Hal yang Perlu Dihindari saat Isoman agar Cepat Pulih
“Orang-orang yang dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tidak bergejala dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri atau isoman. Ternyata, ada hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan selama isoman sehingga tubuh cepat pulih dan sehat kembali.”

Halodoc, Jakarta – Tanpa gejala atau hanya bergejala ringan, pengidap COVID-19 dianjurkan untuk menjalani perawatan secara mandiri di rumah dengan isolasi mandiri atau isoman. Selain menghindari kontak langsung, pengidap juga disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter, vitamin, berolahraga ringan, berjemur, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Tentunya, disiplin menjalani pola hidup dan pola makan yang sehat disertai dengan protokol kesehatan ketat akan membuat tubuh lebih cepat pulih dari infeksi virus corona. Namun, apabila mengalami gejala yang lebih berat saat isolasi mandiri, sebaiknya segera hubungi petugas medis dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Hindari Hal Ini saat Menjalani Isolasi Mandiri
Namun, ternyata ada hal maupun kebiasaan yang tidak sehat yang justru membuat kesembuhan memakan waktu yang lebih lama. Hal tersebut, yaitu:
- Stres berkepanjangan.
- Begadang atau tidak mendapatkan waktu istirahat cukup.
- Mengonsumsi alkohol.
- Merokok.
Merokok dan mengonsumsi alkohol tidak pernah mendatangkan manfaat baik untuk tubuh. Begitu pula dengan begadang. Saat sedang menjalani isolasi mandiri, gunakan waktu untuk beristirahat sehingga tubuh cepat pulih. Tak ketinggalan, pastikan kelola stres dengan baik. Jadikan waktu isolasi mandiri untuk me time, melakukan hobi, seperti membaca buku, berolahraga ringan, atau hal produktif lainnya.
Berapa Lama Harus Isolasi Mandiri?
Memang terkadang agak sulit untuk menentukan jika seseorang sudah sembuh dari COVID-19 varian terkini ini atau masih perlu isolasi mandiri (isoman). Dengan mengetahui kriteria ini, kamu dapat mencegah penyebaran penyakitnya pada orang-orang terdekat karena merasa sudah sembuh padahal belum sepenuhnya.
Kementerian Kesehatan telah menjabarkan kriteria pasien COVID-19 Omicron yang telah selesai isolasi dan sudah dapat dinyatakan sembuh. Hal ini mengacu pada Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama orang yang sedang menjalankan isoman.
Apa saja isi dari surat edaran tersebut? Berikut penjelasannya:
- Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang tidak bergejala (asimptomatik), isolasi perlu dilakukan selama minimal 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis yang telah dikonfirmasi.
- Pada seseorang dengan kasus konfirmasi COVID-19 disertai gejala, isolasi dilakukan selama 10 hari sejak alami gejala ditambah dengan paling tidak 3 hari bebas demam dan gangguan pernapasan. Maka dari itu, jika masih ada gejala setelah hari ke-10, perlu dilakukan isolasi mandiri tambahan hingga gejalanya hilang ditambah 3 (tiga) hari.
- Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang sudah mengalami perbaikan klinis saat isoman dapat dilakukan pemeriksaan NAAT, termasuk pemeriksaan RT-PCR pada hari ke-5 dan ke-6 dengan selang waktu pemeriksaan 24 jam. Jika hasil negatif atau Ct>35 selama 2 kali berturut-turut, maka dapat dinyatakan sembuh. Pembiayaan untuk pemeriksaan ini dilakukan secara mandiri. Namun sejak 22 Februari 2022, ada perubahan, lakukan tes PCR paling cepat pada H+5 sejak terkonfirmasi positif sebanyak 1 kali. Jika hasil negatif, pasien dianggap sembuh dan status PeduliLindungi akan kembali seperti semula.
- Pada kasus konfirmasi COVID-19 yang sudah mengalami perbaikan klinis saat isolasi tetapi tidak dilakukan pemeriksaan NAAT (RT-PCR) pada hari ke-6 (H+5), maka ketentuan kriteria isolasi atau sembuh harus mengikuti nomor 2.
Jangan Lupa Lakukan Vaksin
Demi mencegah tingginya penularan, pemerintah Indonesia bahkan di seluruh dunia telah menggalakkan vaksin untuk setiap lapisan masyarakat. Bahkan, tidak hanya dosis pertama dan kedua, kini juga ada dosis ketiga alias booster yang telah mulai dilakukan pada Januari 2022.
Jadi, walau kamu sudah terkonfirmasi COVID-19, kamu tetap dianjurkan untuk segera mendapatkan vaksin lengkap hingga booster, untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh terhadap COVID-19. Namun, saat kamu sedang terkonfirmasi positif COVID-19, kamu harus menunda hingga 1 bulan setelah hasil pemeriksaan dinyatakan negatif untuk bisa mendapatkan vaksin.
Jangan lupa juga untuk selalu disiplin melakukan protokol kesehatan. Pakai masker saat kamu melakukan isolasi mandiri atau terpaksa keluar rumah. Hindari berkerumun atau mengunjungi tempat ramai. Selalu cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, atau pastikan kamu membawa hand sanitizer saat bepergian. Kurangi mobilitas jika memang tidak diperlukan dan selalu menjaga jarak dengan orang lain.
Tak lupa, selalu sedia vitamin untuk membantu menguatkan imun tubuh. Cek kebutuhan vitamin kamu melalui apotek online di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di ponselmu sekarang!