Hipertiroidisme: Kenali Gejala dan Cara Atasinya!
Hipertiroidisme adalah kondisi medis akibat kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan hormon tiroid.

DAFTAR ISI
- Gejala Hipertiroidisme
- Penyebab Hipertiroidisme
- Diagnosis Hipertiroidisme
- Pengobatan Hipertiroidisme
- Komplikasi Hipertiroidisme
- Pencegahan Hipertiroidisme
- Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Hipertiroidisme
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
- FAQ
Hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif, terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid (T3 dan T4) secara berlebihan.
Hormon-hormon ini mengatur metabolisme tubuh, sehingga kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Gejala Hipertiroidisme
Gejala hipertiroidisme bervariasi antar individu, tetapi gejala umum meliputi:
- Jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur
- Keringat berlebihan
- Tremor (gemetar)
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kecemasan dan mudah tersinggung
- Kesulitan tidur
- Kelemahan otot
- Perubahan siklus menstruasi pada wanita
- Pembesaran kelenjar tiroid (gondok)
- Perubahan pada mata, seperti mata melotot (pada penyakit Graves)
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, deteksi dini dan penanganan hipertiroidisme penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penyebab Hipertiroidisme
Beberapa penyebab umum hipertiroidisme meliputi:
- Penyakit Graves: Gangguan autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
- Nodul tiroid: Benjolan pada kelenjar tiroid yang dapat memproduksi hormon tiroid berlebihan.
- Tiroiditis: Peradangan kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang tersimpan.
- Konsumsi yodium berlebihan: Asupan yodium yang terlalu tinggi dapat memicu produksi hormon tiroid berlebihan pada orang yang rentan.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti amiodaron, dapat memengaruhi fungsi tiroid.
Diagnosis Hipertiroidisme
Diagnosis hipertiroidisme melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa kelenjar tiroid dan mencari tanda-tanda hipertiroidisme.
- Tes darah: Mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dan hormon perangsang tiroid (TSH) dalam darah. Pada hipertiroidisme, kadar T3 dan T4 biasanya tinggi, sedangkan kadar TSH rendah.
- Pemindaian tiroid: Menggunakan zat radioaktif untuk melihat struktur dan fungsi kelenjar tiroid.
- USG tiroid: Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar kelenjar tiroid.
Pengobatan Hipertiroidisme
Pilihan pengobatan hipertiroidisme tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Obat-obatan anti-tiroid: Menghambat produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.
- Terapi radioiodin: Menggunakan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif.
- Beta-blocker: Membantu mengurangi gejala seperti jantung berdebar dan tremor.
- Operasi (tiroidektomi): Pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
Menurut WHO, pengobatan hipertiroidisme harus disesuaikan dengan kondisi individu dan dipantau secara berkala oleh dokter.
Konsultasikan dengan dokter Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Komplikasi Hipertiroidisme
Jika tidak diobati, hipertiroidisme dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- Masalah jantung, seperti fibrilasi atrium dan gagal jantung
- Osteoporosis (pengeroposan tulang)
- Krisis tiroid (kondisi darurat yang mengancam jiwa)
- Masalah kesuburan
Pencegahan Hipertiroidisme
Tidak semua penyebab hipertiroidisme dapat dicegah. Namun, beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko hipertiroidisme meliputi:
- Memastikan asupan yodium yang cukup, tetapi tidak berlebihan.
- Menghindari paparan radiasi yang tidak perlu.
- Mengelola stres dengan baik.
- Berhenti merokok.
- Melakukan pemeriksaan tiroid secara teratur, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid.
Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Hipertiroidisme
Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala tiroid, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan saran pengobatan.
Tujuannya agar dapat dengan segera melakukan pendiagnosaan dan pengobatan untuk meminimalkan risiko komplikasi.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- Dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Kini kamu pun bisa melakukan pemeriksaannya dari rumah dengan layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala hipertiroidisme, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Penting untuk diingat bahwa informasi dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak menggantikan saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan yang квалифицированный untuk diagnosis dan penanganan masalah kesehatan.
Kesimpulan
Hipertiroidisme adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Memahami gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan dapat membantu individu yang terkena dampak untuk mengelola kondisi ini dengan lebih baik. Jika Anda mencurigai adanya masalah tiroid, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat juga penting untuk menjaga kesehatan tiroid secara keseluruhan.
Referensi:
American Thyroid Association. Diakses pada 2025. Hyperthyroidism.
World Health Organization. Diakses pada 2025. Iodine deficiency disorders.
FAQ
1. Apa saja yang dirasakan penderita hipertiroid?
Pengidap hipertiroid mungkin merasakan gejala seperti:
- Penurunan berat badan yang cepat meskipun nafsu makan meningkat.
- Jantung berdebar atau palpitasi.
- Keringat berlebihan dan intoleransi terhadap panas.
- Kelelahan dan kelemahan otot.
- Perubahan suasana hati, seperti kecemasan atau gugup.
- Tremor atau gemetar pada tangan dan jari.
2. Apa ciri-ciri orang yang terkena tiroid?
Ciri-ciri orang yang terkena gangguan tiroid, termasuk hipertiroid dan hipotiroid, meliputi:
- Perubahan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
- Perubahan dalam energi atau tingkat kelelahan.
- Perubahan suhu tubuh, seperti merasa lebih panas atau dingin.
- Perubahan pada kulit, rambut, dan kuku.
- Gangguan tidur.
3. Apa ciri-ciri hipertiroid kambuh?
Ciri-ciri hipertiroid yang kambuh serupa dengan gejala awal hipertiroid, meliputi:
- Penurunan berat badan yang tidak kamu inginkan meskipun makan lebih banyak.
- Palpitasi jantung yang meningkat.
- Keringat berlebih dan toleransi panas yang menurun.
- Kelelahan dan kelemahan.
- Kecemasan atau perubahan mood.
- Kembalinya tremor atau getaran pada tangan.


