Delusi dan Halusinasi, Ini Gejala saat Alami Skizofrenia Paranoid

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 September 2020
Delusi dan Halusinasi, Ini Gejala saat Alami Skizofrenia ParanoidDelusi dan Halusinasi, Ini Gejala saat Alami Skizofrenia Paranoid

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk dijaga kesehatannya. Ada berbagai gangguan kesehatan mental yang dapat dialami, salah satunya adalah skizofrenia paranoid. Pernahkah kamu mendengar mengenai kondisi ini? Skizofrenia paranoid menjadi salah satu jenis dari kondisi skizofrenia dan menjadi jenis yang paling sering dialami oleh masyarakat.

Baca juga: Ini Bedanya Skizofrenia Paranoid dan Skizofrenia Hebephrenic

Skizofrenia paranoid merupakan gangguan kesehatan mental yang menyerang bagian otak sehingga pengidapnya mengalami kelainan dalam pola pikir. Pengidap skizofrenia paranoid akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan pikiran dengan realita yang ada. Ada dua gejala utama dari skizofrenia paranoid, yaitu delusi dan halusinasi. Simak ulasan mengenai gejala skizofrenia paranoid agar kamu dapat lakukan penanganan dini terhadap kondisi ini.

Kenali Gejala Delusi dan Halusinasi pada Skizofrenia Paranoid

Berbagai gejala dapat dialami oleh pengidap skizofrenia paranoid, tetapi gejala utama yang terlihat pada pengidap skizofrenia paranoid, adalah delusi dan halusinasi. Berikut ulasan mengenai gejala Skizofrenia paranoid.

1.Delusi

Delusi merupakan sebuah pikiran dan keyakinan yang dimiliki oleh pengidap skizofrenia paranoid meskipun kenyataannya tidak benar. Ada beberapa jenis delusi yang kerap dialami, seperti delusi kendali d imana pengidap meyakini bahwa ia berada dibawah kendali kekuatan eksternal. Tidak hanya itu, ada juga delusi keagungan yang membuat pengidap merasa memiliki kemampuan dan kepentingan yang luar biasa.

Delusi penganiayaan menyebabkan pengidap selalu merasa bahwa orang-orang ingin menyakiti dirinya. Delusi rujukan di mana pengidap merasa ada benda penting yang ditujukan untuk dirinya. Biasanya pengidap skizofrenia paranoid tidak memiliki gejala delusi yang sama. 

2.Halusinasi

Melansir Mayo Clinic, halusinasi yang dialami pengidap skizofrenia paranoid merupakan kondisi di mana pengidap mengalami beberapa hal yang sebenarnya tidak terjadi. Halusinasi dapat terjadi pada beberapa bagian indera, misalnya pendengaran atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Baca juga: Sering Halusinasi? Mungkin Idap Skizofrenia Paranoid

3.Cara Berbicara yang Tidak Teratur

Meskipun bukan gejala utama, tetapi pengidap skizofrenia akan mengalami cara bicara yang kurang teratur. Biasanya, pengidap akan sering mengulang kata atau memulai berbicara pada tengah kalimat. Hal ini disebabkan kesulitan konsentrasi yang dialami oleh pengidap skizofrenia paranoid.

4.Perilaku yang Tidak Biasa

Gejala ini menyebabkan pengidap skizofrenia paranoid tidak dapat mengontrol perilakunya pada lingkungan. Biasanya, pengidap jadi memiliki perilaku yang tidak sopan, sulit menjaga emosi, mengalami gangguan saat melakukan aktivitas sehari-hari, hingga kesulitan mengontrol hasrat dan emosi.

5.Gejala Negatif

Melansir dari National Institute of Mental Health, gejala negatif yang akan dialami oleh pengidap skizofrenia paranoid adalah kehilangan motivasi, kurang tertarik melakukan aktivitas sehari-hari, penarikan diri dari kehidupan sosial, sulit menunjukkan perasaan emosi, hingga sulit mengekspresikan emosi pada wajah.

Gejala yang dialami oleh pengidap skizofrenia paranoid nyatanya dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan menurunnya hubungan dengan sosial. Untuk itu, segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan jika kamu atau kerabat mengalami beberapa gejala gangguan mental yang terkait dengan skizofrenia paranoid.

Atasi Kondisi Skizofrenia Paranoid dengan Tepat

Hingga saat ini penyebab skizofrenia pun belum diketahui dengan pasti. Namun, adanya gangguan pada neurotransmitter pada otak menjadi salah satu faktor penyebab kondisi skizofrenia paranoid dapat terjadi. 

Selain itu, ada beberapa pemicu yang dapat meningkatkan risiko alami skizofrenia paranoid, seperti riwayat keluarga dengan kondisi yang serupa, alami gangguan saat masih berada dalam kandungan, misalnya malnutrisi atau infeksi virus, dan juga tingkat stres yang tidak dapat diatasi dengan baik.

Jangan ragu lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan keluhan kesehatan dan perubahan emosional yang kamu alami. Skizofrenia paranoid menjadi salah satu gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan secara optimal. Pengobatan dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan risiko gejala.

Baca juga: Jenis Terapi untuk Atasi Skizofrenia Paranoid

Tidak hanya itu, dengan rutin melakukan pengobatan dan perawatan hal ini dapat membantu pengidap skizofrenia paranoid menjalani hidup dengan lebih baik dan berkualitas. Penggunaan obat seperti antipsikotik dinilai dapat mengurangi dan mengatasi gejala delusi yang dialami oleh pengidap. Melakukan beberapa terapi dan konseling juga dapat dilakukan sebagai perawatan penyakit skizofrenia paranoid agar kondisi ini dapat dikontrol dan tidak semakin memburuk.

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Paranoia as a Symptom of Schizophrenia.
WebMD. Diakses pada 2020. What is Schizophrenia With Paranoia?
Healthline. Diakses pada 2020. What is Paranoid Schizophrenia?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Schizophrenia.
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Schizophrenia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan