Fenomena Pareidolia, Terlihatnya Bentuk Wajah atau Sosok pada Benda Mati
“Pareidolia membuat seseorang seolah-olah melihat bentuk wajah pada benda yang ditemui.”

DAFTAR ISI
- Apa Itu Pareidolia dan Penyebabnya
- Dampak Pareidolia Terhadap Persepsi Visual dan Mental
- Apa Kata Studi tentang Pareidolia?
Pernahkah kamu melihat wajah di awan, permukaan batu, atau bahkan di pagar kayu? Fenomena ini dikenal dengan nama pareidolia.
Pareidolia merupakan kondisi di mana otak manusia cenderung melihat pola atau objek yang dikenali, seperti wajah, dalam objek yang sebenarnya tidak memiliki bentuk tersebut.
Fenomena ini bukan hal yang langka dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan alam, objek buatan, hingga dalam seni.
Meskipun sering dianggap sebagai hal yang lucu atau menarik, faktanya pareidolia memiliki dampak yang besar terhadap cara kita memproses visual, serta dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Yuk, cari tahu lebih lanjut bagaimana fenomena ini dapat memengaruhi persepsi visual serta kesehatan mental kita pada artikel berikut ini!
Apa Itu Pareidolia dan Penyebabnya
Pareidolia adalah kecenderungan otak manusia untuk melihat pola atau objek yang dikenali dalam benda-benda yang sebenarnya tidak mengandung pola tersebut.
Biasanya, pola yang paling umum dikenali adalah wajah manusia. Misalnya, ketika seseorang melihat pola pada awan atau bentukan buih kopi yang tampak seperti wajah.
Hal ini terjadi karena otak manusia memiliki sistem yang sangat peka terhadap wajah, sebagai bagian penting dalam pengenalan sosial.
Penyebab dari pareidolia berhubungan erat dengan cara otak manusia berfungsi dalam memproses informasi visual. Otak kita dilatih untuk mencari dan mengenali pola, agar bisa mengidentifikasi ancaman atau peluang dalam kehidupan sehari-hari.
Wajah, khususnya, adalah objek yang sangat penting dalam kehidupan sosial kita. Alhasil, otak kita sangat sensitif terhadap bentuk-bentuk yang mirip wajah.
Kondisi ini membuat kita jadi lebih sering melihat wajah dalam objek yang tidak memiliki fitur wajah sama sekali.
Selain itu, kamu juga perlu tahu, 4 Penyebab Munculnya Halusinasi Penglihatan.
Ciri-Ciri Pareidolia
1. Melihat wajah atau bentuk familiar di objek acak (seperti awan, batu, atau objek lainnya).
2. Menyadari pola atau bentuk yang tampak seperti objek nyata, meskipun tidak ada bentuk tersebut secara fisik.
3. Reaksi emosional, seperti rasa senang atau takut terhadap gambar yang ditemukan.
Dampak Pareidolia Terhadap Persepsi Visual dan Mental
Pareidolia dapat memengaruhi cara kita melihat dunia dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Bahkan tak jarang, kondisi ini juga memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul dari fenomena ini:
1. Membuat diri lebih peka terhadap pola tertentu
Pareidolia memungkinkan otak dengan cepat mengenali pola atau bentuk yang tampaknya familiar, seperti wajah. Meskipun objek tersebut tidak benar-benar memiliki wajah.
Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi situasi atau ancaman dengan lebih cepat.
Namun, terkadang kondisi ini juga bisa menyebabkan persepsi yang salah, terutama saat otak “melihat” hal-hal yang tidak ada.
2. Membuat seseorang lebih terhubung dengan lingkungan
Mengapa kita lebih mudah melihat wajah manusia dalam benda yang tidak jelas?
Hal ini terjadi karena otak kita dirancang untuk mengidentifikasi wajah sebagai cara untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara sosial.
Dalam beberapa situasi, hal tersebut dapat memperkuat ikatan emosional atau rasa keterhubungan dengan lingkungan.
Namun, terkadang kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang merasa terlalu “terhubung” dengan hal-hal yang sebenarnya tidak memiliki hubungan emosional.
3. Gangguan pada pengalaman visual
Pareidolia juga dapat menyebabkan gangguan dalam cara kita memproses objek atau lingkungan sekitar.
Misalnya, seseorang yang sering melihat wajah dalam benda-benda biasa bisa merasa kebingungan atau khawatir mengenai persepsi visualnya.
Hal ini mungkin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, namun dapat mempengaruhi rasa aman atau kenyamanan mereka.
Bahkan terkadang, kondisi ini membuat tubuh menjadi lebih aktif dan waspada, meski tidak ada ancaman dari sekitar.
4. Memicu gangguan mental
Dalam beberapa kasus, pareidolia bisa menyebabkan gangguan mental. Contohnya seperti ketakutan, kecemasan, hingga depresi.
Misalnya saja, ketika seseorang sering kali melihat wajah yang tampak marah atau menakutkan di objek di sekitarnya, hal ini bisa mempengaruhi kondisi mental mereka.
Fenomena ini, meskipun tidak selalu berbahaya, dapat memicu perasaan cemas, tertekan, atau takut yang memengaruhi kondisi emosional.
Apabila pareidolia sampai memicu kecemasan dan depresi, psikiater mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi kondisi ini.
Ada beberapa obat yang kerap diresepkan oleh psikiater. Informasi lebih lengkap, bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: Ini 7 Rekomendasi Obat Penenang yang Aman atas Anjuran Dokter.
Obat-obatan tersebut bisa kamu dapatkan di Toko Kesehatan Halodoc dengan resep dokter.
Cari tahu selengkapnya, berikut ini 15 Gejala yang Timbul dari Gangguan Kecemasan.
Apa Kata Studi tentang Pareidolia?
Studi berjudul Pareidolia in a Built Environment as a Complex Phenomenological Ambiguous Stimuli yang dipublikasikan oleh International Journal of Environmental Research and Public Health (2022) menyebut bahwa, kepekaan terhadap pareidolia bersifat spontan dan dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin.
Contohnya yaitu, perempuan lebih mudah mengidentifikasi wajah pada benda, jika dibandingkan dengan laki-laki.
Di sisi lain, stres kerja dan faktor gaya hidup (kecanduan merokok, minum minuman beralkohol, dan penggunaan obat-obatan) juga memengaruhi kepekaan seseorang terhadap pareidolia.
Fenomena ini bisa membuat seseorang merasa senang, tetapi lebih sering memicu rasa takut dan depresi.
Faktanya, pareidolia adalah fenomena yang unik dan menarik, namun bisa berdampak pada cara kita melihat dunia dan mempengaruhi kesejahteraan mental.
Meskipun pada umumnya tidak berbahaya, jika kamu merasa bahwa pareidolia mulai mengganggu aktivitas atau kesehatan mental, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Mereka dapat membantu kamu memahami fenomena ini lebih dalam dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental.
Konsultasi psikolog dan psikiater kini lebih mudah melalui Halodoc. Chat dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Psychological Science, 2019. Diakses pada 2025. The Brain and Pareidolia: How We See Faces.
NeuroImage, 2021. Diakses pada 2025. Visual Processing and Pattern Recognition: The Role of Pareidolia.
Healthline. Diakses pada 2025. What Is Pareidolia?
International Journal of Environmental Research and Public Health. Diakses pada 2025. Pareidolia in a Built Environment as a Complex Phenomenological Ambiguous Stimuli.
Frequently Asked Questions
1. Apa dampak dari pareidolia?
Pareidolia dapat menyebabkan perasaan bahagia atau ketakutan, tergantung pada objek yang terlihat. Dalam beberapa kasus, pareidolia bisa memengaruhi persepsi mental seseorang, menciptakan rasa cemas atau stres.
2. Apakah pareidolia normal?
Ya, pareidolia adalah fenomena yang normal dan sering terjadi. Banyak orang mengalami hal ini, seperti melihat wajah di awan atau benda mati lainnya.