Harus Tahu, Ini Pertolongan Pertama pada Kasus Hipotermia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 November 2019
Harus Tahu, Ini Pertolongan Pertama pada Kasus HipotermiaHarus Tahu, Ini Pertolongan Pertama pada Kasus Hipotermia

Halodoc, Jakarta - Hipotermia sebenarnya bukan hanya terjadi ketika seseorang berada di atas gunung atau tempat dingin saja. Ada berbagai hal yang bisa memicu hipotermia. Salah satunya terlalu lama berada di dalam air (akibat kecelakaan kapal). 

Hipotermia sendiri merupakan kondisi ketika temperatur tubuh menurun drastis. Turunnya di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat Celsius. 

Hal yang perlu garisbawahi, korban hipotermia harus mendapatkan penanganan segera. Alasannya, hipotermia bisa menyebabkan gangguan pada sistem persarafan dan fungsi organ lain dalam tubuh. 

Lantas, seperti apa sih pertolongan pertama pada kasus hipotermia? 

Baca juga: Ini 3 Fase Hipotermia yang Bisa Berakibat Fatal

Dari Cadel hingga Napas Pendek

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, tak ada salahnya untuk mengetahui terlebih dahulu dengan gejalanya. Nah, berikut ini beberapa gejala hipotermia yang bisa dialami oleh pengidapnya:

  • Berbicara cadel, bergumam, dan gagap.

  • Bibir berwarna kebiruan.

  • Tubuh menjadi kaku dan sulit bergerak.

  • Denyut jantung lemah dan tidak teratur.

  • Tidak dapat menghangatkan diri.

  • Penurunan kesadaran seperti kebingungan.

  • Kulit bayi dapat berwarna merah terang, dingin, dan tampak sangat tidak bertenaga.

  • Pupil mata yang melebar.

  • Merasa kedinginan.

  • Mengantuk atau lemas.

  • Menggigil terus menerus.

  • Napas pelan dan pendek.

Kembali ke tajuk utama, seperti apa sih pertolongan pertama pada korban hipotermia?

Jangan Asal Memberikan Pertolongan Pertama

Ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami hipotermia, segeralah hubungi petugas untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Di sela-sela menunggu petugas medis datang, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa kita lakukan. Misalnya:

  1. Pindahkan korban dari lingkungan atau area dingin. Jika memindahkan ke dalam ruangan atau rumah tak memungkinkan, lindungi korban dari angin, terutama di sekitar leher dan kepala. Selain itu, lindungi pula korban dari tanah yang dingin.

  2. Lepaskan pakaian basah dengan lembut. Ganti pakaian yang basah dengan mantel atau selimut hangat dan kering.

  3. Untuk menghangatkan tubuh lebih lanjut, kompres tubuh korban dengan air hangat dengan kain kering. Kompreslah pada bagian dada, leher, dan pangkal paha. Bisa pula menggunakan electric blanket (selimut listrik) bila tersedia. 

  4. Tawarkan minuman hangat, manis, dan non-alkohol pada korban.

  5. Mulailah CPR jika korban tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti tidak bernapas, batuk, ataupun bergerak.


    Selain lima hal di atas, ada pula beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika memberikan pertolongan pertama pada korban hipotermia. 
  1. Jangan menghangatkan tubuh korban secara instan, misalnya dengan heating lamp (lampu) atau mandi dengan air panas.

  2. Jangan mencoba menghangatkan lengan dan kaki korban, sebab kondisi ini dapat membuat jantung dan paru-paru stres.

  3. Jangan beri korban minuman beralkohol atau rokok. Alkohol dapat menghambat proses penghangatan. Sedangkan rokok, bisa mengganggu sirkulasi yang diperlukan untuk menghangatkan tubuh. 

Selanjutnya, kondisi apa sih yang bisa menyebabkan hipotermia?

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Agar Terhindar dari Hiportemia

Banyak Faktor Penyebabnya

Penyebab utama dari hipotermia adalah paparan cuaca dingin atau air dingin tanpa perlindungan yang tepat, misalnya akibat:

  • Berada terlalu lama di tempat dingin.

  • Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu lama.

  • Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu cukup lama.

  • Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah, terutama pada bayi dan lansia.

  • Tidak mengenakan pakaian yang tepat saat mendaki gunung.

Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko hipotermia, yaitu:

Baca juga: Liburan ke Tempat Bersalju, Waspada Alergi Dingin

  • Aktivitas yang menghabiskan waktu lama di tempat yang dingin, seperti pada pendaki gunung atau tunawisma.

  • Minuman keras dan obat-obatan terlarang akibat pelebaran pembuluh darah, sehingga meningkatkan pelepasan panas tubuh dari permukaan kulit.

  • Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, emperat, serta emperatu emper.

  • Pengaruh penyakit tertentu yang mempengaruhi pengendali suhu tubuh, seperti anoreksia nervosa, stroke, dan hipotiroidisme.

  • Penyakit yang memengaruhi memori, misalnya penyakit Alzheimer, karena tidak sadar sedang kedinginan atau tidak paham apa yang harus dilakukan.

  • Usia bayi dan manula, akibat kemampuan mengendalikan temperatur tubuh yang belum sempurna pada bayi dan menurun pada manula.

Mau tahu lebih jauh mengenai pertolongan pertama pada korban hipotermia? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa kapan dan di mana saja mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Hypothermia: First aid
Healthline. Diakses pada 2019. What Causes Hypothermia?  
WebMD. Diakses pada 2019. What is Hypothermia?

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan