Detak Jantung Janin Normal berdasarkan Usia Kehamilan
“Detak jantung janin normal berada di kisaran 80 hingga 85 bpm. Angkanya akan terus mengalami peningkatan tiap harinya dan menurun di akhir kehamilan.”
Halodoc, Jakarta – Cara mengukur detak jantung janin normal adalah dengan menghitung jumlah detak jantung janin (bayi) per menit (BPM). Pengukuran ini membantu menentukan status kesehatan janin secara keseluruhan.
Pemantauan detak jantung janin normal selama kehamilan sudah menjadi fokus dokter dan bidan sejak 1800 silam,. Pada 1822, seorang dokter kandungan Prancis memberikan deskripsi tertulis pertama yang terperinci tentang detak jantung janin.
Hampir 100 tahun kemudian, mereka menemukan bahwa detak jantung yang lemah (bradikardia) mengindikasikan gawat darurat janin. Rata-rata detak jantung janin bervariasi, tergantung pada tahap kehamilan.
Detak Jantung Janin Normal
Detak jantung janin adalah istilah yang mengacu pada detak jantung bayi saat mereka masih berada di dalam rahim. Melalui ini, ibu dapat mengetahui informasi kesehatan janin selama masa kehamilan.
Adapun detak jantung janin normal berdasarkan usia kehamilannya, yakni:
1. Trimester Pertama
Jantung bayi mulai berkembang sekitar minggu kelima kehamilan. Pada tahap awal ini, jantung sudah mulai berdetak, tetapi lambat. Seminggu kemudian, detak jantung rata-rata adalah sekitar 110 bpm.
2. Trimester Kedua
Sekitar minggu kesembilan kehamilan, detak jantung meningkat yakni sekitar 140 hingga 170 bpm. Pada minggu ke-12, detak jantung jadi sedikit melambat.
Sepanjang sisa kehamilan, rata-rata detak jantung sekitar 110 hingga 160 bpm. Namun, angkat tersebut dapat bervariasi pada masing-masing bayi. Perbedaannya sekitar 5 hingga 25 denyut per menit.
3. Trimester Ketiga
Selama trimester ketiga, detak jantung janin terus berada di kisaran angka 110 hingga 160 bpm. Namun, angkanya cenderung menurun menurun dalam 10 minggu terakhir. Sebab, janin sudah mulai bergerak menuju panggul.
Detak jantung janin normal akan bervariasi sepanjang hari dan malam karena tingkat aktivitas bayi. Denyutnya cenderung meningkat saat mereka bergerak dan berkurang saat mereka tidur. Perubahan ini mirip dengan yang dialami oleh orang dewasa saat berolahraga dan beristirahat.
Detak Jantung Janin Abnormal
Detak jantung janin tidak normal biasanya terjadi ketika mereka bergerak di dalam kandungan. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan pada bayi atau ibu. Adapun beberapa kondisi pemicunya, yakni:
- Kecemasan.
- Peningkatan kadar gula darah.
- Dehidrasi.
- Demam.
- Infeksi.
- Sel darah merah rendah (anemia).
- Asupan obat atau kafein yang dikonsumsi oleh ibu hamil.
- Gangguan pada kelenjar tiroid.
Pemeriksaan yang dilakukan guna mengetahui masalah akan tergantung pada tahap kehamilan. Kamu bisa bertemu dengan dokter kandungan dan kebidanan untuk melakukan perawatan dan mendeteksi penyebab yang mendasari.
Mengetahui Detak Jantung Janin Normal Sendiri
Umumnya, detak jantung bayi diketahui melalui pemeriksaan USG transvaginal. Namun, ada satu cara yang bisa diterapkan guna memantau detak jantung janin di rumah, yakni dengan menggunakan alat bernama stetoskop.
Pertama-tama, siapkan alat tersebut. Kemudian letakkan alat di atas perut dan pantau detak jantung janin selama satu menit. Normalnya, bayi memiliki detak jantung sebanyak 80 hingga 85 bpm (denyut per menit).
Cara ini bisa dilakukan ketika kehamilan sudah menginjak usia 18 hingga 20 minggu. Adapun faktor yang memengaruhi detak jantung janin normal, yakni berat badan ibu, lokasi plasenta dan posisi bayi.
Stetoskop adalah yang yang bisa diperoleh dengan mudah di toko-toko perlengkapan kesehatan. Pastikan ibu membeli stetoskop dari Toko Kesehatan di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan produk berkualitas. Yuk, download Halodoc sekarang juga!