Hal yang Terjadi pada Otak saat Mengalami Amnesia
“Amnesia terjadi ketika adanya kerusakan pada otak bagian hippocampus yang bertanggung jawab dalam manajemen ingatan.”

Halodoc, Jakarta – Selama hidupnya, setiap manusia perlu mengingat banyak sekali informasi dan pengalaman agar mereka bisa menjalankan kesehariannya dengan lancar. Meskipun kadang-kadang melupakan hal tertentu adalah kasus yang normal, ada individu yang mengalami masalah kehilangan memori yang parah. Inilah yang kamu ketahui sebagai amnesia.
Kondisi seseorang yang mengalami amnesia tidak persis seperti yang kamu sering lihat di film dan televisi. Secara fiktif, kondisi ini digambarkan seperti orang yang benar-benar melupakan identitasnya. Namun, sebenarnya pada dunia nyata pengidap amnesia akan mengalami kesulitan dalam mengingat memori, termasuk fakta, informasi, atau pengalaman.
Nah, kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan pada bagian otak tertentu. Sebab kerusakan ini bisa bermacam-macam, mulai dari trauma hingga dampak dari penyakit.
Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Amnesia?
Jenis amnesia yang terjadi karena kerusakan pada otak bisa kamu kenal juga sebagai amnesia neurologis. Penyebabnya bisa berupa:
- Stroke.
- Inflamasi otak karena infeksi virus seperti herpes simpleks atau karena reaksi autoimun.
- Kurangnya oksigen ke otak, bisa terjadi karena terjadi serangan jantung, keracunan karbon monoksida, dan gangguan pernapasan lainnya.
- Penggunaan alkohol berlebihan dalam waktu yang lama sehingga mengurangi kadar thiamin di dalam tubuh (sindrom Wernicke-Korsakoff).
- Tumor otak di area yang mengontrol memori.
- Kejang-kejang.
- Operasi bedah otak.
- Golongan obat sedatif tertentu seperti benzodiazepines.
- Penyakit Alzheimer.
- Trauma pada otak karena kecelakaan atau cedera.
Trauma kepala yang menyebabkan trauma pada otak, baik itu karena kecelakaan atau cedera olahraga, bisa membuat seseorang kesulitan mengingat informasi baru dan merasa kebingungan. Jika trauma tersebut tergolong ringan, biasanya amnesia yang terjadi hanya sementara dan bisa membaik. Sedangkan, trauma otak yang parah bisa menyebabkan amnesia permanen.
Jenis amnesia disosiatif yang tergolong langka juga bisa terjadi karena trauma emosional atau shock. Contohnya, jika seseorang menjadi korban dalam kejadian kriminal. Sebagai bentuk perlindungan sebagai trauma tersebut, korban dapat mengalami amnesia secara sementara terkait insiden tersebut atau memori lainnya tentang hidup mereka.
Apa yang Terjadi pada Otak ketika Seseorang Mengalami Amnesia?
Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan seperti salah satu di atas, yang terjadi pada otak adalah kerusakan di area otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengontrol ingatan. Bagian ini bernama hippocampus yang berada di lobus temporal otak serta thalamus yang berada di tengah otak bagian dalam.
Ketika kerusakan sudah terjadi, ada dua masalah yang bisa terjadi pada fungsi otak, yaitu:
1. Sulit mempelajari informasi baru
Masalah ini muncul saat pengidap mengalami amnesia anterograde. Kesulitan mempelajari informasi baru merupakan masalah yang paling umum terjadi pada pengidap amnesia. Artinya, seseorang hanya memiliki masalah untuk mengingat informasi atau fakta yang mereka pelajari setelah mereka mengalami amnesia.
Karena itu, kondisi ini sangat mengganggu pengidapnya. Jika sudah mengalaminya, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Perawatan Amnesia.
2. Kesulitan mengingat hal familiar yang terjadi di masa lampau
Retrograde amnesia terjadi ketika pengidapnya sulit mengingat memori tentang fakta, pengalaman, dan informasi yang dulunya familiar. Namun, perlu kamu ketahui bahwa ingatan yang terdampak kondisi ini umumnya tergolong dalam memori jangka pendek atau yang baru-baru saja terjadi. Ingatan jangka panjang tidak terpengaruh karena sifatnya lebih kuat karena diakses berulang-ulang dalam waktu yang lama.
Satu hal yang menjadi miskonsepsi banyak orang tentang amnesia adalah kondisi ini memengaruhi seluruh ingatan seseorang. Nyatanya, amnesia tidak akan menurunkan kecerdasan, kemampuan berbahasa, perilaku, dan keterampilan seseorang. Ia juga umumnya masih bisa mempelajari keterampilan baru meskipun mengidap penyakit ini, contohnya belajar mengendarai sepeda atau bermain piano.
Perbedaan ini bisa muncul karena yang aspek yang penting dalam kondisi amnesia bukan hanya kapan memori itu terbentuk, tetapi juga tipe memorinya. Fakta dan informasi umum tergolong dalam jenis memori deklaratif. Jenis ini akan lebih sulit diingat oleh seseorang yang mengalami amnesia. Sementara itu, keterampilan atau skill tergolong dalam memori non-deklaratif, sehingga pengidap bisa tetap mempelajarinya dengan latihan.
Itulah hal-hal yang terjadi pada otak ketika seseorang mengidap amnesia. Untuk informasi lebih lanjut, kamu juga bisa mencari tahu seputar Cara Menyembuhkan Amnesia.
Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang kondisi ini, jangan ragu untuk segera berkonsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Kini, kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.
Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
