Halodoc, Jakarta – Vaksinasi COVID-19 di Indonesia mulai memasuki tahap kedua. Pada tahap ini, ada beberapa kelompok orang yang menjadi prioritas penerima vaksin, mulai dari pedagang di pasar hingga atlet. Melansir pemberitaan di media, vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Jakarta dimulai pada pedagang di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Nantinya, pemberian vaksin akan dilanjutkan ke kelompok profesi lainnya. Tahap kedua program vaksin corona dimulai pada tanggal 17 Februari 2021. Selain pedagang di pasar, ada beberapa kelompok yang juga masuk dalam daftar penerima vaksin COVID-19 tahap kedua, di antaranya tenaga pendidik seperti guru dan dosen, tokoh agama, wakil rakyat, ASN, pejabat pemerintah, keamanan, pekerja pariwisata, pekerja pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta wartawan, dan pekerja media. 

Baca juga: Penjelasan WHO Soal Efek Vaksinasi COVID-19

Vaksin Corona dan Penurunan Risiko Penularan 

Pemerintah menargetkan beberapa kelompok profesi sebagai daftar prioritas vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Mulai dari pedagang di pasar hingga atlet dijadwalkan menerima vaksin corona. Bukan tanpa alasan, kelompok profesi yang menjadi prioritas ini disebut memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular maupun mengalami dampak dari penularan virus corona. 

Maka dari itu, pemberian vaksin ditujukan untuk membantu menurunkan risiko infeksi virus. Namun, benarkah vaksin corona ampuh untuk menurunkan risiko penularan? Seberapa efektif vaksin ini bisa mencegah penyakit? Pada dasarnya, vaksin COVID-19 tidak bisa 100 persen melindungi tubuh dari infeksi virus. Namun, mendapatkan vaksin masih lebih baik dibanding tidak divaksin sama sekali. 

Vaksin COVID-19 nyatanya bisa membantu menurunkan atau memperkecil kemungkinan terjadinya gejala berat dan komplikasi akibat infeksi virus. Selain itu, vaksinasi COVID-19 juga diberikan untuk mendorong pembentukan herd immunity alias kekebalan kelompok. Hal ini penting untuk membantu memutus penularan virus pada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. 

Baca juga: Cerita Dokter Usia 71 Tahun setelah Vaksinasi Corona

Meskipun bisa menurunkan risiko penularan dan infeksi virus corona, pemberian vaksin tetap harus dibarengi dengan penerapan gaya hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan efektivitas vaksin corona dalam melindungi tubuh. Biasakan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, cukup beristirahat, dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 

Selama menunggu giliran divaksin maupun setelah divaksin, tetap harus selalu menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan pakai sabun serta mengenakan masker. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang tidak dibutuhkan juga bisa membantu menurunkan risiko penularan virus corona yang bisa memicu gejala penyakit. 

Pemberian vaksin di Indonesia diprioritaskan pada orang-orang yang melakukan pelayanan publik dan banyak menghabiskan waktu di lapangan. Mengutip Media Indonesia, vaksinasi COVID-19 tahap kedua menggunakan vaksin yang diproduksi oleh Biofarma di Bandung Jawa Barat. Vaksin dibuat dengan menggunakan bulk atau bahan baku vaksin dari Sinovac.

Baca juga: Ini Perkembangan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2

Sambil menunggu vaksinasi COVID-19, ada baiknya untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan begitu, risiko terjadinya penyakit bisa diturunkan. Namun, jika sakit atau muncul gejala yang parah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya. biar lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat. Atur lokasi dan temukan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan. Ayo, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!

Referensi:

Media Indonesia. Diakses pada 2021. Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi untuk Pekerja Pelayanan Publik.

Media Indonesia. Diakses pada 2021. Kemenpora dan Cabor akan Bahas Mekanisme Vaksin kepada Atlet.

Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. COVID-19 Vaccine: What You Need to Know.

WebMD. Diakses pada 2021. COVID-19 Vaccine.