Diet yang Tepat Hindari Remaja dari Gangguan Kesehatan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Agustus 2020
Diet yang Tepat Hindari Remaja dari Gangguan KesehatanDiet yang Tepat Hindari Remaja dari Gangguan Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Tentunya semua akan melewati masa yang dikenal sebagai masa remaja. Masa remaja nyatanya akan dialami pada saat seseorang memasuki usia 12 tahun hingga 21 tahun. Tentunya, pada masa ini orangtua tetap perlu memberikan perhatian pada anak agar kondisi kesehatan fisik maupun mental anak tetap terjaga dengan baik. Berbagai masalah kerap dialami oleh anak saat melewati masa remaja, salah satunya adalah bentuk tubuh maupun penampilan yang terkait langsung dengan masalah berat badan.

Baca juga: Inilah Makanan Sehat untuk Tumbuh Kembang Remaja

Kenaikan berat badan maupun penurunan berat badan terkadang menjadi hal yang cukup penting bagi anak pada masa remaja. Berbagai cara mereka lakukan untuk mendapatkan citra tubuh yang sesuai dengan keinginannya, salah satunya adalah dengan melakukan diet. Tidak ada salahnya orangtua ketahui beberapa diet yang tepat bagi para remaja, agar mereka terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang mengintai pada masa tumbuh kembangnya.

Diet yang Tepat Bagi Remaja

Memasuki usia remaja nyatanya tubuh masih terus bertumbuh dan berkembang, sehingga kebutuhan nutrisi masih perlu dipenuhi dengan baik. Pertumbuhan fisik pada remaja memerlukan berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh dengan pola makan seimbang dan sehat. Ada beberapa nutrisi yang sebaiknya dipenuhi oleh para remaja untuk proses tumbuh kembang, seperti vitamin D, kalsium, dan juga zat besi.

Melansir The National Health Service UK, bagi para remaja yang cukup memperhatikan masalah berat badan, baik kelebihan maupun kekurangan berat badan, sebaiknya lakukan diet yang sehat dengan memerhatikan pola makan dan kandungan nutrisi yang dikonsumsi. Sebaiknya hindari melakukan diet dengan melewatkan sarapan atau mengurangi porsi makan sehingga membuat kamu merasa lapar, kondisi ini tidak akan berhasil membuat berat badan menjadi normal, bahkan kamu dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan pada saat proses tumbuh kembang.

Nyatanya, para remaja yang membatasi asupan makanannya justru akan semakin meningkatkan berat badan karena tubuh secara otomatis akan menyimpan cadangan makanan untuk energi saat kamu melakukan proses diet yang salah. Melansir dari University of Rochester Medical Center, ada beberapa pola makan yang bisa dilakukan oleh para remaja terkait masalah berat badan yang dialami, seperti:

  1. Mengonsumsi makanan sehat sebanyak 3 kali sehari.
  2. Membatasi asupan gula tambahan, pemanis buatan, dan lemak jahat pada tiap makanan yang dikonsumsi. Namun, sebaiknya jangan hilangkan seluruh asupan lemak untuk tubuh. Nyatanya, untuk perkembangan otak yang optimal, seorang remaja membutuhkan 50–90 gram lemak per hari hingga usia 26 tahun. Ibu dapat penuhi asupan lemak baik untuk anak dengan memberikan makanan berupa ikan salmon, alpukat, dan juga telur.
  3. Penuhi kebutuhan air putih setiap harinya.
  4. Mengonsumsi makan sehat untuk camilan, seperti buah, sayur, atau kacang-kacangan.

Baca juga: Remaja Juga Butuh Nutrisi, Ini Penjelasannya

Itulah beberapa cara diet sehat yang bisa dilakukan para remaja untuk mengatasi masalah berat badan yang dialaminya. Jangan ragu untuk bertanya pada ahli gizi maupun dokter mengenai diet yang tepat bagi para remaja. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai pola makan yang tepat bagi anak untuk mengatasi masalah berat badan yang dihadapinya.

Gangguan Kesehatan yang Dapat Dialami Akibat Pola Diet yang Salah

Tentunya, beragam gangguan kesehatan dapat dialami oleh para remaja akibat pola diet yang salah. Melansir jurnal dari Paediatrics Child Health, meskipun diet dapat membuat perubahan positif bagi para remaja, tetapi orangtua juga perlu mempertimbangkan kemungkinan dampak negatif yang akan dialami para remaja akibat pola diet yang salah.

Hal ini disebabkan kebanyakan para remaja melakukan diet tanpa pola yang sehat dan tidak terstruktur. Kondisi ini mengakibatkan konsekuensi negatif bagi para remaja. Diet yang salah dapat menyebabkan para remaja kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang

Tidak hanya itu, bagi para remaja wanita, kesalahan pola diet yang dilakukan dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi atau masa menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, risiko jangka panjang akibat pola diet yang salah dapat dialami oleh para remaja, seperti mengalami osteopenia dan juga osteoporosis.

Selain memengaruhi kondisi kesehatan fisik, pola diet yang salah pun dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental pada remaja. Diet yang gagal dilakukan dapat membuat para remaja kerap mengalami stres dan juga depresi. Bahkan, proses diet yang gagal dilakukan dapat membuat seorang remaja mengalami gangguan pola makan, seperti bulimia nervosa dan anoreksia. 

Baca juga: Gangguan Makan pada Remaja, Ini Tips Mengatasinya

Untuk itu, peran orangtua sangat penting untuk mendampingi anak dalam masa tumbuh kembang, sehingga anak dapat tampil dengan percaya diri sesuai dengan citra tubuh. Tidak hanya itu, memberikan anak asupan makanan yang sehat bergizi juga dapat menghindari mereka dari masalah berat badan, sehingga anak terhindar melakukan proses diet yang salah. Segera dampingi anak untuk mengunjungi rumah sakit terdekat untuk mengetahui pola makan yang tepat bagi anak agar masalah berat badan yang dialaminya dapat diatasi dengan baik.


Referensi:
Paediatrics Child Health. Diakses pada 2020. Dieting in Adolescence.
The National Health Service UK. Diakses pada 2020. Healthy Eating for Teens.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2020. Healthy Eating During Adolescence.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan