Gaya Hidup Sehat yang Dianjurkan untuk Pengidap HIV

Halodoc, Jakarta – Didiagnosis HIV memang dapat mengubah hidup seseorang. Kalau kamu salah satu orang yang terdiagnosis HIV, memiliki HIV bukanlah akhir dari segalanya. Kamu justru harus lebih semangat lagi menjalani gaya hidup yang lebih sehat dari sebelumnya. Dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, kualitas hidup kamu pun bisa semakin meningkat.
Salah satu tujuan utama menjalani gaya hidup sehat adalah mencegah penyakit ini tidak berkembang menjadi AIDS. Seperti diketahui, HIV yang sudah memasuki tahap AIDS bisa lebih sulit ditangani dan berakibat fatal. Berikut adalah gaya hidup sehat yang dianjurkan untuk pengidap HIV:
- Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Makanan sehat dan bergizi itu ibarat pondasi utama kesehatan tubuh seseorang, apalagi untuk pengidap HIV. Makanan sehat mampu memperlambat perkembangan HIV menjadi AIDS, mencegah masalah kesehatan yang berhubungan dengan gizi buruk, menjaga berat badan yang sehat dan menghindari penurunan berat badan.
Baca juga: Pengidap HIV/AIDS Bisa Hidup Normal, Ini Faktanya
Makanan sehat untuk pengidap HIV adalah makanan yang kaya akan biji-bijian, produk susu rendah lemak, protein berbagai macam buah dan sayuran segar. Sertakan juga multivitamin, terutama B12 dan seng. Cobalah untuk tidak mengonsumsi makanan yang digoreng dan minuman manis sebanyak yang kamu bisa.
- Berhenti Merokok
Sudah menjadi rahasia umum jika rokok adalah pemicu utama berbagai macam penyakit mematikan. Bagi orang yang masih sehat saja rokok bisa memberikan efek negatif dalam jangka panjang, apalagi untuk orang yang sudah terkena HIV. Peneliti dari Syracuse University menganalisis data dari 212 orang dewasa dengan yang mengidap HIV dan menemukan bahwa pengidap HIV yang merokok melaporkan memiliki lebih banyak gejala seperti batuk dan pusing.
- Rutin Berolahraga
Aktif secara fisik tiga hingga enam kali seminggu dapat membantu meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV secara keseluruhan. Manfaat olahraga termasuk melawan gejala HIV seperti kehilangan nafsu makan dan nyeri saraf, serta mengurangi risiko penyakit kronis lainnya seperti diabetes, penyakit jantung, dan osteoporosis.
- Mempraktekan Seks yang Lebih Aman
Mengidap HIV tidak berarti akhir dari kehidupan seks pengidapnya. Namun, pengidap memang harus selalu menggunakan kondom baru setiap kali melakukan hubungan intim. Hal ini bertujuan untuk melindungi pasangan dari infeksi HIV dan akan melindungi dari penyakit menular seksual (PMS) yang dapat memperumit status kesehatan pengidap.
- Cek Penyakit Menular Seksual
Banyak orang dengan HIV juga memiliki PMS lain, meskipun tidak menunjukkan gejala. Jalani tes untuk mengetahui apakah kamu memiliki infeksi lain dan dapatkan perawatan jika ternyata kamu mengalaminya.
Baca juga: Pengobatan HIV dan AIDS Berlaku Seumur Hidup, Ini Penjelasannya
- Minum Obat sesuai Resep Dokter
Obat HIV yang telah diresepkan dokter membantu sistem kekebalan tubuh tetap sehat lebih lama. Pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai jadwalnya. Hal ini sangat penting karena akan mengurangi risiko HIV menjadi resisten terhadap obat dan juga memberi tubuh kesempatan untuk mengendalikan virus.
- Hindari Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Alkohol dapat merusak hati yang digunakan tubuh untuk memproses obat anti-HIV, jadi sebaiknya hindari minum alkohol. Minum alkohol berlebihan dan mengonsumsi obat-obatan terlarang juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih sulit pulih dari infeksi. Obat anti-HIV tertentu bahkan dapat berinteraksi dengan narkoba dan alkohol dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
- Kelola Stres dan Minta Dukungan
Menjaga kesehatan mental dan emosional sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Tidak mudah memang untuk menerima kenyataan bahwa kamu telah terdiagnosis HIV. Kamu mungkin juga perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang. Cobalah untuk berbicara dengan teman dan keluarga atau orang lain yang telah hidup dengan HIV. Hal ini dapat sangat membantu ketika keadaan terasa sangat sulit.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Ketahui Mitos tentang Penularan HIV/AIDS
Kamu juga bisa langsung berbicara dengan psikiater apabila kamu merasa sudah sangat stres. Jangan khawatir, melalui Halodoc kamu bisa menghubungi psikolog atau psikiater kapan dan di mana pun kamu butuhkan. Melalui aplikasi ini, kamu bisa menghubungi mereka via Chat, Call, atau Video Call.