Gejala Awal Kanker Serviks dan Pentingnya Melakukan Deteksi Dini
“Kanker serviks menjadi jenis kanker yang menyumbang angka kematian yang tinggi pada wanita. Namun, gejala awal kanker serviks sering tidak terdeteksi sehingga baru terlihat setelah sel kanker berkembang pada stadium lanjut.”

Halodoc, Jakarta – Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita. Gejala awal kanker serviks sering kali tidak terlihat atau tidak terasa, yang membuatnya sulit untuk terdeteksi pada tahap awal. Namun, mengetahui gejala yang mungkin muncul bisa membantu wanita untuk mencari perhatian medis lebih awal.
Apa Saja Gejala Awal Kanker Serviks?
Gejala awal kanker serviks dapat bervariasi antara setiap wanita yang mengalaminya. Akan tetapi, kamu bisa mengenalinya secara umum seperti berikut ini.
- Perdarahan yang tidak biasa. Pendarahan vagina yang tidak terkait dengan menstruasi normal dapat menjadi tanda awal kanker serviks. Hal ini dapat terjadi setelah berhubungan seksual, antara periode menstruasi, atau setelah menopause.
- Keputihan tidak normal. Keputihan yang berubah warna, berbau tidak sedap, atau menjadi berlebihan daripada biasanya, juga bisa menjadi tanda perubahan yang terkait dengan kanker serviks.
- Nyeri panggul. Rasa nyeri pada panggul yang berkelanjutan atau tidak dapat dijelaskan yang berlangsung lebih dari beberapa minggu dapat menjadi gejala awal kanker serviks. Kondisi ini mungkin terasa pada daerah panggul atau punggung bagian bawah.
- Nyeri saat berhubungan seksual. Selanjutnya, nyeri yang tidak biasa saat berhubungan seksual atau dispareunia, dapat menjadi tanda perubahan pada serviks yang perlu pemeriksaan lebih lanjut.
- Penurunan berat badan tanpa sebab. Jika wanita mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas atau perubahan pola makan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, termasuk kanker serviks.
Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini?
Kanker serviks bisa terjadi karena banyak faktor, yang paling utama adalah melakukan hubungan seksual secara tidak aman. Ini termasuk kerap berganti pasangan dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan intim. Penyebab lainnya bisa kamu baca dari artikel Apa yang Menjadi Penyebab Terjadinya Kanker Serviks?
Deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk meningkatkan peluang penyembuhan dan kelangsungan hidup. Tes Pap smear dan uji HPV (Human Papillomavirus) adalah dua metode penting yang digunakan untuk mendeteksi perubahan pada sel serviks dan gejala awal kanker serviks sejak dini.
Menjalani tes ini secara teratur dapat membantu dalam mengidentifikasi kanker serviks atau kondisi pra-kanker sebelum gejala yang jelas muncul. Dengan begitu, dokter dapat memberikan diagnosis lebih dini dan penanganan sesegera mungkin, sehingga dapat membantu menurunkan risiko komplikasi yang lebih berbahaya.
Bisakah Kanker Serviks Disembuhkan?
Pada beberapa kondisi, kanker serviks bisa sembuh dengan beberapa metode medis. Dokter akan beranggapan bahwa pengidap kanker sembuh jika sel kanker telah hilang selama menjalani prosedur pengobatan dan tidak kembali lagi.
Akan tetapi, tidak mudah untuk memastikan bahwa sel kanker tidak kembali lagi sepenuhnya. Inilah sebabnya, dokter memakai istilah remisi. Jika gejala awal kanker serviks masih ada dengan tingkatan yang ringan atau lebih sedikit, maka dokter akan mendiagnosis dengan remisi parsial.
Sementara itu, apabila pengidap tidak menunjukkan adanya gejala kanker, maka dokter akan menggunakan istilah remisi lengkap. Beberapa orang tidak lagi mengalami kanker selama sisa hidup setelah menjalani pengobatan. Namun, tak sedikit pula orang yang mengalami pertumbuhan sel kanker kembali. Jadi, dokter akan menyatakan pengidap sembuh dari kanker leher rahim jika tetap dalam kondisi remisi lengkap selama setidaknya 5 tahun atau bahkan lebih.
Hanya, kondisi ini tidak selalu bisa menjamin bahwa sel kanker tidak lagi kembali setelah lebih dari 5 tahun. Studi menyebutkan, tak sedikit pengidap yang menjalani pengobatan untuk mengatasi gejala kanker serviks stadium awal memasuki masa remisi, tetapi hanya 10 sampai 15 persen yang menunjukkan kekambuhan.
Jadi, kamu sebaiknya segera melakukan pemeriksaan secara menyeluruh jika merasa ada gejala yang tidak biasa pada organ kewanitaan. Misalnya, perdarahan saat tidak sedang haid, nyeri pada panggul, dan keputihan yang tidak biasa.
Memang benar, gejala tersebut tidak selalu mengarah pada kanker serviks. Namun, melakukan pemeriksaan bisa membantu kamu mendapatkan diagnosis dan tindakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang kamu alami.