• Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • Digemari Banyak Orang, Inilah Bahaya Rokok Elektrik
  • Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • Digemari Banyak Orang, Inilah Bahaya Rokok Elektrik

Digemari Banyak Orang, Inilah Bahaya Rokok Elektrik

Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli : 26 November 2019
Digemari Banyak Orang, Inilah Bahaya Rokok ElektrikDigemari Banyak Orang, Inilah Bahaya Rokok Elektrik

Halodoc, Jakarta – Tidak peduli bagaimana metode pengisapannya, nikotin sangat berbahaya bagi tubuh. Rokok elektrik mengandung nikotin serta bahan kimia lain yang diketahui merusak kesehatan. Sebagai contoh, pengguna berisiko mengekspos sistem pernapasan mereka terhadap bahan kimia yang berpotensi berbahaya dalam rokok elektrik. 

Rokok elektrik adalah perangkat yang memanaskan cairan ke aerosol, yaitu tabung yang akhirnya dihirup oleh perokok. Cairan ini biasanya mengandung nikotin, perasa di dalamnya, dan zat tambahan lainnya. Nikotin dalam rokok elektrik biasa membuat ketagihan. Selengkapnya mengenai rokok elektrik baca di bawah iini!

Bahaya di Balik Tren Rokok Elektrik

Selain nikotin, rokok elektrik apat mengandung bahan berbahaya yang berpotensi mengganggu kesehatan penggunanya, bahan-bahan tersebut termasuk:

Baca juga: Beda dengan Kretek, Ini Bahaya Rokok Elektrik

  1. Partikel ultrafine yang dapat dihirup dalam-dalam ke paru-paru.

  2. Bahan lain seperti diacetyl, bahan kimia yang terkait dengan penyakit paru-paru serius.

  3. Senyawa organik yang mudah menguap.

  4. Logam berat, seperti nikel, timah, dan timah.

Bahan-bahan yang diuraikan di atas, sangat dapat mengganggu perkembangan otak, terutama pengguna remaja. Sebagai informasi, perkembangan otak dimulai selama pertumbuhan janin di dalam rahim dan berlanjut hingga masa kanak-kanak dan berakhir di usia sekitar 25 tahun. 

Paparan nikotin selama masa remaja dan dewasa muda dapat menyebabkan kecanduan dan membahayakan otak yang sedang berkembang. Inilah alasan mengapa penggunaan rokok elektrik tidak jauh lebih baik ketimbang rokok konvensional.

Informasi lebih lengkap mengenai bahaya rokok elektrik tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Merokok merupakan penyebab utama penyakit dan kematian dini di Amerika Serikat. Meskipun kebiasaan merokok mengalami penurunan, tetapi kembali mendapat popularitas melalui penggunaan rokok elektrik. Terlepas dari media konsumsinya, produk tembakau mengandung bahan kimia berbahaya dan racun yang memiliki risiko kesehatan. 

Baca juga: Kualitas Udara yang Buruk Bisa Sebabkan Kanker Paru

Bahan kimia dan racun dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker. Pada tahun 2019, sebuah wabah terjadi di Amerika Serikat dikarenakan penyakit paru-paru serius terkait penggunaan rokok elektrik. 

Penyebab spesifik wabah ini belum diketahui sampai sekarang. Apakah dikarenakan mediumnya atau bahan di dalam rokok elektrik tersebut. Karenanya, banyak lembaga kesehatan menyarankan untuk  semua orang dalam segala rentang usia untuk tidak menggunakan rokok elektrik.

Banyak orang mungkin beralih ke rokok elektrik sebagai cara untuk berhenti merokok di mana ada juga yang pada akhirnya bisa untuk berhenti merokok. Meski begitu, rokok elektrik tidak akan pernah dianggap sebagai pilihan pertama untuk berhenti merokok. Ini mengingat risiko dan sejauh mana rokok elektrik menjadi penyebab wabah penyakit paru-paru di era kekinian saat ini.

Asap rokok elektrik mengandung banyak senyawa beracun yang juga ditemukan dalam rokok. Ini termasuk karbon monoksida, logam berat, dan bahan kimia yang terkait dengan kanker. Kanker yang terkait dengan racun dan bahan kimia adalah:

  1. Kanker paru-paru.
  2. Kanker perut.
  3. Kanker kandung kemih.
  4. Kanker kerongkongan.

Kondisi lain yang terkait dengan racun dan bahan kimia termasuk:

  1. Penyakit jantung.
  2. Penyakit pernapasan seperti emfisema yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Biasanya, sesi merokok rokok elektrik berlangsung hingga 1 jam. Ini membuat orang terpapar pada tingkat racun yang lebih tinggi daripada rokok konvensional. Berbagi rokok elektrik juga dapat meningkatkan risiko penyakit menular apalagi jika orang tersebut tidak membersihkan perangkat rokok dengan benar.

Referensi:

E-cigarettes.surgeongeneral.gov. Diakses pada 2019. The Facts on e-cigarette.
Cancer.net. Diakses pada 2019. Health Risks of E-cigarettes, Smokeless Tobacco, and Waterpipes.