Namun, beredar kabar bahwa vaksin buatan Amerika Serikat ini mengandung DNA laba-laba. Informasi tersebut beredar di jejaring Facebook dan telah menerima banyak tanggapan.

Dalam unggahan tersebut, menjelaskan bahwa vaksin Novavax bukanlah vaksin berbasis mRNA dan bukan vaksin berbasis vektor. Vaksin Novavax dianggap tidak aman bagi manusia karena mengandung DNA laba-laba dan ngengat. Penyebar berita tersebut pun juga menyebutkan jika 200 kasus penerima vaksin Novavax mengaku mengalami efek samping serius. Lantas, apakah berita ini benar adanya? Sebelum kamu menelan mentah-mentah, simak faktanya terlebih dahulu berikut ini.

Benarkah Vaksin Novavax Mengandung DNA Laba-Laba?

Melansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi, berita tersebut jelas hoaks dan tidak ada benarnya. Dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Nuvaxovid vaccine atau vaksin Novavax telah disetujui sebagai vaksin yang aman untuk digunakan oleh otoritas kesehatan di sejumlah negara termasuk Korea Selatan per 11 Maret 2022. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa mereka telah menilai data tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Nuvaxovid secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaannya untuk orang berusia 18 tahun ke atas pada 21 Desember 2021. 

Jung Jae-hun, seorang Profesor di Fakultas Kedokteran dan Sains Universitas Gachon, mengatakan bahwa Nuvaxovid tidak mungkin mengandung bentuk DNA apapun. Profesor Jung menambahkan, meski sel serangga atau ngengat dapat digunakan untuk menghasilkan protein spike virus SARS CoV-2 (S), tetapi sel-sel ini dapat dihilangkan selama proses pembuatan.

Melansir dari laman Australian Government Department of Health, Novavax adalah vaksin berbasis protein yang disebut NVX-CoV2373. Dalam laman situs Novavax, NVX-CoV2373 merupakan protein yang direkayasa dari urutan genetik SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19. NVX-CoV2373 diproses melalui teknologi nanopartikel rekombinan Novavax untuk menghasilkan antigen yang berasal dari protein spike virus SARS CoV-2 (S) dan ditambahkan dengan Matrix-M berbasis saponin. 

Kendati berasal dari urutan genetik SARS-Cov-2, NVX-CoV2373 mengandung antigen protein yang dimurnikan dan tidak dapat bereplikasi, serta tidak dapat menyebabkan infeksi COVID-19. Justru, vaksin Novavax menghasilkan antibodi dalam jumlah yang sangat tinggi dalam uji klinis awal.

Apakah Vaksin Novavax Menimbulkan Efek Samping?

Sama seperti vaksin lainnya, vaksin Novavax tentu punya risiko efek samping. Kendati demikian, efek sampingnya hanya berkisar ringan sampai sedang, seperti:

  • Kemerahan, bengkak, atau nyeri pada tempat suntikan.
  • Demam.
  • Meriang.
  • Kelelahan.
  • Nyeri otot.
  • Mual.
  • Sakit kepala.
  • Muntah.

Itulah informasi seputar vaksin Novavax yang perlu kamu ketahui. Sebelum menerima vaksin, pastikan tubuh dalam keadaan fit dan tidak sakit. Supaya daya tahan tubuh tetap terjaga, jangan lupa konsumsi vitamin dan suplemen. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sampai sakit, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Kementerian Informasi dan Informatika Republik Indonesia. Diakses pada 2022. [DISINFORMASI] Vaksin Covid-19 Novavax Mengandung DNA Laba-laba.
Australian Government Department of Health. Diakses pada 2022. Nuvaxovid (Novavax.
Kompas. Diakses pada 2022. Mengenal Novavax, Vaksin Terbaru yang Akan Digunakan di Indonesia.