Diare pada Bayi, Ini Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Diare pada bayi adalah masalah umum dan ibu perlu paham penyebab, gejala, cara mengatasinya.

DAFTAR ISI
- Gejala Diare pada Bayi yang Perlu Diperhatikan
- Penyebab Diare pada Bayi yang Umum Terjadi
- Cara Mengatasi Diare pada Bayi di Rumah
- Kapan Harus ke Dokter?
- Mencegah Diare pada Bayi
- Produk Halodoc untuk Mengatasi Diare pada Bayi
- Pertanyaan Umum Seputar Diare pada Bayi
- Kesimpulan
Diare pada bayi adalah kondisi ketika bayi buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya dengan konsistensi tinja yang lebih cair.
Frekuensi BAB yang normal pada bayi bervariasi tergantung usia dan jenis makanannya. Namun, jika bayi BAB lebih dari 3 kali sehari dengan tinja yang encer, kemungkinan ia mengalami diare.
Diare pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus atau bakteri hingga alergi makanan. Penting untuk mengetahui penyebab diare pada bayi agar dapat memberikan penanganan yang tepat.
Gejala Diare pada Bayi yang Perlu Diperhatikan
Selain frekuensi BAB yang meningkat dan tinja yang lebih cair, ada beberapa gejala lain yang mungkin menyertai diare pada bayi:
- Demam
- Muntah
- Tidak nafsu makan
- Rewel dan gelisah
- Dehidrasi (ditandai dengan mulut kering, jarang buang air kecil, dan ubun-ubun cekung)
- Adanya darah atau lendir dalam tinja
Jika bayi menunjukkan gejala dehidrasi atau terdapat darah dalam tinja, segera bawa ke dokter.
Penyebab Diare pada Bayi yang Umum Terjadi
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan diare pada bayi, di antaranya:
- Infeksi Virus: Rotavirus adalah penyebab paling umum diare pada bayi dan anak-anak. Virus lain seperti adenovirus, calicivirus, dan astrovirus juga dapat menyebabkan diare.
- Infeksi Bakteri: Bakteri seperti Salmonella, Shigella, dan E. coli dapat menyebabkan diare, terutama pada bayi yang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
- Infeksi Parasit: Parasit seperti Giardia lamblia dan Cryptosporidium dapat menyebabkan diare, terutama pada bayi yang terpapar air yang terkontaminasi.
- Alergi Makanan: Beberapa bayi mungkin alergi terhadap makanan tertentu, seperti susu sapi, telur, atau kacang-kacangan, yang dapat menyebabkan diare.
- Intoleransi Laktosa: Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, yang dapat menyebabkan diare.
- Efek Samping Obat: Beberapa obat, seperti antibiotik, dapat membunuh bakteri baik dalam usus dan menyebabkan diare.
- Perubahan Pola Makan: Perubahan pola makan, seperti memperkenalkan makanan padat baru, juga dapat menyebabkan diare pada bayi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di seluruh dunia, dengan infeksi virus sebagai penyebab paling umum.
Cara Mengatasi Diare pada Bayi di Rumah
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare pada bayi di rumah:
- Berikan Cairan yang Cukup: Diare dapat menyebabkan dehidrasi, oleh karena itu penting untuk memberikan cairan yang cukup pada bayi. Berikan ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya. Jika bayi sudah lebih besar, berikan oralit atau larutan elektrolit untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
- Lanjutkan Pemberian Makan: Jangan menghentikan pemberian makan pada bayi. Lanjutkan memberikan ASI atau susu formula seperti biasa. Jika bayi sudah makan makanan padat, berikan makanan yang mudah dicerna seperti nasi, pisang, atau roti tawar. Hindari makanan yang tinggi gula atau lemak karena dapat memperburuk diare.
- Jaga Kebersihan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyiapkan makanan. Pastikan juga botol susu dan perlengkapan makan bayi selalu bersih.
- Probiotik: Pertimbangkan pemberian probiotik. Beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mempersingkat durasi diare pada bayi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa bayi ke dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Demam tinggi (lebih dari 38°C)
- Muntah terus-menerus
- Tinja berdarah atau mengandung lendir
- Tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, jarang buang air kecil, ubun-ubun cekung)
- Bayi sangat lemas atau tidak responsif
- Diare tidak membaik setelah 24 jam
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menekankan pentingnya penanganan diare yang cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi yang serius.
Mencegah Diare pada Bayi
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah diare pada bayi:
- Berikan ASI Eksklusif: ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi. Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
- Vaksinasi Rotavirus: Vaksinasi rotavirus dapat melindungi bayi dari infeksi rotavirus, penyebab paling umum diare pada bayi.
- Jaga Kebersihan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan makanan dan setelah mengganti popok bayi.
- Pastikan Makanan dan Minuman Bersih: Pastikan makanan dan minuman yang diberikan pada bayi bersih dan tidak terkontaminasi.
- Cuci Buah dan Sayuran: Cuci buah dan sayuran dengan bersih sebelum diberikan pada bayi.
- Masak Makanan dengan Matang: Masak makanan hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri atau virus yang mungkin ada.
Produk Halodoc untuk Mengatasi Diare pada Bayi
Halodoc menyediakan berbagai produk yang dapat membantu mengatasi diare pada bayi, antara lain:
- Oralit: Larutan oralit membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare. Tersedia berbagai merek oralit dengan rasa yang disukai anak-anak.
- Probiotik: Suplemen probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus dan mempercepat pemulihan dari diare.
- Kaolin Pectin: Kaolin-pectin berfungsi sebagai adsorben dan emolien sehingga mampu mengikat racun/toksin dari bakteri yang ada di saluran pencernaan. Obat ini juga bisa mengurangi frekuensi buang air besar dan memperbaiki konsistensi feses yang encer.
Pertanyaan Umum Seputar Diare pada Bayi
1. Apakah diare pada bayi selalu berbahaya?
Tidak selalu. Diare ringan umumnya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera bawa ke dokter.
2. Bolehkah memberikan obat antidiare pada bayi?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat antidiare pada bayi. Beberapa obat antidiare tidak aman untuk bayi.
3. Apa yang harus dilakukan jika bayi menolak minum oralit?
Coba berikan oralit sedikit demi sedikit dengan sendok atau pipet. Jika bayi tetap menolak, konsultasikan dengan dokter.
Hubungi Dokter Ini Terkait Kesehatan Si Kecil
Jika Si Kecil mengalami gejala diare yang tak kunjung membaik atau butuh saran seputar tumbuh kembangnya, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc telah berpengalaman lebih dari 10 tahun serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut ini daftar dokter di Halodoc yang dapat dihubungi:
1. dr. Gracia Deswita Natalya Fau, Sp.A

Ibu bisa berkonsultasi dengan dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A, seorang alumnus Universitas Pembangunan Nasional Veteran tahun 2001 dan Universitas Sam Ratulangi tahun 2019.
Saat ini, ia berpraktik di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan nomor STR NF00001258862222.
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A mampu memberikan saran seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Selain itu, ibu juga bisa bertanya padanya seputar perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas, serta bayi lahir kecil dan prematur.
2. dr. Lingga Pradipta Sp.A

Dokter spesialis lainnya yang bisa ibu hubungi adalah dr. Lingga Pradipta Sp.A, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 2011 dan Universitas Hassanuddin tahun 2021.
Ia telah tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dengan nomor STR 7311201321144020 dan kini menjalani praktik di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dengan pengalaman selama 11 tahun, dr. Lingga Pradipta Sp.A dapat ibu percayai untuk memberikan tips seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Ia juga mampu memberikan layanan konsultasi seputar nafsu makan dan nutrisi anak, perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, jantung anak, kesehatan remaja, serta bayi lahir kecil dan prematur.
Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Lingga Pradipta Sp.A mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!
Kesimpulan
Diare pada bayi adalah masalah umum yang dapat diatasi dengan penanganan yang tepat. Pastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup, lanjutkan pemberian makan, dan jaga kebersihan.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera bawa ke dokter.
Konsultasikan dengan dokter anak di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.


