Halodoc, Jakarta – Apabila kamu melihat ada benjolan kecil berwarna kuning pada bola mata, maka bisa jadi itu adalah pinguecula. Meskipun kondisi tersebut tidak berbahaya, tapi bisa mengganggu penglihatan dan membuat tidak nyaman. 

Pinguecula merupakan pertumbuhan bintik atau benjolan berwarna kekuningan pada konjungtiva mata, yaitu selaput bening yang menutupi bagian putih mata. Meskipun bentuknya kecil dan hampir tidak terlihat, tapi jika dibiarkan selama bertahun-tahun ukurannya bisa membesar. 

Komplikasi yang Disebabkan Pinguecula

Pinguecula sebenarnya jarang menyebabkan komplikasi serius. Sebab kondisi tersebut tidak mempengaruhi penglihatan, dan tidak berkaitan dengan penyakit mata atau kanker lainnya. 

Meski jarang terjadi, beberapa orang dapat mengalami komplikasi berikut:

• Pinguecula berkembang menjadi pterigium, yang mengganggu penglihatan.
• Kornea yang tertutup oleh pinguecula bisa mengering, sehingga menyebabkan penipisan kornea (dellen).
• Pinguecula dapat menyebabkan keratopati aktinik kronis. 
• Beberapa orang merasa tidak nyaman dengan tampilan pinguecula pada mata.

Pinguecula biasanya tumbuh di luar penglihatan sentral, dan umumnya tidak menghalangi penglihatan. Kemunculan pinguecula juga tidak akan menyebabkan kebutaan pada seseorang. 

Meski begitu, pinguecula tidak dapat hilang dengan sendiri. Satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan prosedur operasi. Jika keberadaan pinguecula tidak menimbulkan gejala yang tidak nyaman, kamu mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, bila terasa gejala yang tidak nyaman, maka dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan berikut:

• Salep mata yang dijual bebas atau resep obat tetes mata untuk melembabkan mata. 
• Resep obat tetes mata steroid atau salep mata jangka pendek untuk mengurangi mata merah dan bengkak. 

Meski begitu kamu bisa mendiskusikan tentang prosedur operasi untuk mengangkat pinguecula dengan dokter, jika:

• Kondisi menjadi terlalu tidak nyaman atau selalu meradang.
• Pinguecula tumbuh terlalu dekat dengan kornea, sehingga memengaruhi penglihatan.
• Terasa tidak nyaman saat memakai lensa kontak, atau jadi tidak bisa mengenakannya sama sekali.
• Tidak menyukai tampilan mata (alasan estetika).

Perlu diingat, pinguecula dapat tumbuh kembali meski kamu sudah menjalani operasi. 

Penyebab dan Pencegahan Pinguecula

Penyebab tumbuhnya pinguecula belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa kemungkinan faktor risiko, yaitu:

• Paparan sinar ultraviolet (UV) terlalu lama atau sering.
• Iritasi mata akibat angin dan debu.
• Pertambahan usia. 

Pinguecula juga umum dialami orang yang tinggal di iklim tropis yang dekat dengan khatulistiwa. Karena, mereka menghabiskan waktu lebih lama di luar ruangan sehingga meningkatkan paparan sinar UV pada mata. 

Karena sinar matahari tampaknya menjadi faktor risiko berkembangnya pinguecula, maka kamu perlu waspada untuk melindungi mata dari sinar matahari. Melindungi mata juga dapat mencegah penyakit mata lainnya, seperti katarak dan kanker. 

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi mata dan mencegah munculnya pinguecula yaitu:

• Mengenakan kacamata hitam yang mampu menghalangi 99 hingga 100 persen sinar UV. Kenakan selalu kacamata hitam saat pergi keluar atau terpapar sinar matahari.
• Mengenakan topi bertepi lebar, untuk menjauhkan sinar matahari dari wajah dan mata. 
• Kenakan alat pelindung mata saat bekerja di lingkungan berdebu atau kotor. 
• Merawat mata kering. Jika kamu memiliki mata yang cenderung kering, sebaiknya tanyakan pada dokter tentang obat yang dapat menjaga agar tetap terlumasi dan lembab.

Itulah yang perlu diketahui tentang komplikasi pinguecula. Jika kamu mendapatkan resep dari dokter untuk merawat matamu, kamu bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Pinguecula

WebMD. Diakses pada 2022. What to Know About Pinguecula

Med India. Diakses pada 2022. Pinguecula

Medical News Today. Diakses pada 2022. What is a pinguecula?