COVID-19 Varian Delta Rentan Menular Meski Sudah Vaksin, Lambda Resisten Terhadap Vaksin

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Agustus 2021
COVID-19 Varian Delta Rentan Menular Meski Sudah Vaksin, Lambda Resisten Terhadap VaksinCOVID-19 Varian Delta Rentan Menular Meski Sudah Vaksin, Lambda Resisten Terhadap Vaksin

“Kian hari, kabar mengenai COVID-19 semakin membuat cemas. Pasalnya, varian baru terus bermunculan. Delta dan Lambda adalah dua di antaranya. Meski vaksin telah digalakkan, penularan tinggi masih mungkin terjadi. Bahkan, varian Lambda pun menunjukkan resistensinya terhadap vaksin.

Halodoc, Jakarta – Informasi yang beredar mengenai infeksi COVID-19 membuat was-was. Bagaimana tidak, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pembatasan aktivitas dan vaksin. Namun, angka penularan tetap tinggi dan varian baru virus corona terus bermunculan.

Sebut saja varian Delta dan Lambda. Keduanya dikabarkan menjadi varian virus corona yang benar-benar perlu diwaspadai. Studi terus dilakukan untuk mengetahui bagaimana mengatasi kedua jenis varian ini.

Dilansir dari Reuters, berikut rangkuman dari beberapa penelitian ilmiah terbaru tentang virus corona baru dan upaya untuk menemukan pengobatan dan vaksin untuk COVID-19.

Infeksi Varian Delta Kemungkinan Menular

Ternyata, di antara orang yang terinfeksi oleh varian Delta, mereka yang telah mendapatkan vaksinasi penuh sama berisikonya seperti orang yang tidak divaksin untuk menyebarkan virus ke orang lain, menurut penelitian baru. Semakin tinggi jumlah virus corona pada hidung dan tenggorokan, semakin besar kemungkinan pengidap akan menulari orang lain.

Amerika Serikat misalnya. Salah satu wilayah di Wisconsin, setelah Delta menjadi dominan, para peneliti menganalisis viral load pada sampel usap hidung dan tenggorokan yang diperoleh saat pengidap pertama kali didiagnosis. 

Hasilnya, mereka menemukan viral load serupa pada pengidap yang telah mendapatkan vaksin dan tidak divaksinasi, dengan tingkat yang seringkali cukup tinggi untuk memungkinkan pelepasan virus menular.  Padahal, asumsi sebelumnya adalah mereka yang divaksinasi berisiko sangat rendah menyebarkan virus ke orang lain.  

Bagaimanapun juga, temuan ini menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi tetap wajib melakukan langkah pencegahan penyebaran virus COVID-19 ke orang lain. Sementara itu, penelitian terpisah di Singapura menemukan bahwa sementara viral load Delta serupa pada pengidap yang mendapat vaksin dan tidak, viral load menurun lebih cepat pada kelompok orang yang mendapatkan vaksin.

Baca juga: Varian Delta COVID-19 Rentan Serang Anak, Ini Faktanya

Varian Lambda Menunjukkan Resistensi Vaksin

Sementara itu, varian Lambda dari virus corona pertama kali diidentifikasi di Peru. Kini, varian tersebut telah menyebar di Amerika Selatan dan kabarnya sangat menular serta lebih kebal terhadap vaksin daripada versi asli virus yang muncul dari Wuhan, China, menurut temuan para peneliti Jepang. 

Berdasarkan percobaan yang dilakukan di laboratorium, para peneliti menemukan bahwa tiga mutasi pada protein lonjakan Lambda, yang dikenal sebagai RSYLTPGD246-253N, 260 L452Q dan F490S, membantunya melawan netralisasi oleh antibodi yang diinduksi vaksin. Sementara dua mutasi tambahan, yaitu T76I dan L452Q, membantu membuat Lambda sangat menular.

Para peneliti memperingatkan bahwa orang mungkin tidak menyadari bahwa ini adalah ancaman serius yang berkelanjutan. Meski belum jelas apakah varian Lambda lebih berbahaya daripada Delta yang sekarang mengancam populasi di banyak negara, tetapi para peneliti percaya bahwa varian Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi masyarakat.

Baca juga: Kenalan dengan Vaksin Sputnik V Rusia yang Ampuh Lawan Varian Delta

Melalui studi yang sudah dilakukan, kamu jadi tahu bahwa virus corona tidak boleh dianggap sepele. Pastikan untuk tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M. Jangan lupa juga untuk melakukan vaksinasi sesuai dengan arahan pihak yang berwenang. 

Agar akses kesehatan semakin mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc di ponselmu. Kapan saja kamu butuh saran dokter atau membeli obat, langsung saja akses aplikasi Halodoc. Lebih cepat dan tentunya lebih praktis karena tak harus keluar rumah. Yuk, jaga kesehatan dan lindungi diri sebaik mungkin!

Referensi:

Reuters. Diakses pada 2021. Delta infections among vaccinated likely contagious; Lambda variant shows vaccine resistance in lab.

Kasen K., et al. Diakses pada 2021. Vaccinated and unvaccinated individuals have similar viral loads in communities with a high prevalence of the SARS-CoV-2 delta variant. MedRXiv.

doi:https://doi.org/10.1101/2021.07.31.21261387

Po Ying Chia, et al. Diakses pada 2021. Virological and serological kinetics of SARS-CoV-2 Delta variant vaccine-breakthrough infections: a multi-center cohort study. MedRXiv.

doi: https://doi.org/10.1101/2021.07.28.21261295

Izumi Kimura, et al. Diakses pada 2021. SARS-CoV-2 Lambda variant exhibits higher infectivity and immune resistance. BioRXiv.

doi: https://doi.org/10.1101/2021.07.28.454085

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan