Advertisement

Fungsi Tulang Atas Manusia dan Gangguan yang Bisa Terjadi

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   11 September 2025

Fungsi tulang atas manusia amat krusial karena menjaga struktur dan keseimbangan tubuh.

Fungsi Tulang Atas Manusia dan Gangguan yang Bisa TerjadiFungsi Tulang Atas Manusia dan Gangguan yang Bisa Terjadi

DAFTAR ISI

  1. Fungsi Tulang Atas Manusia
  2. Mengenal Anatomi Tulang Atas
  3. Gangguan yang Bisa Terjadi pada Tulang Atas
  4. Studi Tentang Gangguan pada Tulang (Osteoporosis)
  5. Diagnosis Gangguan Tulang Atas
  6. Opsi Pengobatan untuk Masalah Tulang Atas
  7. Pencegahan Gangguan pada Tulang Atas
  8. Kapan Harus ke Dokter?

Tulang atas manusia adalah salah satu bagian penting dari sistem kerangka. Bagian ini mendukung struktur tubuh, melindungi organ vital, dan memungkinkan gerakan tubuh. 

Tulang atas meliputi tulang-tulang yang terdapat di lengan atas hingga bahu, seperti tulang humerus, klavikula (clavicle), dan skapula (scapula). Mari simak fungsi dari bagian tulang atas manusia!

Fungsi Tulang Atas Manusia

Tulang atas memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

Mendukung struktur tubuh

Tulang atas, khususnya tulang humerus, berfungsi sebagai pilar utama yang menopang lengan. 

Jenis tulang ini memberikan kekuatan dan stabilitas, sehingga tubuh mampu menjaga postur dan keseimbangan.

Mobilitas dan gerakan

Tulang atas bekerja sama dengan sendi bahu dan otot-otot sekitarnya untuk memberikan rentang gerak yang luas.

Fungsi ini membuat tubuh mampu mengangkat, memutar, atau mendorong, untuk menunjang aktivitas sehari-hari. 

Simak informasi lain tentang Apa itu Sendi Tulang? Gangguan dan Pemeriksaan Kesehatan yang perlu dilakukan.

Perlindungan organ vital

Tulang klavikula dan skapula membantu melindungi organ-organ penting di sekitar dada dan bahu, seperti paru-paru dan pembuluh darah besar.

Posisinya yang strategis, membuat tulang ini mampu menjaga organ-organ tersebut dari cedera.

Penopang jaringan lunak

Tulang atas menjadi tempat melekatnya otot-otot besar seperti deltoid, pectoralis major, dan biceps brachii.

Fungsi ini memungkinkan otot bekerja secara efisien untuk mendukung gerakan dan kekuatan tubuh.

Produksi sel darah

Sama seperti tulang lainnya, tulang humerus memiliki sumsum tulang yang berperan dalam memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Fungsi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan darah dan sistem kekebalan tubuh.

Reservoir mineral

Tulang atas menyimpan mineral penting seperti kalsium dan fosfor.

Mineral-mineral ini dilepaskan ke dalam aliran darah sesuai kebutuhan tubuh untuk menjaga keseimbangan kimia dan fungsi fisiologis lainnya.

Mengenal Anatomi Tulang Atas

Tulang atas atau humerus adalah tulang terpanjang di lengan atas, membentang dari bahu hingga siku. Secara anatomi, tulang ini terdiri dari beberapa bagian utama:

  • Kepala Humerus: Bagian bulat di ujung proksimal (dekat bahu) yang berartikulasi dengan tulang belikat (skapula) membentuk sendi bahu.
  • Leher Anatomi: Daerah yang sedikit menyempit di bawah kepala humerus.
  • Tuberkulum Mayor dan Minor: Tonjolan tulang tempat perlekatan otot-otot penting bahu seperti rotator cuff.
  • Leher Bedah: Area yang lebih rentan patah, terletak di bawah tuberkulum.
  • Batang Humerus (Diafisis): Bagian tengah tulang yang panjang dan silindris.
  • Epikondilus Medial dan Lateral: Tonjolan tulang di ujung distal (dekat siku) tempat perlekatan otot-otot lengan bawah.
  • Kondilus: Bagian ujung distal yang berartikulasi dengan tulang ulna dan radius membentuk sendi siku.

Struktur kompleks ini memungkinkan berbagai gerakan pada lengan dan bahu, serta memberikan kekuatan dan stabilitas pada ekstremitas atas.

Gangguan yang Bisa Terjadi pada Tulang Atas

Terdapat berbagai gangguan yang bisa memengaruhi fungsi tulang atas, baik akibat cedera maupun kondisi medis tertentu.

Berikut adalah beberapa gangguan yang umum terjadi:

Fraktur (patah tulang)

Fraktur pada tulang humerus, klavikula, atau skapula dapat terjadi akibat benturan keras, kecelakaan, atau jatuh. 

Gejalanya meliputi nyeri hebat, pembengkakan, dan keterbatasan gerak. Penanganan biasanya melibatkan pemasangan gips, penggunaan penyangga, atau hingga operasi.

Dislokasi bahu

Dislokasi terjadi ketika kepala tulang humerus keluar dari soketnya di sendi bahu. Gangguan ini sering disebabkan oleh trauma fisik atau gerakan mendadak. 

Dislokasi memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan jaringan lunak di sekitar sendi.

Mengalami gejala dislokasi? Ini Rekomendasi Dokter Ortopedi di Halodoc yang bisa bentu perawatannya.

Osteoporosis

Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kondisi ini dapat memengaruhi tulang atas, terutama pada individu yang sudah berusia lanjut.

Untuk mencegah osteoporosis, kamu perlu memenuhi asupan kalsium, rajin olahraga, dan suplemen vitamin D.

Tendinitis

Peradangan pada tendon yang melekat pada tulang atas, seperti tendon biceps atau rotator cuff, dapat menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak.

Kondisi ini sering dipicu oleh aktivitas berulang atau cedera olahraga.

Bursitis

Bursitis adalah peradangan pada bursa, kantong berisi cairan yang melindungi sendi bahu. 

Gejala utamanya meliputi nyeri, pembengkakan, dan kesulitan menggerakkan lengan. Perawatannya meliputi istirahat, kompres es, dan penggunaan obat antiinflamasi.

Sindrom impingement bahu

Kondisi ini terjadi ketika tendon atau jaringan lunak terjepit di antara tulang-tulang bahu, sehingga menyebabkan rasa sakit dan kesulitan bergerak.

Sindrom ini sering dialami oleh atlet atau individu yang sering melakukan gerakan di atas kepala.

Infeksi tulang (osteomielitis)

Infeksi bakteri pada tulang atas bisa merusak jaringan tulang. Kondisi ini jarang terjadi tetapi bersifat serius.

Alhasil, kondisi ini harus diobati dengan antibiotik atau bahkan operasi untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi.

Tumor tulang

Meskipun jarang, tumor baik yang jinak maupun ganas dapat memengaruhi tulang atas.

Supaya lebih waspada, ketahui informasi lain tentang Tumor Tulang – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya.

Gejalanya meliputi nyeri kronis, pembengkakan, dan kelemahan pada lengan. Diagnosis dini sangatlah penting untuk meningkatkan peluang penyembuhan.

Patah tulang humerus

Kondisi ini terjadi ketika tulang lengan atas mengalami retak atau pecah akibat cedera, tekanan berlebih, atau kondisi medis tertentu seperti osteoporosis.

Gejalanya meliputi, nyeri hebat di lengan atas, pembengkakan dan memar di sekitar area patah dan perubahan bentuk tulang lengan (deformitas).

Patah tulang juga menyebabkan fungsi lengan hilang atau kesulitan mengangkat lengan.

Kondisi ini bisa ditangani dengan pemasangan gips atau brace untuk menjaga tulang tetap pada posisi yang benar dalam kasus patah ringan.

Operasi dengan pemasangan pin atau plat logam juga bisa dilakukan jika patahannya parah dan tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

Fisioterapi setelah pemulihan sangat perlu untuk mengembalikan kekuatan dan mobilitas lengan.

Frozen shoulder (adhesive capsulitis)

Frozen shoulder adalah kondisi di mana sendi bahu menjadi kaku dan nyeri, mengakibatkan keterbatasan gerakan.

Penyebabnya bisa karena mobilisasi bahu dalam waktu lama, misalnya setelah operasi atau patah tulang.

Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit tiroid juga bisa meningkatkan risiko peradangan di sendi bahu.

Cedera bahu yang menyebabkan peradangan pada kapsul sendi bahu juga merupakan penyebab umum.

Saat mengalami frozen shoulder, pengidapnya bisa mengalami nyeri dan kaku pada bahu.

Lengan juga sulit diangkat atau digerakan, terutama ke belakang atau ke samping.

Lambat laun, mobilitas bahu berkurang secara bertahap hingga menjadi sangat terbatas.

Penanganan frozen shoulder bisa dengan fisioterapi, pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), suntikan kortikosteroid atau manipulasi bahu di bawah anestesi.

Studi Tentang Gangguan pada Tulang (Osteoporosis)

Penelitian yang dipublikasikan dalam Universa Medicina, menjelaskan tentang osteoporosis, penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. 

Untuk mendiagnosis dan memantau osteoporosis, biasanya dilakukan pemeriksaan kepadatan mineral tulang atau bone mineral density (BMD).

Namun, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melihat perubahan.

Penelitian ini mengusulkan penggunaan analisis penanda tulang sebagai alternatif yang lebih cepat.

Penanda tulang ini adalah zat-zat yang dilepaskan oleh sel-sel pembentuk dan perombak tulang. 

Dengan mengukur kadar penanda tulang seperti alkaline phosphatase, osteocalcin, P1-NP, dan ß-CrossLaps, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih cepat tentang kondisi tulang seseorang.

Diagnosis Gangguan Tulang Atas

Diagnosis gangguan tulang atas melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa rentang gerak, stabilitas, dan adanya nyeri tekan pada bahu dan lengan atas.
  • Pemeriksaan Radiologi:
    • Rontgen: Digunakan untuk mendeteksi patah tulang, dislokasi, atau kelainan tulang lainnya.
    • MRI (Magnetic Resonance Imaging): Digunakan untuk mengevaluasi jaringan lunak seperti tendon, ligamen, dan otot di sekitar bahu. MRI juga dapat membantu mendeteksi tumor tulang.
    • CT Scan (Computed Tomography Scan): Digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang tulang dan sendi, terutama jika terdapat patah tulang kompleks.
  • Pemeriksaan Tambahan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan seperti elektromiografi (EMG) untuk mengevaluasi fungsi saraf.

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang dialami.

Opsi Pengobatan untuk Masalah Tulang Atas

Pengobatan untuk gangguan tulang atas bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa opsi pengobatan meliputi:

  • Terapi Konservatif:
    • Istirahat: Menghindari aktivitas yang memperburuk gejala.
    • Es: Mengompres area yang terkena dengan es untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
    • Obat-obatan: Penggunaan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen, serta obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat kortikosteroid.
    • Fisioterapi: Latihan untuk memperkuat otot-otot di sekitar bahu dan meningkatkan rentang gerak.
  • Tindakan Medis:
    • Reduksi Dislokasi: Mengembalikan kepala humerus ke posisi yang benar pada sendi bahu.
    • Operasi: Mungkin diperlukan untuk mengatasi patah tulang yang parah, kerusakan tendon atau ligamen, atau tumor tulang. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada kondisi yang mendasari.
    • Suntikan Kortikosteroid: Suntikan kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada kondisi seperti tendinitis atau bursitis.

Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menjalani rehabilitasi yang tepat untuk memastikan pemulihan yang optimal.

Pencegahan Gangguan pada Tulang Atas

Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah gangguan pada tulang atas, termasuk:

  • Menjaga Kekuatan dan Fleksibilitas Otot: Latihan teratur untuk memperkuat otot-otot bahu dan lengan, serta peregangan untuk menjaga fleksibilitas.
  • Menggunakan Teknik yang Benar saat Berolahraga: Memastikan postur dan teknik yang benar saat melakukan aktivitas fisik atau olahraga untuk menghindari cedera.
  • Menghindari Penggunaan Berlebihan: Hindari aktivitas yang melibatkan gerakan berulang atau mengangkat beban berat secara berlebihan.
  • Mengonsumsi Makanan Sehat: Memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup untuk menjaga kesehatan tulang. Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu, sayuran hijau, dan ikan.
  • Menghindari Merokok: Merokok dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, risiko mengalami gangguan pada tulang atas dapat diminimalkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri hebat pada bahu atau lengan atas yang tidak membaik dengan istirahat dan obat pereda nyeri.
  • Keterbatasan gerakan pada bahu atau lengan.
  • Deformitas (perubahan bentuk) pada lengan atas.
  • Kemerahan, bengkak, atau demam di sekitar bahu.
  • Adanya riwayat trauma atau cedera pada bahu atau lengan atas.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.

Jika kamu mengalami gangguan pada bagian ini, hubungi dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi di Halodoc saja. 

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. The Humerus Bone: Anatomy, Breaks, and Function.
WebMD.  Diakses pada 2025.  Scapula: What to Know.
Universa Medicina. Diakses pada 2025. Peran pertanda tulang dalam serum pada tatalaksana osteoporosis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Clavicle (Collarbone).

FAQ

1. Apakah fungsi dari tulang?

Tulang memiliki beberapa fungsi utama dalam tubuh, yaitu:

  • Mendukung tubuh dan memberi bentuk.
  • Melindungi organ dalam, seperti otak, jantung, dan paru-paru.
  • Membantu pergerakan dengan bekerja sama dengan otot.
  • Menyimpan mineral, seperti kalsium dan fosfor.
  • Memproduksi sel darah dalam sumsum tulang.

2. Apa fungsi dari tulang pengumpil?

Tulang pengumpil (radius) adalah salah satu tulang di lengan bawah yang berfungsi untuk:

  • Membantu pergerakan tangan dan pergelangan tangan.
  • Menopang lengan bawah saat mengangkat atau menggenggam benda.
  • Bekerja sama dengan tulang hasta (ulna) dalam gerakan rotasi tangan.

3. Apa fungsi dari tulang dada?

Tulang dada (sternum) berfungsi untuk:

  • Melindungi organ vital, seperti jantung dan paru-paru.
  • Menjadi tempat melekatnya tulang rusuk, membentuk rongga dada.
  • Membantu dalam proses pernapasan, dengan mendukung gerakan tulang rusuk saat bernapas.