Advertisement

Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause yang Perlu Diketahui

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   13 November 2025

Ada ciri-ciri haid yang akan terjadi menjelang menopause, seperti haid yang lebih jarang, atau justru lebih sering.

Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause yang Perlu DiketahuiCiri-Ciri Haid Menjelang Menopause yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI

  1. Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause
  2. Gejala Menopause Lainnya
  3. Penanganan Gejala Menopause
  4. Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause
  5. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Menstruasi

Menopause adalah kondisi ketika seorang wanita berhenti mengalami menstruasi.

Secara medis, menopause ditetapkan setelah seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut tanpa penyebab lain. Menopause terjadi karena ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron.

Lalu, apa saja ciri-ciri haid menjelang menopause? Tentunya berbeda dengan haid-haid sebelumnya. 

Sebab, menjelang menopause, setiap wanita akan mengalami berbagai gejala atau perubahan. Termasuk dalam hal menstruasi. Seperti apa? Yuk simak pembahasan berikut ini!

Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause

Umumnya, menopause secara alami akan terjadi secara perlahan mulai dari usia antara 45—55 tahun.

Namun, beberapa wanita juga bisa mulai mengalami gejala menopause saat memasuki usia pertengahan 30 tahun.

Masa menjelang menopause ini bernama perimenopause. Masa ini akan berakhir saat menopause terjadi.

Perimenopause terjadi saat tubuh mulai mengalami perubahan keseimbangan hormon. 

Tepatnya, tubuh akan memproduksi lebih sedikit hormon estrogen yang akan membuat tubuh menghasilkan lebih sedikit sel telur dan pada akhirnya tidak bisa hamil lagi.

Nah, Ini 5 Tanda-Tanda Awal Menopause yang Perlu Diketahui.

Sebagian besar hormon estrogen di dalam tubuh wanita dihasilkan oleh rahim.

Memasuki perimenopause, produksi hormon estrogen di dalam rahim akan mengalami naik turun. 

Saat tubuh kekurangan hormon estrogen, jumlah kadar hormon progesteron juga akan terganggu.

Hormon estrogen berperan penting dalam menjaga kesuburan pada wanita. 

Sementara itu, hormon progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding rahim agar sel telur yang sudah terbuahi oleh sperma bisa melekat.

Keseimbangan hormon estrogen dan progesteron memengaruhi ovulasi dan menstruasi.

Selama masa tersebut, perubahan siklus haid akan terjadi sebagai ciri-ciri menjelang menopause.

Perubahan tersebut juga bisa terjadi gejala menopause lainnya, seperti berikut ini:

1. Haid Lebih Jarang atau Sering

Jika tubuh sedang tidak memproduksi hormon estrogen, haid mungkin tidak akan terjadi di bulan tertentu.

Hal ini akan terus terjadi hingga pada akhirnya menstruasi sudah berhenti terjadi selama 12 bulan. 

Pada kondisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa tubuh sudah mengalami menopause.

Sementara pada kondisi lainnya, misalnya ketika produksi hormon sedang meningkat di dalam tubuh, menstruasi bisa terjadi lebih sering dari biasanya.

2. Haid Terjadi Lebih Cepat atau Lambat

Akibat perubahan kadar hormon estrogen di tubuh, menstruasi juga bisa terjadi lebih cepat atau lambat. Sebagai contoh, normalnya siklus haid terjadi setiap 28 hari. 

Namun, ciri-ciri lainnya menjelang menopause yaitu haid yang terjadi lebih cepat pada hari ke-21 atau lambat di hari ke-35.

Pada awal perimenopause, siklus haid cenderung terjadi lebih cepat, yaitu sekitar 2 hingga 3 minggu.

Saat memasuki masa akhir menjelang menopause, siklus akan menjadi lebih lambat dan menyebabkan haid tidak terjadi setiap bulan.

3. Durasi Haid Lebih Lama atau Sebentar

Selama masa menjelang menopause, siklus haid bisa lebih pendek atau panjang. Jika kadar estrogen di dalam tubuh berkurang, menstruasi akan terjadi lebih pendek. 

Di awal perimenopause, haid umumnya hanya akan terjadi selama 2 hingga 3 hari.

Sementara itu, saat estrogen sedang tinggi, haid bisa terjadi lebih lama dari normal, yaitu lebih dari 7 hari.

ciri-ciri haid menjelang menopause

4. Perubahan Warna Darah Haid

Warna darah haid menjelang menopause juga bisa berbeda dari warna darah haid normal.

Selama menstruasi, darah haid bisa berubah dari warna merah segar menjadi coklat gelap, terutama saat mendekati hari terakhir haid.

Perubahan warna tersebut dapat menandakan adanya penumpukan darah lama di dalam tubuh.

5. Jumlah Darah Haid Lebih Sedikit atau Banyak

Tergantung dari jumlah hormon di dalam tubuh, darah haid yang keluar juga bisa berjumlah banyak atau lebih sedikit.

Pada masa perimenopause, jumlah darah haid yang sedikit dapat disebut juga flek tanda menopause. 

Flek terjadi akibat penumpukan endometrial di dalam rahim. Darah flek dapat keluar di awal atau mendekati akhir menstruasi.

Sementara itu, darah haid yang keluar lebih banyak dapat terjadi akibat hormon di dalam tubuh tidak seimbang. 

Ini bisa menyebabkan dinding rahim terus mengalami penumpukan, sehingga darah haid yang keluar akan lebih banyak ketika dinding luruh.

Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan setiap wanita. Ciri-ciri yang mengindikasikan mendekati menopause adalah perubahan siklus haid.

Perimenopause sendiri umumnya berlangsung selama beberapa tahun sebelum mencapai menopause.

Lebih lanjut mengenai tanda-tanda menopause bisa kamu baca dalam artikel ini → Mengenali 7 Tanda Menopause pada Wanita.

Gejala Menopause Lainnya

Selain gejala yang telah disebutkan, ada beberapa gejala menopause lain yang mungkin dialami wanita, antara lain:

Hot Flashes

Hot flashes adalah sensasi panas tiba-tiba yang menjalar ke seluruh tubuh, biasanya disertai dengan keringat dan kulit memerah. Kondisi ini sangat umum terjadi pada wanita yang mendekati menopause.

Gangguan Tidur

Banyak wanita mengalami kesulitan tidur menjelang menopause. Hot flashes di malam hari dapat mengganggu tidur. Selain itu, perubahan hormon juga dapat menyebabkan insomnia.

Perubahan Mood

Perubahan hormon dapat memengaruhi suasana hati. Beberapa wanita mungkin merasa lebih mudah tersinggung, cemas, atau depresi selama masa perimenopause.

Masalah pada Vagina dan Kandung Kemih

Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan vagina menjadi kering dan tipis, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual.

Selain itu, wanita mungkin mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil atau inkontinensia urine.

Beberapa gejala lain yang bisa terjadi, antara lain:

  • Kulit Kering: Penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan tipis.
  • Rambut Rontok: Beberapa wanita mengalami rambut rontok selama masa perimenopause.
  • Berat Badan Naik: Perubahan metabolisme dapat menyebabkan berat badan naik.
  • Nyeri Sendi: Nyeri sendi dan otot juga bisa menjadi gejala menopause.
  • Perubahan Libido: Gairah seksual dapat menurun akibat perubahan hormon.

Penanganan Gejala Menopause

Penanganan gejala menopause bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup wanita. Beberapa pilihan penanganan meliputi:

  • Terapi Hormon: Terapi hormon dapat membantu menggantikan hormon estrogen yang hilang selama menopause. Namun, terapi ini memiliki risiko dan manfaat yang perlu dipertimbangkan dengan dokter.
  • Perubahan Gaya Hidup: Perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur, diet sehat, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi gejala menopause.
  • Obat-obatan: Beberapa obat-obatan dapat membantu mengatasi gejala tertentu seperti hot flashes dan gangguan tidur.
  • Suplemen: Suplemen tertentu seperti fitoestrogen dan vitamin D mungkin membantu mengurangi gejala menopause. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause

1. Berapa lama gangguan haid sebelum menopause?

Gangguan haid sebelum menopause, yang bernama perimenopause, dapat berlangsung selama beberapa tahun.

Biasanya, perimenopause mulai terjadi beberapa tahun sebelum menopause sebenarnya terjadi. 

2. Kenapa saat menopause perut jadi buncit?

Selama menopause, perut buncit tidak disebabkan secara langsung oleh menopause itu sendiri.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyumbang pada peningkatan lemak perut selama menopause. 

Faktor-faktor tersebut meliputi perubahan hormon, penurunan metabolisme, penurunan massa otot, dan peningkatan resistensi insulin.

Selain itu, gaya hidup seperti pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan stres juga dapat berperan dalam penumpukan lemak perut selama menopause.

3. Bagaimana cara agar tidak cepat menopause?

Ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mencegah atau memperlambat menopause dini, yaitu:

  • Mengelola stres 
  • Menjaga pola makan yang sehat 
  • Berolahraga secara teratur 
  • Menghindari merokok 
  • Mengurangi konsumsi alkohol 
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
  • Menggunakan metode kontrasepsi yang sesuai 

Meskipun demikian, penting untuk kamu ingat bahwa menopause adalah proses alami yang tidak dapat kamu hindari sepenuhnya.

4. Apakah semua wanita mengalami gejala menopause yang sama?

Tidak, gejala menopause dapat bervariasi antara satu wanita dengan wanita lainnya. Beberapa wanita mungkin mengalami gejala yang ringan, sementara yang lain mengalami gejala yang lebih berat.

5. Kapan sebaiknya saya mulai khawatir tentang gejala menopause?

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika gejala menopause mengganggu aktivitas sehari-hari atau jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan.

6. Apakah ada cara untuk mengurangi gejala menopause?

Ya, ada beberapa cara untuk mengurangi gejala menopause, seperti terapi hormon, perubahan gaya hidup, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Menstruasi

Menjelang menopause, perubahan hormon dalam tubuh dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, perubahan pada durasi dan warna darah haid. 

Apabila kamu mengalami gejala tersebut dan membutuhkan informasi lebih lanjut, kamu bisa konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penjelasan yang lebih akurat dan tepat.

Jangan khawatir, dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman selama bertahun-tahun, serta memperoleh rating yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang mereka tangani.

Berikut ini daftar dokternya:

1. dr. Gracia Merryane Sp.OG

Jika kamu mengalami gangguan menstruasi, kamu bisa segera menghubungi dr. Gracia Merryane Sp.OG. 

Dokter Gracia Merryane Sp.OG adalah seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2009 dan 2016. 

Saat ini, ia membuka praktik di Tangerang, Banten, sekaligus tergabung sebagai anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301422110037.

Dengan pengalaman 16 tahun di bidang obstetri dan ginekologi, dr. Gracia Merryane Sp.OG mampu memberikan informasi maupun solusi akurat dalam menangani gangguan menstruasi. 

Kamu juga bisa berdiskusi dengan Dokter Gracia Merryane Sp.OG seputar program Keluarga Berencana, induksi ovulasi, dan kesehatan kandungan.

Chat dr. Gracia Merryane Sp.OG Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

2. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Dokter spesialis di Halodoc yang juga bisa kamu tanyakan seputar gangguan menstruasi adalah dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. 

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG telah memperoleh gelar dokternya di Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2015 dan 2022. 

Ia juga sudah terdaftar dalam Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301322172530 dan saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan.

Berbekal pengalaman selama 9 tahun di bidangnya, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG akan memberikan kamu solusi untuk mengatasi gangguan menstruasi. 

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG juga dapat memberikan konsultasi terkait kesuburan, program kehamilan, kesehatan kandungan, maupun Keluarga Berencana.

Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

3. dr. Naeny Fajriah Sp.OG

Dokter rekomendasi berikutnya yang juga bisa kamu hubungi terkait gangguan menstruasi adalah dr. Naeny Fajriah Sp.OG.

Dokter Naeny Fajriah Sp.OG merupakan lulusan fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin pada 2012 dan 2021.

Saat ini ia berpraktik di Balikpapan, Kalimantan Timur dan merupakan anggota dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7321301321133805.

Berbekal pengalaman 12 tahun, dr. Naeny Fajriah Sp.OG mampu mengatasi keluhan kamu terkait gangguan menstruasi. 

Selain itu, kamu juga bisa bertanya pada dr. Naeny Fajriah Sp.OG seputar program kehamilan dan kesehatan reproduksi melalui Halodoc.

Chat dr. Naeny Fajriah Sp.OG mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

Nah, dokter spesialis di atas siap membantu kamu dalam mengatasi gangguan menstruasi. 

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.

Apabila dokter sedang offline atau tidak tersedia, kamu tidak perlu khawatir.

Kamu tetap bisa membuat jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, konsultasikan dengan dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Introduction to Menopause.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2025. Perimenopause: Rocky road to menopause.
NHS UK. Diakses pada 2025. Menopause – Symptoms.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2025. My Periods Have Changed. Is Menopause Around the Corner?
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Perimenopause – Symptoms and causes.