Hal yang Perlu Diketahui Tentang Wabah Pneumonia Misterius di Cina

3 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 November 2023

"Wabah pneumonia misterius kembali merebak di China. Sejauh ini, Mycoplasma pneumoniae diduga menjadi pemicu utamanya."

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Wabah Pneumonia Misterius di CinaHal yang Perlu Diketahui Tentang Wabah Pneumonia Misterius di Cina

Halodoc, Jakarta – Baru saja pandemi COVID-19 selesai, China kini kembali menghadapi wabah pneumonia yang masih misterius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah melaporkan peningkatan undefined pneumonia yang menyerang anak-anak di Tiongkok Utara.

Hingga kini, belum tahu pasti apa penyebab pneumonia misterius tersebut. Kendati begitu, berdasarkan laporan epidemiologi, Mycoplasma pneumoniae yang merupakan salah satu bakteri tidak lazim diduga menjadi pemicu utamanya. 

Meski masih mewabah di China, kamu tak boleh lengah dengan kondisi ini. Berikut beberapa informasi yang perlu kamu pahami! 

Fakta tentang Pneumonia Misterius di China

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan serius terkait lonjakan kasus pneumonia yang belum terdiagnosis pada anak-anak di China, sebagaimana terungkap dalam laporan yang ProMed publikasikan pada tanggal 22 November 2023. 

Lonjakan ini menjadi perhatian utama seiring dengan informasi yang media China ungkapkan, yang mencatat peningkatan kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae sejak Mei 2023.

Hampir 75 persen pasien didiagnosis dengan infeksi Mycoplasma, sehingga bisa dibilang prevalensi atau tingkat penyebarannya cukup signifikan.

Kasus infeksi virus lain seperti RSV, adenovirus, dan influenza juga mengalami peningkatan.

Akan tetapi, berdasarkan laporan epidemiologi, peningkatan kasus Mycoplasma pneumoniae menjadi yang cukup tinggi karena mencapai 40 persen. 

Sebelum pandemi COVID-19, mycoplasma memang menjadi penyakit pernapasan yang cukup umum, yakni mencapai 8.6 persen. Namun, angka ini turun drastis menjadi 0.7 persen pada tahun 2021-2022. 

Mycoplasma memiliki periode inkubasi yang cukup lama dan penyebarannya memerlukan waktu yang signifikan. Itu sebabnya, infeksi tersebut sering disebut sebagai “Walking Pneumonia.”

Penyakit ini cenderung muncul pada situasi musim panas di negara-negara yang mengalami empat musim, seperti yang terjadi di China. 

Meskipun China tengah menghadapi tantangan serius terkait peningkatan kasus Mycoplasma pneumoniae, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit ini. 

Supaya kamu lebih waspada, Ini yang Terjadi Ketika Tubuh Terserang Pneumonia.

Kemenkes Telah Mengeluarkan Surat Edaran

Sebagai respons terhadap potensi penularan pneumonia di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah cepat dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. 

Surat edaran ini terbit pada 27 November 2023 dan ditujukan kepada para pemangku kebijakan kesehatan di seluruh Indonesia. Melansir dari laman Sehat Negeriku, Kemkes, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan bahwa penerbitan surat edaran ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia. 

Sebagai tambahan informasi, ini Upaya untuk Mencegah Terjadinya Pneumonia Bakterial.

Dalam surat edaran tersebut, Kementerian Kesehatan meminta kantor-kantor kesehatan pelabuhan untuk meningkatkan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global, sambil meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus yang mengarah ke pneumonia.

Dalam konteks pelayanan kesehatan di daerah, pemerintah menekankan pentingnya melakukan surveilans ketat dengan memantau peningkatan kasus di wilayah dan melaporkan penemuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). 

Dinas Kesehatan kemudian diminta untuk menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai Mycoplasma pneumoniae dari fasilitas kesehatan dan memfasilitasi pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan Sentinel ILI/SARI.

Pada tahap akhir, Direktur Jenderal Maxi Rein Rondonuwu mengajak semua pihak untuk mengintensifkan upaya promosi kesehatan berupa edukasi kesehatan, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit pneumonia. 

Langkah-langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memitigasi potensi penularan penyakit pernapasan di tengah masyarakat.

Nah, jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
Sehat Negeriku. Diakses pada 2023. Waspada Pneumonia, Kemenkes Minta Semua Jajaran Kesehatan Siaga.
Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan