Hari Kusta Sedunia, Ketahui Komplikasi Akibat Penyakit Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Februari 2021
Hari Kusta Sedunia, Ketahui Komplikasi Akibat Penyakit IniHari Kusta Sedunia, Ketahui Komplikasi Akibat Penyakit Ini

Halodoc, Jakarta - Penyakit kusta menjadi salah satu masalah kesehatan yang bisa dibilang tertua di dunia. Namun, hingga kini masih saja dijumpai orang-orang dengan kondisi medis ini. Kementerian Kesehatan mencatat, masalah kusta di Indonesia sendiri masih menunjukkan angka 16 ribu kasus pada tahun 2019.

Kusta sendiri merupakan penyakit kulit yang disebabkan karena bakteri jenis Mycobacterium leprae. Sebenarnya, gangguan kesehatan ini bisa disembuhkan asalkan pengidapnya melakukan penanganan sejak dini. Sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui apa saja gejala kusta, terlebih dengan kemunculannya yang baru terlihat setelah penularan terjadi selama bertahun-tahun.

Baca juga: Ketahui 3 Jenis Kusta dan Gejala yang Dialami oleh Pengidapnya

Meski begitu, tetap penting untuk mengenali gejala kusta sehingga penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin dan kusta bisa disembuhkan. Secara umum, gejala kusta, yaitu:

  • Muncul bercak pada kulit yang berwarna kemerahan atau lebih terang dibandingkan dengan warna kulit asli. Tangan, kaki, daun telinga, dan bagian ujung hidung adalah tempat yang paling sering ditumbuhi bercak ini. Meski tidak menyakitkan, tetapi seiring waktu bercak bisa berkembang menjadi benjolan.
  • Kulit yang menjadi kering dan pecah-pecah pada bagian tangan dan kaki. Kondisi ini terjadi karena tidak berfungsinya kelenjar keringat dan minyak karena kerusakan saraf kulit.
  • Mati rasa atau geli yang terjadi pada area bercak kusta. 
  • Rambut tubuh mengalami kerontokan, terutama pada bagian bercak. Kerontokan ini juga bisa terjadi pada bulu mata dan alis. 
  • Melemahnya otot pada tangan dan kaki, juga jari tangan yang seperti tertekuk karena kelumpuhan. 
  • Muncul luka ulkus pada bagian telapak kaki terutama pada tumit. Namun, kemunculannya sering tidak disadari karena tidak terasa sakit.
  • Terjadi gangguan kesehatan pada mata, seperti mata tidak bisa berkedip karena saraf yang mengalami kerusakan. Kondisi ini bisa berujung pada mata kering, munculnya bisul dan risiko terjadinya kebutaan. 

Baca juga: Disebut Penyakit Mematikan, Inilah Awal Mula Penyakit Kusta

Penyakit kusta yang memang menular membuat pengidapnya lantas dijauhi dan dikucilkan. Akibatnya, tidak sedikit pengidap yang merasa malu dan tidak segera memeriksakan kondisinya ke rumah sakit terdekat dari rumah. Padahal, penanganan dini akan menurunkan risiko kecacatan pada pengidapnya. Jadi, jangan ragu untuk berobat sebelum terlambat. Buat janji saja dulu melalui aplikasi Halodoc agar proses pengobatan di rumah sakit menjadi lebih mudah. 

Mengetahui Komplikasi Penyakit Kusta

Seperti halnya penyakit lainnya, kusta yang tidak segera ditangani atau tidak tepat dalam penanganannya bisa menimbulkan sederet komplikasi. Tidak tanggung- tanggung, komplikasi yang terjadi terbilang serius dan membahayakan nyawa. Berikut ini beberapa di antaranya: 

  • Kerusakan pada lapisan bagian dalam atau membran mukosa hidung yang berujung pada hidung tersumbat dan mimisan kronis. Tanpa pengobatan, septum atau tulang rawan pada bagian ujung hidung akan mengalami pengikisan dan rentan hancur.
  • Peradangan pada bagian iris mata yang bisa mengakibatkan glaukoma.
  • Kornea mata menjadi tidak peka yang bisa berakibat munculnya jaringan parut hingga buta.
  • Perubahan yang terjadi pada wajah, seperti munculnya benjolan dan terjadinya pembengkakan yang permanen. 
  • Luka pada kaki yang berujung infeksi dan terasa menyakitkan ketika berjalan.
  • Risiko gagal ginjal.
  • Potensi terjadinya infertilitas dan disfungsi ereksi pada pria.
  • Kerusakan saraf yang mengakibatkan tangan dan kaki mengalami kelumpuhan. Beberapa kasus kusta juga mengakibatkan komplikasi berupa cedera dan mati rasa yang membuat pengidap kehilangan jari tangan dan kaki. 

Baca juga: Ibu Hamil Terkena Kusta, Dapatkah Menular pada Bayinya?

Komplikasi penyakit kusta memang sangat berbahaya. Jadi, jangan sampai menunda pengobatan, ya!



Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2021. Leprosy.
WebMD. Diakses pada 2021. Leprosy.
Merck Manual Professional Version. Diakses pada 2021. Leprosy.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan