Ciri Ciri ASI Basi, Kenali Agar Bayi Tetap Sehat
Kenali ciri-ciri ASI basi agar bayi tetap sehat dan terhindar dari masalah pencernaan.

DAFTAR ISI
- Ciri-Ciri ASI Basi yang Perlu Diperhatikan
- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas ASI
- Risiko Pemberian ASI Basi pada Bayi
- Cara Penyimpanan ASI yang Benar
- Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Terlanjur Minum ASI Basi?
- Kapan Harus ke Dokter?
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, terutama pada enam bulan pertama kehidupan.
Namun, seperti makanan lainnya, ASI juga bisa menjadi basi jika tidak disimpan dengan benar.
ASI basi adalah kondisi ketika ASI mengalami perubahan kualitas akibat pertumbuhan bakteri atau proses oksidasi, sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi bayi.
Mengenali ciri ciri ASI basi sangat penting untuk menjaga kesehatan bayi dan mencegah masalah pencernaan.
Ciri-Ciri ASI Basi yang Perlu Diperhatikan
Berikut adalah beberapa ciri ciri ASI basi yang perlu diperhatikan:
- Bau tidak sedap: ASI segar memiliki aroma yang lembut dan sedikit manis. Jika ASI berbau asam, tengik, atau bahkan seperti sabun, ini bisa menjadi tanda bahwa ASI sudah basi.
- Perubahan rasa: ASI yang basi biasanya memiliki rasa yang asam atau tidak enak. Ibu dapat mencoba sedikit ASI sebelum memberikannya kepada bayi untuk memastikan rasanya.
- Tekstur yang berubah: ASI yang sudah tidak segar mungkin terlihat menggumpal atau terpisah menjadi lapisan-lapisan yang berbeda. Meskipun ASI segar juga bisa mengalami pemisahan lapisan lemak setelah disimpan, ASI basi biasanya memiliki tekstur yang jelas berbeda dan tidak menyatu kembali setelah diaduk.
- Perubahan warna: Warna ASI bervariasi tergantung pada makanan yang dikonsumsi ibu. Namun, jika ASI mengalami perubahan warna yang signifikan, seperti menjadi kehijauan, kekuningan yang pekat, atau bahkan kecoklatan, ini bisa menjadi indikasi ASI sudah basi.
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas ASI
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kualitas ASI dan mempercepat proses pembusukan, di antaranya:
- Suhu penyimpanan: Penyimpanan ASI pada suhu ruang terlalu lama dapat memicu pertumbuhan bakteri dan mempercepat proses pembusukan.
- Kebersihan: Kurangnya kebersihan saat memerah atau menyimpan ASI dapat menyebabkan kontaminasi bakteri.
- Waktu penyimpanan: Semakin lama ASI disimpan, semakin besar kemungkinan ASI menjadi basi.
Risiko Pemberian ASI Basi pada Bayi
Memberikan ASI basi kepada bayi dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti:
- Gangguan pencernaan: Bakteri dalam ASI basi dapat menyebabkan sakit perut, diare, muntah, dan sakit perut pada bayi.
- Dehidrasi: Diare dan muntah akibat mengonsumsi ASI basi dapat menyebabkan bayi kehilangan cairan dan mengalami dehidrasi.
- Infeksi: Dalam kasus yang jarang terjadi, ASI basi yang terkontaminasi bakteri berbahaya dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi.
Cara Penyimpanan ASI yang Benar
Untuk mencegah ASI menjadi basi, penting untuk menyimpan ASI dengan benar:
- Cuci tangan dan peralatan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memerah ASI. Pastikan semua peralatan yang digunakan, seperti botol dan pompa ASI, sudah bersih dan steril.
- Gunakan wadah penyimpanan yang tepat: Simpan ASI dalam wadah khusus ASI yang terbuat dari kaca atau plastik bebas BPA.
- Simpan ASI sesuai panduan berikut:
- Suhu ruang (25°C atau lebih rendah): Hingga 4 jam
- Lemari es (4°C atau lebih rendah): Hingga 4 hari
- Freezer (-18°C atau lebih rendah): Hingga 6-12 bulan (sebaiknya digunakan dalam 6 bulan pertama untuk kualitas terbaik)
- Berikan label tanggal: Beri label tanggal dan waktu pada setiap wadah ASI untuk memastikan ASI digunakan dalam jangka waktu yang disarankan.
- Bekukan ASI dalam porsi kecil: Bekukan ASI dalam porsi kecil (misalnya 60-120 ml) agar mudah dicairkan sesuai kebutuhan dan menghindari pemborosan.
- Cairkan ASI dengan benar: Cairkan ASI beku di dalam lemari es atau dengan merendam wadah dalam air hangat. Jangan mencairkan ASI di suhu ruang atau menggunakan microwave karena dapat merusak kandungan nutrisinya.
- Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dicairkan: ASI yang sudah dicairkan sebaiknya segera digunakan dan tidak dibekukan ulang.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Terlanjur Minum ASI Basi?
Jika bayi terlanjur minum ASI basi, perhatikan kondisi bayi dengan seksama.
Jika bayi menunjukkan gejala seperti muntah, diare, atau rewel berlebihan, segera konsultasikan dengan dokter anak di Halodoc.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika bayi mengalami gejala berikut setelah mengonsumsi ASI yang diduga basi:
- Demam
- Diare atau muntah yang parah
- Dehidrasi (ditandai dengan popok yang lebih sedikit dari biasa, mulut kering, dan mata cekung)
- Lemah atau lesu
Jika ibu memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang pemberian ASI atau kesehatan bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak melalui aplikasi Halodoc.
Dengan Halodoc, konsultasi dengan dokter spesialis anak menjadi lebih mudah dan praktis.


