Depresi pada Anak, Orangtua Harus Bagaimana?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 April 2021
Depresi pada Anak, Orangtua Harus Bagaimana?Depresi pada Anak, Orangtua Harus Bagaimana?

Halodoc, Jakarta - Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa terserang gangguan kesehatan mental, misalnya depresi. Gejala depresi pada anak secara umum serupa dengan orang dewasa, tetapi terkadang bisa terlihat berbeda.

Anak yang mengalami gejala depresi bisa saja tidak selalu terlihat murung atau sedih, melainkan jadi lebih agresif dan mudah kesal. Orang dewasa di sekitarnya bisa saja mengartikannya sebagai sikap yang nakal, tanpa menyadari itu sebagai gejala depresi. Lantas, apa yang harus dilakukan orangtua untuk menghadapi depresi pada anak? Simak tipsnya setelah ini!

Baca juga: Alasan Depresi Bisa Menyerang Segala Usia



Ini yang Perlu Dilakukan Orangtua dalam Menghadapi Depresi pada Anak

Anak-anak biasanya belum memahami dengan baik apa yang ia alami, sehingga ia bisa saja kewalahan dan bingung. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua dalam menghadapi depresi pada anak:

1. Sabar dan Berusaha Memahami Anak

Suasana hati anak yang mengalami depresi dapat berubah-ubah, sehingga ikut membuat orangtua frustasi. Namun, penting untuk meningkatkan kesabaran dan berusaha untuk lebih memahami anak. Jaga hubungan yang positif dengan anak, agar ia tetap merasa dekat dengan orangtuanya.

2. Luangkan Waktu Lebih untuk Anak

Sama halnya ketika anak sakit fisik dan butuh kehadiran orangtua untuk merawatnya, menghadapi depresi pada anak pun demikian. Luangkanlah waktu lebih dari biasanya untuk anak. Hal ini berguna untuk mengetahui apa yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan anak.

Selain itu, meluangkan waktu bersama anak saat ia mengalami depresi juga dapat membantu meningkatkan suasana hatinya. Cobalah ajak anak melakukan aktivitas menyenangkan yang ia sukai, atau sekadar makan bersamanya.

Baca juga: Cyberbullying Dapat Menyebabkan Depresi Hingga Bunuh Diri

3. Lebih Peka Terhadap Perubahan Kondisi Anak

Orangtua harus bisa lebih peka terhadap perubahan kondisi yang dialami anak. Ketahui kapan anak mengalami gejala depresi dan dorong ia untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkan.

Jangan pernah mengabaikan gejala-gejala depresi yang ditunjukkan anak. Jika bingung, gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada psikolog klinis anak dan remaja, untuk memastikan apakah ada kemungkinan depresi dari gejala yang dialami anak.

4. Penuhi Kebutuhan Anak

Pastikan anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang setiap harinya, berolahraga teratur, dan tidur yang cukup. Jika ada obat-obatan yang diresepkan untuk anak, pastikan ia mengonsumsinya sesuai dosis dan anjuran.

5. Ajarkan Teknik Relaksasi

Penting juga untuk mengajari teknik relaksasi pada anak, untuk membantunya mengatasi gejala depresi yang menyerang. Beberapa teknik relaksasi yang dapat diajarkan ke anak adalah mindfulness, teknik pernapasan, visualisasi, dan relaksasi otot secara progresif (progressive muscle relaxation).

Bantu juga anak untuk memilah pemikiran negatif yang dialami dan mengubahnya menjadi pemikiran positif. Selalu beri pujian dan dukungan saat anak melakukan cara mengatasi depresi yang dialami atau saat anak mengalami kemajuan.

6. Jaga Diri Sendiri

Meski selalu hadir dan mencurahkan perhatian pada anak sangat penting, jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Menghadapi depresi pada anak dapat membuat orangtua ikut frustasi, tetapi penting bagi orangtua untuk bisa tetap sehat secara fisik dan mental.

Baca juga: Ciri dan Tanda Depresi yang Wajib Kamu Ketahui

Kenali Tanda-Tanda Depresi pada Anak Sedini Mungkin

Hal paling penting yang perlu dilakukan sebelum mencoba menghadapi depresi pada anak adalah mengenali tanda-tandanya. Terkadang, tanda-tanda depresi pada anak bisa berbeda-beda, dan hanya dianggap sebagai perubahan emosi yang normal di masa pertumbuhan.

Berikut ini beberapa tanda depresi pada anak yang perlu dikenali orangtua:

  • Sering ingin menyendiri dan tidak mau bermain dengan teman-teman.
  • Sering menangis atau berteriak-teriak.
  • Mudah kesal dan marah.
  • Nafsu makan terus menurun atau justru bertambah.
  • Berat badan menurun atau malah bertambah naik.
  • Sulit konsentrasi.
  • Sangat sensitif terhadap penolakan.
  • Sering bicara soal kematian atau bunuh diri.
  • Kurang tidur atau justru tidur secara berlebihan.
  • Merasa tidak berharga.
  • Sering kelelahan tanpa sebab yang jelas.

Jika anak mengalami tanda-tanda depresi tersebut, jangan tunda untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog klinis anak dan remaja. Semakin dini gejala depresi pada anak dikenali dan didiagnosis, maka penanganan bisa dilakukan dengan semakin mudah.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Depression in Children.
Kids Health. Diakses pada 2021. Depression.
Raising Children Network. Diakses pada 2021. Depression in children: 5-8 years.
WebMD. Diakses pada 2021. Child Depression: What Should Parents Do?
Young Minds UK. Diakses pada 2021. Supporting Your Child With Low Mood and Depression.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan